Orangtua Siswa Mempertanyakan, Lantaran Ada SMPN yang Menggratiskan
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palopo, Asnita Darwis S.STP diduga memilih cuek atau bungkam saat dikonfirmasi perihal curhat orangtua siswa yang pertanyakan pengadaan seragam batik di tingkat SMP ada yang geratis dan berbayar, Selasa, 9 Juli 2024.
Pesan konfirmasi yang dikirim pukul 10.47 Wita via whatsapp, telah dibuka (centang biru) atau telah dibuka. Namun, hingga pukul 16.07 Wita pesan tersebut tidak dibalas.
"Assalamualaikum. Tabe mau konfirmasi/tanggapan ta soal pengadaan baju batik di SMP se Kota Palopo. Kenapa ada sekolah (SMP) yang gratiskan pakaian batik, sedangkan sekolah lainnya dipungut biaya?. Ini menjadi pertanyaan masyarakat terkhusus orangtua murid" isi pesan yang dikirim ke Kadisdik namun tidak dibalas.
Kemudian, saat dilakukan upaya konfirmasi langsung ke kantornya, salah seorang staf di yang dijumpai di kantor Dinas Pendidikan mengatakan Kadisdik sedang perjalanan dinas.
"Tidak ada ibu. Lagi diluar penjalan dinas," ucap salah seorang staf yang dijumpai.
Dilansir dari berita sebelumnya, pengadaan seragam sekolah, baju batik di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palopo menuai sorotan dari orangtua siswa.
Bagaumana tidak, pasalnya, setiap siswa atau orangtua siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di tingkat SMP harus bersedia membayar atribut atau seragam yang disediakanpihak sekolah.
Namun, yang menjadi pertanyaan bagi orangtua siswa ialah untuk seragam baju batik. Jika sebagian besar SMP di Kota Palopo mewajibkan siswa- siswi membeli baju batik, sementara ada SMP yang justru mengratiskan baju batik untuk siswanya.
Seperti SMPN 10 Palopo di Kelurahan Songka yang mengratiskan baju batik bagi semua pendaftar tahun ajaran baru.
"Ini yang harus dipertanyakan. Kenapa ada SMP yang gratiskan baju batik kepada siswa-siswi barunya, sedangkan SMP lain harus bayar?,"curhat salah seorang orangtua siswa kepada Palopo Pos, beberapa hari lalu.
Mengenai seragam batik SMP 10 Palopo di Kelurahan Songka itu, nampak jelas tertulis pada spanduk penerimaan siswa-siswi yang terpasang pada pagar sekolah.
Sementara SMPN 2 Palopo terletak di Kelurahan Tomarundung, tidak mengratiskan seragam batik bagi siswa- siswi barunya.
Seperti disampaikan langsung Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 2, Haerul saat ditemui di ruangannya, Senin, 8 Juli 2024.
"Kami di sini tidak gratis karena, tidak ada anggaran untuk itu. Termaksuk dana BOS tidak ada peruntukan untuk itu. Mungkin SMP 10 ada dana bantuannya?," ucap Haerul.
Untuk diketahui, dari beberapa data atau informasi yang diperoleh Palopo Pos, bagi siswa-siswi baru atau orangtua murid, seusai pengumuman dan dinyatakan lolos seleksi, akan diberikan kuitansi belanja atribut atau seragam dari pihak sekolah.
Isi dari kuitansi beserta nilai yang harus dibayar, di antaranya baju seragam batik Rp120 ribu, satu pasang pakaian olahraga Rp180 ribu dan satu set atribut Rp50 ribu. Yang jika ditotalkan Rp350 ribu per siswa- siswi.(ria/idr)