Kolaborasi UM Palopo bersama Pemkot, Lembaga Nirlaba, dan Masyarakat Pelatihan Pengelolaan Sampah

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Masih dalam rangkaian Program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka Kemendikbud RI Tahun 2024, kali ini berupa pelatihan pengelolaan sampah di Gedung Serba Guna Kelurahan Rampoang Jalan Garuda Perumnas Balandai Palopo, Ahad, 14 Juli 2024.

Dimana diketahui, sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

Masalah Utama Pengelolaan Sampah di Kota Palopo, tingginya Persentase Sampah Yang Belum Dikelola (Meningkatnya Jumlah Penduduk Sehingga Timbulan Sampah Terus Meningkat.

Lalu, minimnya Armada Pengangkutan Sampah maka terjadinya penimbunan sampah pada tempat yang tidak seharusnya karena terbatasnya tempat pembuangan sampah).

Kedua, rendahnya Persentase Pengurangan Sampah Dari Sumber (Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah di sumbernya masih perlu ditingkatkan).

Kota Palopo memiliki timbulan sampah tahun sebanyak 34,187.91 Ton dan timbulan sampah harian sebanyak 93.67 Ton.

Adapun komposisi sampah di Kota Palopo Tahun 2023 yaitu sisa makanan 35 %, kertas-karton 15%, kayu-ranting 10 %, plastic 30%, logam 6% dan lainnya 4 %.

Kondisi sampah perkotaan mendorong pemerintah mulai mencari cara untuk pengelolaan sampah serta memperbaiki kondisi lingkungan agar tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas. Salah satu solusinya adalah menerapkan Zero Waste dengan bersama mengelola atau memilah sampah organik dan anorganik dari rumah untuk mendukung kampung sayur.

Kegiatan Ini Merupakan Wujud Kerjasama Antara Berbagai Pihak Antara Lain ; Pemerintah Kota Palopo, Universitas Muhammadiyah (UM) Kota Palopo , Yayasan Bumi Sawerigading Dan Masyarakat Kelurahan Rampoang Khususnya KWT Janur Dalam Upaya Mensukeskan Program Inovasi Kampung Sayur Dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan Di Kota Palopo

Lurah Rampoang Kecamata Bara Kota Palopo, Harumin, S.E mengungkapkan sedikit gambaran asal usul kegiatan kampung sayur ini terkait kenapa bisa terlaksana dengan baik karena tim sudah merancang dengan baik kegiatan ini, perencanaan kegiatan ini bukan kegiatan asal buat atau tiba masa tiba akal buatnya tapi kegiatan ini sudah di rancang dari tahun 2023 setelah kegiatan urban farming yang di lakukan oleh tim akademisi UMPalopo.

"Saya menyadari bahwa betapa sulitnya meyakinkan orang kemendikbudristek RI untuk bisa mewujudkan kampung sayur. Banyak dosen bergelar panjang tapi belum tentu bisa menyakinkan orang kemendikbudristek RI untuk bisa mendapatkan dana hibah untuk pengabdian masyarakat. Saya mengikuti langsung pengujian proposal kegiatan, orang kemendikbudristek RI menyerang pertanyaan terus menerus kepada tim, tapi dengan berbagi bidang keahlian tim sehingga tim akademisi dapat menyakinkan orang kemendikbudristek RI, hanya 1 item yang tidak di acc yaitu pengecetan pagar rumah. Apapun yang tim berikan kepada masyarakat, itulah yang sebenarnya yang ada dalam proposal tanpa dikurangi bahkan di hilangkan karena setelah kegiatan ini, pemeriksaannyapun sangat ketat bahkan kpk dan bpk akan memeriksa kegaitan ini. Jadi, saya selaku lurah rampoang, mengajak kita semua warga Kampung Sayur untuk memanfaat dan merawat dengan sebaik-baiknya aset yang telah diberikan. Merawat lebih sulit daripada mendapatkan aset tersebut tapi saya percaya dan yakin kepada masyarakat di RW04 bisa melakukan hal tersebut," urai Lurah Rampoang.

Muhammad Fajrin S, S.T selaku Staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo menyampaikan materi terkait Pengelolaan sampah organik. Tugas dan Tanggung Jawab Utama Masyarakat dan Produsen/ Dunia Usaha yaitu pengurangan timbulan sampah (membatasi, memilah dan mendaur ulang sampah). Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah Daerah yaitu penanganan timbulan sampah (pegangkutan di TPS hingga pengangkutan ke TPA).

Manfaat Kompos : Mengandung berbagai material organic berupa unsur hara dan mineral penting yang dibutuhkan biota tanah dan tanaman; Meningkatkan jumlah dan keanekaragaman mikroorganisme dan fauna tanah; Meningkatkan kemampuan tanah menyerap atau menahan air; Meningkatkan porositas dan aerasi tanah; Memperbaiki tekstur dan struktur tanah menjadi gembur; Meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia; Menstabilkan pH tanah.

POC(Pupuk Organik Cair), Manfaat : Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap; Dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur; Memiliki daya simpan air yang tinggi; Lebih tahan terhadap serangan penyakit; Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan; Mempercepat pertumbuhan bulu akar, daun dan batang tanaman.

Abdul Malik Saleh, S.T (Direktur Yayasan Bumi Sawerigading Kota Palopo). Luas Lahan TPA Mancani Kota Palopo sekitar 11 Ha dengan kapasitas daya tampung sampai 80 ton perhari dengan sistem pengelolaan open dumping/secara terbuka sedangkan sampah yang masuk ke TPA mencapai 100 ton /hari dengan kapisatas tampung terbatas (over capacity). Volume sampah per hari di masyarakat sekitar 100-120 ton/hari dan saat hari raya atau hari perayaan lainnya ataupun terjadi banjir bisa mencapai 130 ton lebih perhari atau naik sekitar 10-20% utamanya sampah organik atau sampah basah sekitar 40-50% dari jumlah timbulan sampah.

Amir Tandi Kasi Pemerintahan Kecamatan Wara Utara sekaligus warga kelurahan rampoang sangat mendukung kegiatan kampung sayur dan beliau berharap adanya kegiatan pengabdian masyarakat dari akademisi yang mengangkat tema kampung olah sampah
Anggota TIM sekaligus Ketua Prodi PWK (Wahyu Hidayat, S.T., MSi): distribusi aset pengelolaan sampah yang diberikan kepada masyarakat seperti halte komposter beserta tong komposter untuk menangani sampah organik rumah tangga dan boot sampah untuk transaksi jual beli sampah an organik (sampah plastik, sampah karton, sampah kardus).

Dengan Pelatihan Pengelolaan Sampah yang diakan ini Semoga Bisa Menjawab Kegelisahan Kita Bersama Yaitu Sampah.

Semoga Nantinya Dari Pihak Yayasan Bumi Sawerigading Dapat Membeli Sampah Masyarakat Sehingga Bisa Menjadi Penghasilan Tambahan Masyarakat.

Hadir Juga ST.Hasdianah, S.P, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bara, Emming selaku Ketua Kelompok Wanita Tani Janur.(rls/idr)

  • Bagikan