42 Warga Walenrang Utara Keracunan Makanan di Pesta Syukuran

  • Bagikan
Salah satu pasien koran keracunan makanan dirawat di RSUD Sawerigading Palopo, Kamis 27 Juni 2024, kemarin. RIAWAN/PALOPO POS

Dirawat di RSUD Sawerigading, Dirut dr Rismayanti: Makanan yang Dikonsumsi tidak Higienis

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Diduga keracunan makanan, sebanyak 42 orang dari Dusun Salurepe, Desa Salulino, Kecamatan Walenrang Utara (Walut), Kabupaten Luwu sebagian dirawat di RSUD Sawerigading Palopo, Kamis, 27 Juni 2024. Dari 42 pasien, sebagian besar merupakan anak di bawah umur (anak-anak dan remaja).

Pantauan di RSUD Rampoang sekira pukul 12.00 Wita, 15 pasien telah dirawat di ruang perawatan pasien. Sedangkan tiga orang diantaranya masi dilakukan observasi di IGD. Direktur utama (Dirut) RSUD Sawerigading, dr. Rismayanti Amran Tadjung, Sp. PA, mengatakan pasien tersebut tiba di IGD pada Rabu (26/6) sore dan kemarin.

"Berdasarkan keterangan keluarga pasien, mereka itu habis mengkonsumsi gado-gado di salah satu rumah warga yang sedang melakukan acara syukuran pada (25/6) Senin sore lalu. Malam harinya mereka mulai merasa mual-mual disertai buang air besar," ucap Rismayanti. Sebelum ke RSU, Sawerigading, lanjut Rismayanti, para pasien sempat ke Puskesmas di Walenrang namun, kondisi mereka tidak kunjungan membaik.

"Selasa (25/6) mereka mengaku sempat ke Puskesmas tapi, tidak ada perubahan. Karena tidak ada perubahan setela dari Puskesmas, makanya mulai Rabu (26/6) mereka memilih untuk ke RSUD Sawerigading untuk dirawat. Hingga hari ini 18 orang sudah ditangani dan rata-rata anak,"jelasnya.

Untuk identitas pasien yang saat ini dirawat di RSU. Sawerigading, diantaranya Nuri Oktavia (13), Nurul Affriani (28), Raeda (50), Muhammad Widul (15), Meilla (9), Irmalasari (7), Wiwi Fifi (15), Aufa. A (7), Nurhalifa (11), Bakti (9), Raditya (16), Riswan (15), Marna (55), Mista (21), Alwin (35), Dion (20), Yuti (50) dan Dirga (19). Kemudian, dari patauan di IGD, tiga orang pasien yang masih dilakukan observasi orang dokter, terdengar mengeluhkan mual- mual dan beberapa kali BAB.

Seperti diungkap salah seorang pasien anak di IGD, mengaku semenjak dari ruma warga yang mengadakan syukur itu, kurang lebih telah 10 kali BAB.
"Sejak dari tempat syukuran itu, sudah 10 kali saya BAB. Tapi sekarang sudah agak baikan," kata pasien yang ditemui di IGD rumah sakit.

Tindakan pertama yang diberikan kepada pasien yang diduga keracunan makanan ini, saat tiba di IGD, langsung opname. Untuk pasien dewasa ditempatkan di ruang perawatan Edelweis. Sedangkan pasien anak dirawat di ruang perawatan Dahlia.
Kasus ini mendapat perhatian serius Penjabat (PJ) Bupati Luwu, Muhammad Saleh. Meski tengah mempersiapkan acara resepsi pernikahan anaknya, ia secara khusus memerintahkan Dinas Kesehatan, Puskesmas terdekat dan RSUD Batara Guru, memberikan penanganan cepat.

Sayangnya, keracunan puluhan Warga Walmas yang terjadi Selasa, 25 Juni 2024, baru diketahui PJ Bupati Luwu, Kamis, 27 Juni 2024 sekira pukul 12.00 wita dari masyarakat. “Saya sudah perintahkan langsung Kadis Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Umum Batara Guru untuk cepat melakukan penanganan,” ujarnya.

Data yang dikirim Kepala Inspektorat Luwu, 20 pasien dirawat di RSUD Sawerigading Rampoang Palopo, 2 pasien di RS At-Medika, selebihnya dirawat di RS Mujaisyah dan puskesmas setempat.

Kejadian ini telah ditangani oleh pihak kepolisian jajaran Polsek Walenrang, Polres Luwu.
Kapolsek Walenrang, AKP Idul saat dikonfirmasi via telepon, mengatakan jajarannya telah mendatangi rumah warga yang melakukan acara syukuran atau tempat para pasien makan.

"Anggota sudah mendatangi rumah warga yang adakan syukuran itu. Keterangan yang diperoleh, sebanyak 137 bungkus gado-gado dipesan di Sabbang, Kabupaten Luwu Utara," kata Idul.
Selain mengambil keterangan warga yang adakan acara syukuran, lanjut Idul, pihaknya juga telah mengamankan sampel makanan (gado-gado) yang diduga penyebab 18 warga dirawat di RSUD Sawerigading.

"Kami juga telah mengamankan sampe makanan yang dimaka oleh korban. Dan sampel itu telah disimpan di Puskesmas Walenrang untuk kemudian diperiksa oleh Dinas Kesehatan Luwu," jelasnya.(ria/idr)

  • Bagikan