Tak Kunjung Tentukan Pasangan, Surat Tugas Balon Wali Kota Palopo Terancam Hangus

  • Bagikan
--ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kandidat calon bupati dan Wali Kota dituntut segera mendeklarasikan pasangan. Jika tidak surat tugas yang diperoleh dari partai politik bakal "hangus".

Pasalnya, untuk mendapatkan surat tugas parpol, para kandidat harus ekstra kerja keras. Mulai dari mendaftar di DPC kabupaten/kota, lalu mengikuti serangkaian fit and proper test, sampai dengan lobi-lobi khusus ke ketua parpol provinsi dan DPP. Tentunya banyak materi/biaya yang dikeluarkan kandidat. Lalu terbitlah surat tugas tersebut, yang salah satu isi mengharuskan kandidat untuk segera menentukan pasangan menghadapi dibukanya pendaftaran calon bupati/wali kota di KPU 27 Agustus 2024 mendatang.

Di Pilwalkot Palopo, masih ada tiga kandidat yang tak kunjung jua menentukan pasangan. Yakni, Ketua Golkar Palopo, Dr Rahmat Masri Bandaso, Putri Dakka (PD), dan Trisal Tahir (Gerindra). Ketiganya masih sebatas "meraba'raba" calon wakilnya. Baru bakal calon wali kota Farid Kasim yang sudah siap dan berpasangan dengan Ketua DPRD Palopo, Dr Hj Nurhaenih untuk mengikuti tahapan pendaftaran nantinya.

RMB tagline dari Ketua Golkar Palopo, Dr Rahmat Masri Bandaso juga sudah mengantongi surat tugas dari DPP Partai Golkar. Putri Dakka sudah mengantongi surat tugas dari PDIP dan PAN, sementara Trisal Tahir juga sudah mengantongi surat tugas dari Gerindra dan Demokrat. Dimana kandidat yang diberikan surat tugas minimal 15 Juli nanti batas waktu yang diberikan untuk menentukan koalisi dan pasangan.

Bagi Trisal Tahir, kans Partai Demokrat koalisi Gerindra terbuka lebar. Apalagi Demokrat dan Gerindra sama-sama partai koalisi Indonesia maju yang berhasil memenangkan Prabowo Subianto-Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden pada pilpres lalu.

Menurut Marjono, dalam bincang-bincang santai dengan Ni'matullah, Demokrat siap mengerahkan mesin politiknya yang ada di Palopo untuk bekerja maksimal memenangkan Trisal Tahir pada saat nanti sudah daftar di KPU dan Demokrat resmi berkoalisi dengan Gerindra.

Sementara itu, Tim Pejuang Trisal Tahir (TT), Mustahir Sidu surat tugas yang diserahkan ke Trisal Tahir, diminta melakukan komunikasi politik dengan partai-partai politik sahabat agar segera terpenuhi persyaratan dukungan minimal 20 persen, koalisi partai politik untuk menjadi pasangan calon walikota dan wakil walikota Palopo.

Kemudian mencari dan mengusulkan pasangan calon wakil walikota Palopo. Selanjutnya, melaporkan hasil survei terkini dan koalisi partai politik yang sudah diperoleh kepada DPP Partai Demokrat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam pelaksanaannya, DPP Partai Demokrat akan melaksanakan monitoring dan evaluasi berdasarkan hasil laporan dan survei. Surat tugas ini diberikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan sesuai dengan etika politik Partai Demokrat dan perundang-undangan yang berlaku. Terakhir surat tugas ini berlaku selama 21 hari dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2024.

Luwu
Hal yang sama juga pada Pak Kolonel Agussalim yang sudah menerima surat tugas dari Demokrat.

Dalam surat tugas tersebut, tertulis batas waktu 9 Juli kemarin, bagi Pak Kolonel menentukan koalisi dan pasangan untuk maju Pilbup Luwu.

Hanya saja, sampai saat ini sudah 10 Juli 2024, ketentuan yang diminta DPP Demokrat tak kunjung dilengkapi. Sehingga hampir pasti Demokrat bakal lepas dari koalisi Pak Kolonel.

Sementara itu, Demokrat juga memberikan surat tugas kepada Plt Ketua Demokrat Luwu, Dhevy Bijak yang terlebih dahulu melakukan deklarasi dan koalisi dengan Ketua Golkar Luwu, Patahudding.

Sementara di Jakarta, tiga kandidat juga bersatu membentuk poros baru menghadapi pendaftaran Pilbup Luwu.

Tiga bakal calon (Balon) 01 Luwu mengadakan pertemuan di Jakarta, Ahad, 7 Juli 2024 malam. Mereka menjajaki koalisi untuk Luwu Maju, Unggul, dan Sejahtera.

Ketiga Balon 01 tersebut yakni H Husmaruddin (HMD Anak Desa), Harbi Syam, dan Tabi Pasenggong.

Harby Syam, mengungkapkan, melihat tensi politik eskalasinya makin meningkat, maka ia mengingatkan bahwa semua kandidat yang mau maju di Pilkada Luwu, semua keluarga.
Kandidat yang mau maju, silakan bermanuver, bersosialisasi secara santun. Mari saling support untuk Luwu lebih maju dan lebih baik. "Kami anti untuk rusak baliho,'' tegasnya.

Soal koalisi, Harby mengatakan, ia bersama Balon lain sedang berjuang mendapatkan rekomendasi partai. ''Nantinya akan kelihatan di ujung. Siapa yang lebih berpeluang memang, maka kami saling support,'' terangnya.

Juga ditegaskan bahwa belum ada Balon yang mendapat rekomendasi parpol. Semua baru surat tugas yang ada batas kedaluarsanya. Harby sendiri menyatakan, ia telah mendapat surat tugas dari PKB serta rekomendasi dari PKS.

Selanjutnya, Tabi Pasenggong berprinsip, keberadaannya di Jakarta bersama HMD, Harby, dan lainnya, untuk menjemput takdir. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam politik.

''Kita bangun politik santun. Karena ini kan, niat kita tidak jauh beda. Bagaimana melihat Luwu lebih baik dan maju. Karena pendahulu kita sudah banyak berbuat. Yang belum dilakukan, itulah yang akan kita tingkatkan nanti. Siapa yang ditakdirkan, semoga semua calon bangun komunikasi,'' terangnya. (idris prasetiawan)

  • Bagikan