PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JENEPONTO — Dalam rangka percepatan implementasi Sistem Kolaborasi Pembangunan Komprehensif dan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (Si Lebah Unggulan), maka dilakukan coaching clinic dan monitoring evaluasi di Kabupaten Jeneponto.
Hadir dalam giat tersebur, Anna Buana S. S.Hut., M.Si (perencana ahli madya Bappelitbangda Prov. Sulsel) bersama Shintani Naoyuki (JICA), Prof. Darmawan Salman dan Manarangga Amir.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat (mereviu) sejauh mana progres rencana tindak lanjut dan rencana aksi Kabupaten Jeneponto sebagai salah satu kabupaten Pilot Project dalam implementasi sistem kolaborasi komprehensif dan terpadu untuk penanggulangan kemiskinan yang digagas oleh Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan bersama JICA (Japan International Cooperation Agency)," ungkap Anna Buana S. S.Hut., M.Si. Selasa, 16 Juli 2024.
"Si Lebah Unggulan ini diharapkan menjadi sebuah program penanggulangan kemiskinan yang mengintegrasikan tata kelola, kolaborasi, manajemen pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) dan penguatan kapasitas parapihak yang terlibat serta penguatan manajemen data dan informasi," tutupnya.
Diketahui bersama, Sebelumnya, Kepala Bappelitbangda Prov. Sulsel Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg megatakan bahwa Sinkronisasi dapat dilihat dari keterpaduan dan komprehensif dari suatu program, dengan menyampaikan Pembangunan komprehensif dan terpadu sangat tepat untuk penanggulangan Kemisikinan.
"Perlu adanya aksi kolaborasi dan untuk meyelesaikan kemiskinan, dan jika kemiskinan teratasi maka juga stunting dapat teratasi dan kita memang perlu melibatkan pemangku kepentingan yang berbeda memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang berbeda, melibatkan berbagai pihak secara aktif dalam upaya mengatasi kemiskinan meningkatkan tingkat keberlanjutan solusi yang dihasilkan," jelasnya.
"Kolaborasi Multistakeholder memungkinkan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan semua pihak yang terlibat," tegasnya.(rls/idr)