KARNO, PIONIR KOPERASI

  • Bagikan

Karno.

Jumat, 28 Juni 2024 adalah merupakan hari terakhir bagi Karno S.Sos, Staf Ahli Walikota Palopo bidang kesra mengabdikan diri sebagai Aparatur Sipil Negara ( ASN ).

Selama 38 tahun 4 bulan telah melalui berbagai tantangan, rintangan serta dinamika yang sungguh luar biasa. Onting begitu dia sering disapa oleh rekan sejawatnya, mengawali kariernya sebagai CPNS pada 3 Januari 1986 dengan pangkat II a dengan mengawali tugasnya pertama kali pada lingkup pendidikan.

Tak heran separuh waktu jenjang kariernya didedikasikan bagi dunia pendidikan sampai awal era reformasi.

Alumni STISIPOL Palopo tahun 1994 ini akhirnya mendapat jabatan pertamanya sebagai kepala tata usaha di SMPN 5 Palopo pada tahun 2000.

Ketika Palopo berubah status menjadi kota otonom, dirinya memilih berkarier pada pemerintah Kota Palopo di bawah kepemimpinan P.A.Tenriadjeng.

Meskipun basic kariernya adalah kependidikan, namun dia dipercaya mengemban amanah untuk menangani persoalan ekonomi, perdagangan dan perkoperasian. Sekitar 6 ( enam ) tahun bergelut masalah perekonomian dan perkoperasian, Petta Karno akhirnya mendapat tugas baru pada dinas pertambangan dan energi Palopo.
Pada periode kedua kepemimpinan P.A.Tenriadjeng kariernya mulai menanjak dengan menduduki jabatan kepala bidang pada dinas koperindag .

Hanya berselang 2 tahun pada jabatan tersebut, lulusan SD Malili tahun 1977 tersebut kemudian dipercaya menjadi sekretaris Dinas Koperindag dan selanjutnya ditunjuk sebagai pelaksana tugas kepala dinas Koperindag.

Pada saat pergantian pucuk pimpinan di kota berjuluk IDAMAN tersebut, akhirnya Karno didefinitifkan oleh H.M.Judas Amir menjadi kepala Dinas Koperindag Palopo pada bulan Oktober 2013.

Pengurus SOKSI ini pun terus melaju dan tak tersisih sedikit pun sampai akhirnya pada 2016 ia memimpin dinas kebudayaan Kota Palopo dan berakhir dengan jabatan staf ahli Walikota Palopo bidang kesejahteraan rakyat sampai akhir masa pengabdiannya sebagai ASN.

Karno adalah sosok yang ulet dan gigih bekerja, bukan saja dalam meniti kariernya di pemerintahan, namun juga saat dirinya memutuskan untuk terjun berbisnis. Mulai ketika menggeluti bisnis jual beli kayu.

Dalam suatu kesempatan dirinya menceritakan bahwa ketika terjun ke bisnis jual beli kayu, begitu banyak dinamika dan bahkan tantangan berat yang ia hadapi, namun berkat kelihaiannya dalam membangun relasi semuanya berjalan lancar. Ia memilih bisnis kayu saat itu karena dianggap memiliki prospek yang cerah, terlebih saat itu sumber daya alam kayu sungguh melimpah.

Dirinya juga mewarisi kemampuan berbisnis yang dimiliki orang tuanya.
Pada saat yang hampir bersamaan ia akhirnya terjun menekuni dunia perkoperasian.

Di Koperasi, namanya seolah melejit dan melambung berkat kepiawaiannya dalam dunia koperasi.

Hampir semua potensi dirinya dicurahkan mengurus perkoperasian. Dari sini, jejaring kerja, jejaring sosial dan bahkan jejaring politiknya terbangun dengan baik dan kokoh bahkan sampai dengan saat ini. Tak heran, tokoh sekelas Nurdin Halid menjadi koleganya termasuk sosok Syahrul Yasin Limpo ( Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008-2018 ).

Bukan itu, saja ketika ia memulai dan mendalami bisnis rumput laut namanya bahkan dikenal sampai ke negeri tirai bambu, Cina.

Keseriusannya dalam bisnis rumput laut membuat jejaring bisnisnya seolah menggurita membuatnya mendapatkan banyak teman bisnis dari berbagai penjuru tanah air sampai di Cina.

“ Saya kalau ke Cina, disambut antusias oleh teman teman bisnis saya, mereka sangat senang “ ucapnya dalam suatu kesempatan.

Bisnis rumput laut yang ia tekuni mengantarkan dirinya mampu mengumpulkan pundi pundi yang tidak sedikit, namun demikian Karno tetap memilih menjadi pribadi yang low profile.

Penampilannya yang sederhana dan mudah bercanda membuat dia diterima oleh sejumlah kalangan. Baginya pertemanan adalah hal yang perlu terus dipupuk.

“ Teman itu jangan ketika ia dalam posisi baik senang saja, tapi juga dalam keadaan susah sekalipun, kita tetap menjaga pertemanan “ tandasnya.

Ketika ditanya apa yang menjadi landasan dirinya dalam mengarungi kehidupan ini, dengan bijak ia menuturkan bahwa kita harus senantiasa menjaga integritas baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.

“Kepercayaan adalah mata uang yang berlaku dimana pun juga “ ucapnya seraya mengaju bersyukur bahwa dengan semangat itu juga selama ini meniti karier dan berbisnis tidak pernah tersangkut dengan kasus hukum. Dirinya suka bersikap apa adanya dan tidak ambisius karena menurutnya hal itu akan mudah merusak diri dan orang terdekat. “Mengalir saja seperti air kawan “ ucap pengagum praklamator Ir.Soekarno ini sambil mengingatkan pula bahwa kesehatan jiwa raga harus dipelihara dengan baik, karena sesukses apapun tapi kalau sakit, maka tidak ada artinya.

Kesehatan adalah harta berharga, karena itu dirinya selalu mencari cara agar kesehatan terjaga, itu juga yang menjadi kesyukuran dirinya sampai mengakhiri tugas masih dalam keadaan sehat wal afiat. Bahkan diparuh akhir masa pengabdiannya,suami agustini ini lebih focus mendekatkan diri pada sang Khalik , salah satunya dengan menunaikan sholat 5 waktu di masjid.

Selain sukses di pemerintahan dan bisnis, Karno juga dapat dikatakan berhasil membina keluarganya. 3 anaknya telah menikah dan mendapatkan pekerjaan yang mampu membantu penghidupan keluarganya. Dari ketiga anaknya itu bahkan ia kini juga dikaruniai cucu yang lucu yang karena kecintaannya ia seringkali meluangkan waktu bercanda dan bahkan mengantar cucunya ke sekolah.

Karno adalah salah satu contoh birokrat yang patut diteladani, dikenal disipilin dan disegani oleh bawahannya. Ia seolah tanpa sekat dengan bawahan atau juniornya, candaan lebih banyak keluar dari mulut dari lelaku Pembaca setia koran kompas ini bahkan seringkali naik kendaraan bermotor roda dua ke kantor.

Kini di akhir Juni, Karno sang pengabdi menutup catatan perjalanan ASN nya dengan tatapan senyuman seraya mempersiapkan diri mengisi masa masa pensiun dengan semangat optimis. Pensiun harus tetap aktif dan bugar serta istiqamah beribadah. (*/herawan syamsuddin toni)

  • Bagikan

Exit mobile version