Tim pelaksana Baksos Operasi Celah Bibir dan Lelangit yang terdiri dari FKG-Unhas, RSGMP Unhas, RS Mega Buana, Persatuan Ahli Bedah Mulut, Celebes Club Centre, PDGI dan IDI foto Bersama usai pelaksanaan kegiatan, Sabtu 29 Juni 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 25 pasien penderita di Rumah sakit Mega Buana Palopo. (dok)
Kolaborasi FKG-Unhas, RSGMP, RS Mega Buana, Persatuan Ahli Bedah Mulut, Celebes Club Centre, PDGI dan IDI
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Universitas Mega Buana (UMB) Palopo mengelar operasi celah bibir dan lelangit bagi masyarakat umum secara gratis di RS Mega Buana Palopo, Sabtu 29 Juni 2024. Bakti Sosial Operasi celah bibir dan langit-langit gratis ini diinisiasi oleh Universitas Mega Buana Palopo dalam rangka memperingati Dies Natalis XV.
Rektor Universitas Mega Buana Palopo, Prof. Dr. Hj Nilawati Uly, S.Si, Apt, M.Kes, CIPA menuturkan operasi celah bibir dan langit-langit gratis ini merupakan satu dari sejumlah kegiatan bakti sosial dalam rangka memperingati Dies Natalis yang ke 15 tahun, ini digelar bekerjasama dengan FKG-Unhas, Rumah Sakit Gigi Mulut Pendidikan (RSGMP) Unhas, RS Mega Buana, Persatuan Ahli Bedah Mulut, Celebes Club Centre, PDGI dan IDI. "Alhamdulillah hari ini kita laksanakan operasi Celah Bibir dan Lelangit bekerjasama dengan sejumlah pihak dalam rangka peringatan Dies Natalis XV, harapan kita semoga ini memberikan manfaat kepada kita semua, khususnya keluarga penderita yang mendapatkan bantuan melalui bakti sosial ini,"ucapnya.
Menurut Rektor, diinisiasinya kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Universitas Mega Buana Palopo terhadap para penderita di Luwu Raya ini. "Dan alhamdulillah sejak kami umumkan, respon masyarakat utamanya para penderita sangat baik. Sebanyak 28 orang yang mendaftar untuk mengikuti program baksos ini, dan sebanyak 25 yang dilakukan tindakan operasi setelah screening terlebih dahulu, "kata Prof Nila, sapaan akrabnya. Menurutnya kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian dan langkah kecil yang diharapkan dapat memberikan sumbangan besar bagi masa depan dan hidup penderita, orang tua, dan keluarga penderita di Tana Luwu ini. Selain melakukan operasi dan perawatan pasca operasi, juga dilakukan pemberian bingkisan kepada para penderita.
Ketua tim pelaksana Operasi Celah Bibir dan Lelangit, drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) kepada media mengatakan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing ini terbilang sukses, pasalnya semua berkolaborasi untuk kemanusiaan melalui Universitas Mega Buana Palopo. Utamanya RS Mega Buana Palopo sangat siap dalam mempersiapkan kegiatan ini. Bagaimana tidak, kata Direktur RSGMP Unhas ini hanya dalam Waktu sepekan lebih panitia lokal bisa merampungkan untuk pelaksanaan. "Kami telah keliling dari seluruh indoensia, baik di kawasan timur, maupun sulsel, dan salah satu yang bekerja dengan baik panitia internalnya kami lihat adalah di RS Mega Buana, kenapa? karena persiapan untuk acara ini tidak lebih dari 10 hari. Bayangkan, waktunya cukup mepet dalam mempersiapkannya karena butuh effort yang lebih besar, dan ternyata disanggupi. Teman di mega buana ini cukup cepat, utamanya dalam mengumpulkan pasien, apalagi ini butuh usaha yang cukup kuat, karna perlu meyakinkan pasien juga untuk mengikuti operasi ini, mungkin karena takut, ada yang kira masih dibayar, karena ini benar-benar gratis,"katanya kepada media.
Ia juga menyampaikan bahwa walaupun ini bakti sosial tapi sudah sesuai dengan standar SOP. bukan mengurangi standar. Ia juga menyebutkan bahwa tim yang turun ini luar biasa. "Dari RSGM dan tim Unhas ini dan 15 tim terdiri dari dari dokter anastesi, penata anastesi, dokter Spesialis bedah mulut, perawat serta residen bedah mulut. Tim Unhas disupport oleh dokter anastesi mega buana, ada dua dokter anastesi, semua turun untuk kemanusiaan di melalui Universitas Mega Buana Palopo,"katanya.
Sementara kasus pasien yang ditangani ini banyak pasein operasi langit langit, untuk diketahui kata dr Tajrin, operasi langit langit ini sedikit lebih sulit. Selain itu ada beberapa operasi bibir yang juga sulit karena bilateral. "Namun insya Allah tertangani dengan baik,"baik.
dr.Tajrin juga memuji apa yang dilakukan Universitas Mega Buana Palopo ini sangat membantu, karena dengan 25 pasien itu, rata rata biaya operasi bibir sumbing, dari yang paling ringan sampai berat antara Rp8 juta sampai Rp30 juta per orang, bayangkan kalo 25 pasien. "Jadi apa yang diberikan UMB Palopo ini cukup besar, dan ini hal yang istimewah diberikan karena itu kami di support penuh,"ucapnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palopo, Ilham Hamid, SE.,M.Si., mewakili Pj. Wali Kota Palopo yang menghadiri Bakti Sosial (Baksos) operasi celah bibir dan lelangit mengapresiasi upaya yang dilakukan Universitas Mega Buana Palopo. Universitas Mega Buana ini, jelas Ilham, satu-satunya universitas yang memiliki loncatan luar biasa. Selain dalam pengembangan perguruan tinggi dimana di usia 15 tahun kemarin sudah membuka Fakultas Kedokteran, aksi aksi social yang dilakukannya juga sangat banyak membantu masyarakat Kota Palopo. “Dengan umur 15 tahun sudah bisa membuka fakultas kedokteran, semua tak lepas dari dukungan masyarakat Kota Palopo,” jelasnya.
Turut hadir pada kesempatan itu diantaranya, Kadis Kesehatan Sulsel, Dr.dr Ishaq Iskandar,M.Kes, Direktur RS Mega Buana Palopo, dr Herman Jaya, sejumlah tim dari Rumah Sakit Gigi Mulut Pendidikan (RSGMP) Unhas, tim dokter RS Mega Buana Direktur RS. Sawerigading, PDGI Kota Palopo, İDI Kota Palopo, Kepala Puskesmas Se Kota Palopo, Lurah Binturu, dan sejumlah Mitra Universitas Mega Buana Palopo.(/rls)