PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- PT Pelni (Persero) terus bertransformasi dengan mengembangkan segala sektor pendapatan.
Terbaru, tak hanya menyasar penumpang angkutan laut, PT Pelni (Persero) juga mulai menyasar pangsa pasar pengiriman logistik via laut.
Dikatakan Direktur Utama PT Pelni (Persero), Tri Andayani optimistis PT Pelni (Persero) mampu meraih target laba Rp185 M sepanjang tahun 2024.
Guna mencapai target pertumbuhan dan laba, Pelni mengimplementasikan sejumlah strategi memaksimalkan investasi internal yakni untuk Kapal Roro dan Tongkang guna meningkatkan bisnis komersial.
Saat ini pendapatan Pelni masih 70% dikuasai dari Public Service Obligation (PSO) layanan kapal penumpang, sementara bisnis komersial dari kapal logistik baru mencapai 30% sehingga berpeluang untuk dinaikkan.
Pelni Logistik melalui PT PBM Sarana Bandar Nasional memastikan sarana dan prasarana siap untuk menghadapi lonjakan pengiriman selama Ramadan hingga Lebaran sebesar 20 persen.
Edward Tobing Direktur Utama PT PBM Sarana Bandar Nasional menyebut, hampir semua kapal penuh muatan sejak menginjak Ramadan.
“Lebih tinggi dari normal, bahkan barang kebutuhan permintaan itu gak semua terpenuhi, karena kapasitas itu-itu aja,” kata Edward saat menerima sarpras berupa reach stacker di Depo Pelni Logistik Surabaya, Selasa (19/3/2024).
Pengiriman logistik harian yang normalnya mencapai 800 kontainer bertambah sekitar 200 kontainer.
Penambahan sebesar 20 persenan itu diprediksi akan bertambah sampai 30 persen ketika puncak pengiriman logistik menjelang Lebaran.
“20 persenan sampai 30 persen dari angka 800 kontainer per bulan lewat tol laut. Terjadi H-1 minggu sebelum Lebaran biasanya,” bebernya.
Pengiriman 800 kontainer yang biasanya dimuat dengan empat kapal itu, lanjutnya, butuh estimasi seminggu untuk sadar ke tujuan.
“Paling banyak (pengiriman logistik) ke Maluku Utara. Logistiknya berupa sembako,” imbuhnya.
Untuk menghadapi lonjakan rutinan setiap momen Ramadan-Lebaran itu, sambungnya, Pelni Logistik memastikan kesiapan sarana dan prasarana di setiap depo.
“Kalau (kendala) cuaca gak pengaruh, kami ya kesiapan crane, alat bongkar muatnya, tronton atau trailernya, tiba berapapun harus langsung dimuat,” tuturnya lagi.
Salah satunya pengadaan alat bongkar muat reach stacker baru di depo Surabaya yang punya traffic tinggi.
“Kalau ada pengembangan traffic kapal tol laut, ditambah lagi (reach stackernya),” tandasnya.(int)