Belajar Bersahabat pada IAS, Ziarahi Makam dan Doakan yang Sudah Meninggal

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Jika ingin belajar tentang persahabatan, mungkin Ilham Arief Sirajuddin bisa jadi guru yang baik.

Wali Kota Makassar dua periode itu tak pernah melupakan para sahabatnya, bahkan yang telah meninggal dunia sekalipun.

Senin, 15 Juli 2024, siang hari ini misalnya. Ia mengunjungi makam mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sidrap, Andi Faisal Ranggong yang meninggal dunia, 6 Mei lalu.

IAS secara khusus datang ke makam sahabatnya itu karena saat Andi Faisal meninggal, ia tidak sempat melayat. Saat itu, IAS kebetulan sedang di Jakarta.

Kematian Andi Faisal juga sangat mendadak. Ia tiba-tiba terserang jantung di pagi hari dalam suasana canda dengan istrinya di rumah.

IAS berziarah ke makam Andi Faisal didampingi eks legislator Sidrap, H Sanre dan sahabatnya yang lain, Janwar.

Turut menemani istri almarhum Hj Andi Diana, Dhea (anak) dan Tesya (menantu). "Terima kasih sudah menyempatkan ziarah dan mendoakan almarhum," ujar Andi Diana.

Setelah mendoakan di depan pusara almarhum, IAS bercerita soal sosok Andi Faisal yang dikenalnya selama bertahun-tahun.

"Dia salah satu sahabat kami yang berpembawaan tenang, santai, namun bijaksana," ujarnya.

Almarhum dikebumikan di Pemakaman Keluarga Besar Andi Ranggong di Desa Sereang, Kec Maritengngae
Sidrap.

Desa ini adalah desa kelahiran mantan bupati Sidrap itu.

Makam Faisal tepat berada di samping makam ayahnya. Dan, IAS juga menempatkan diri mendoakan almarhum Andi Ranggong.

Selama ini, IAS memang dikenal punya kebiasaan mengisi sela-sela kunjungannya ke daerah dengan berziarah ke makam sahabatnya.

H Sanre, sahabatnya, mengaku kebiasaan ini terbilang unik. Apalagi kata dia dilakukan oleh orang yang memiliki kesibukan tinggi seperti IAS.

Menurut tokoh senior Golkar Sidrap itu, karakter ini sebagai pembenaran bahwa sosok IAS memang bukan orang yang mudah lupa dengan teman atau sahabatnya.
"Karena bayangkan saja, sahabat-sahabatnya yang almarhum saja masih dia ingat. Dia ziarahi kuburnya. Dia doakan di kuburnya. Apalagi teman-teman yang masih hidup," katanya kagum.

Sanre melanjutkan, dalam setiap perhelatan politik, sangat melekat tagline 'Tanpa Teman Kita Bukan Siapa-siapa'. "Tagline ini memang selaras penuh dengan karakter pribadi IAS," tutup mantan legislator Sidrap itu. (*/uce)

  • Bagikan

Exit mobile version