PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Universitas Muhammadiyah Kota Palopo bersama Pemerintah Kota Palopo, Yayasan Bumi Sawerigading, dan Masyarakat Kelurahan Rampoang Khususnya KWT Janur melakukan Pelatihan Penerapan Urban Farming dari Program Program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka Kemendikbud RI Tahun 2024 dalam Upaya Mensukeskan Program Inovasi Kampung Sayur Dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Kota Palopo.
Pelatihan digelar Sabtu, 13 Juli 2024 / 08.00 – 11.00 WITA di Gedung Serba Guna Kelurahan Rampoang Jalan Garuda Perumnas Balandai Palopo.
Adapun dasar kegiatan melihat kebutuhan Pangan Masyarakat Khususnya di Kota Palopo dari Tahun Ke Tahun Semakin Meningkat.
Sementara di Lain Sisi Terjadi Peningkatan Alih Fungsi Lahan Pertanian Dan Membuat Lahan Lahan Yang Dapat Dikelola Oleh Petani Menjadi Semakin Kecil, Hal Ini Menyebabkan Produksi Pangan Menjadi Semakin Menurun.
Sebagai narasumber pada pelatihan ini yakni, Dr. Syafruddin, S.P., M.Si, selaku Akademisi dari UMPalopo Program Studi Penyuluhan Pertanian yang menyampaikan materi terkait budidaya tanaman sayuran.
Dimana, jarak tanam berpengaruh terhadap dan efisiensi penggunaan cahaya, persainganantar tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara, serta produktivitas tanaman. Lalu, pemberian jarak antar tanaman sesuai kepadatan tertentu bertujuan untuk memberi ruang agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Narsumber kedua, Muhammad Natsir Mandawari S.P.,MP dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo) menjelaskan, kalau prinsip Urban Farming adalah pemanfaatan ruang atau lahan yang tersedia di perkotaan seperti pekarangan, dinding atau atap rumah.
Manfaat Pertanian Perkotaan : Membantu menciptakan kota yang bersih dengan pelaksanaan 3 R (reuse,reduce,recycle) untuk pengelolaan sampah kota; Dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota; Meningkatkan Estetika kota; Mengurangi biaya dengan penghematan biaya transportasi dan pengemasan; Bahan pangan lebih segar pada saat sampai ke konsumen yang merupakan orang kota; Menjadi penghasilan tambahan penduduk kota; Meningkatkan citra publik dari lingkungan bermasalah; Mengembangkan swasembada antara penduduk dalam kota yang menanam makanan untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
Terakhir Camat Bara Kota Palopo Dewa Gau Laide S.Hut mengungkapkan produksi Pangan Menjadi Semakin Menurun Dapat Ditanggulangi Dengan Dukungan Dan Kerjasama Berbagai Elemen Pemerintah, Lembaga Pendidikan, Dan Masyarakat Dengan Melakukan Inovasi Bersama Untuk Memanfaatkan Pekarangan Rumah Yang Dapat Ditanami Dengan Tanaman Cepat Panen Untuk Konsumsi Rumah Tangga Sehingga Kebutuhan Pangan Khususnya Sayuran Dapat Di Penuhi.
Sekertaris Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo (Makkasau S.AN) sekaligus mewakili walikota kota palopo Menyampaikan Pesan PJ Walikota Asrul Sani, S.H., M.Si yang belum sempat hadir karena ada agenda lain yang bersamaan waktunya Adanya Inovasi Kampung Sayur Di Kwt. Janur Kelurahan Rampoang Kecamatan Bara Kota Palopo Dengan Metode Urban Farming Diharapkan Kwt. Janur Dapat Menjadi “Role Model” Dan Contoh Dalam Mensukseskan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga Dan Urban
Anggota TIM sekaligus Ketua Prodi PWK (Wahyu Hidayat, S.T., MSi): distribusi aset yang diberikan kepada masyarat seperti Wall Planter Bag 15 Kantong Pot Dinding Tempel Tanaman Vertical Garden; Planter Bag 11 Liter with handle; Benih sayur dan buah serta Media Tanam Mix Premium sudah mulai di disribukan ke rumah masyarakat sehingga harapan tim bisa melakukan pesta panen bersama pada saat 17 agustus 2024.
Hadir Juga Staff Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo ST.Hasdianah, S.P (Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bara) Emming (Ketua Kelompok Wanita Tani Janur). (rls/idr)