138 Kasus Kebakaran Didominasi Korsleting Listrik

  • Bagikan
ILUSTRASI KEBAJARAN

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Luwu Timur mencatat ada sebanyak 138 kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur. Dari catatan Damkar, 138 kasus kebakaran tersebut terjadi di tahun 2023 yang didominasi penyebabnya karena terjadi korsleting listrik.

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Luwu Timur, Hendro menjelaskan 138 kasus kebakaran yang terjadi tersebut terdiri dari kebakaran rumah warga. Kemudian, kebakaran lahan, kebakaran mobil saat hendak isi BBM, juga ada Pertamini.

“Tapi yang paling umum dan mendominasi adalah kebakaran rumah warga dan lahan,” “Perkiraan estimasi total kerugian materi yang ditimbulkan dari semua kasus kebakaran itu mencapai miliaran,” kata Hendro Jumat 5 Juli 2024. Sedangkan, untuk evakuasi dan penyelamatan itu Damkar mencatat ada 190 kasus, diantaranya evakuasi ular di rumah warga, evakuasi buaya, tawon, anjing liar, pohon tumbang dan banjir.

Sementara itu, data yang terhitung hingga Juni tahun 2024 ini, tercatat ada 32 kasus kebakaran rumah dan lahan, 116 evakuasi dan penyelamatan.

“Dalam kurun waktu selama enam bulan, tercatat oleh kami ada 3 kasus orang hilang, dua orang hilang di Sungai Pawosia dan satu orang di Danau Towuti, “kata Hendro. Menurut Hendro, selain penaganan kebakaran, tugas utama damkar juga melakukan evakuasi pencarian orang hilang, itu masuk tugas Damkar juga.

Ia menambahkan, dalam mengantisipasi kebakaran, Damkar menyiagakan 11 Unit Mobil Damkar beserta petugasnya yang di tempatkan di 9 Kecamatan yang ada di Luwu Timur. “Ada 11 unit mobil damkar, hanya Nuha dan Mangkutana belum ada unitnya, yang paling besar kapasitas 6 ribu liter dan paling kecil 4 ribu liter. “Kami juga selalu berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat guna deteksi dini melakukan pencegahan agar upaya pemadaman lebih cepat,” tandasnya. (krm/rhm)

  • Bagikan