PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID BARA -- Kegiatan ini dari Program Program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka Kemendikbud RI Tahun 2024. Berlokasi Gedung Serba Guna Kelurahan Rampoang Jalan Garuda Perumnas Balandai Palopo, Senin, 01 Juli 2024 / 15.30 – 17.30 WITA.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Kedaireka adalah solusi terkini dalam mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra untuk kemajuan bangsa Indonesia, yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI
Adapun kronologi kegiatannya dengan adanya hubungan keterkaitan antara kampus dengan pemerintah, maka akan ada keterikatan antara riset reka cipta di perguruan tinggi dengan pemerintah yang mencukupi kebutuhan masyarakat.
Sehingga dampak kebermanfaatan bagi masyarakat dapat terwujud dengan semangat gotong royong inovator, pemerintah, Yayasan, media, dan komunitas.
Ketua Tim Kedaireka Batch 2 Tahun 2024 Universitas Muhammadiyah Palopo sekaligus Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMPalopo (Junaidi, S.E.,Ak.,M.Ak.,CA.,Ph.D): Tim Akademisi yang terlibat dalam kegiatan kampung sayur terdiri dari 5 orang dari berbagi bidang keahlian, Junaidi, SE., Ak., M. Ak., CA., Ph.D (Keahlian Akuntansi, Penelitian dan Pengembangan); Wahyu Hidayat, S.T., M.Si (Keahlian Pengembangan Wilayah & Pemetaan GIS); Prof. Dr. Suhardi M. Anwar., Drs., M.M., CIQaR (Keahlian Ilmu Ekonomi Islam); Dr. Syafruddin, SP, M.Si (Keahlian Pemberdayaan dan Penyuluh Pertanian). Keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh tim inilah yang akan digunakan untuk penerapan inovasi kampung sayur secara terintegrasi guna mendukung pertanian berkelanjutan. Keahlian ini bertemu (match) dengan kebutuhan dan program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo selaku mitra utama, Kelurahan Rampoang, Yayasan Bumi Sawerigading dan kelompok Wanita tani janur selaku mitra pendukung.
Dr. Muh.Yusuf Qamarudiin (Wakil Rektor 4 UMPalopo) sekaligus mewakili Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo: Keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh tim inilah bertemu (match) dengan kebutuhan dan program pertanian berkelanjutan. Manfaat program ini untuk perguruan tinggi adalah sebagai bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi dan pengembangan MBKM. Program ini akan meningkatkan kerjasama PT, implementasi hasil riset, pelibatan mahasiswa dalam program MBKM dan pengembangan inovasi bersama mitra. Selain itu, Akademisi Kampus UMPalopo bisa lebih dekat kepada masyarakat dengan harapan dan manfaat yang akan di berikan kepada masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo (Muhammad Ibnu Hasyim, S.STP) sekaligus mewakili walikota kota palopo menyampaikan dalam konteks pertanian modern yang ditandai oleh pertumbuhan populasi global dan urbanisasi yang terus meningkat, peningkatan permintaan pangan telah menciptakan tekanan besar pada sektor pertanian.
Dengan semakin banyak orang yang beralih ke kota, tantangan untuk memproduksi makanan yang mencukupi semakin mendesak. Kendala ini tidak hanya berkaitan dengan permintaan yang meningkat, tetapi juga dengan keterbatasan lahan pertanian dan sumber daya air yang semakin menipis.
Pertanian konvensional, yang sangat bergantung pada tanah dan air, harus menghadapi kenyataan bahwa lahan pertanian semakin terbatas karena konversi lahan untuk penggunaan non-pertanian seperti pemukiman. Menjamurnya pembangunan permukiman wilayah perkotaan yang padat dengan bangunan berdampak pada ruang terbuka hijau (RTH) semakin terbatas. Kondisi kepadatan penduduk kota palopo mendorong pemerintah kota palopo khususnya dinas pertanian, peternakan dan Perkebunan mulai mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri serta memperbaiki kondisi lingkungan agar tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas. Pesan PJ Walikota Asrul Sani, S.H., M.Si yang belum sempat hadir karena ada agenda lain yang bersamaan waktunya: Pemerintah sangat mendukung dan mensupport kegiatan seperti ini, program ini sangat membantu dan sangat bermanfaat serta memberikan edukasi menanam sayuran, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan mengedukasi masyarakat dapat terpenuhi dan mengedukasi masyarakat memanfaatkan lahan dan menjaga lingkungan.
Sementara itu, Lurah Rampoang Kecamatan Bara (Harumin, SE) juga mengungkapkan Alhamdulillah kelurahan rampoang bisa sebagai lokasi pengabdian masyarakat tim akademisi universitas muhammadiyah palopo. terbentuknya kampung sayur sehingga dapat meningkatkan income masyarakat dan peningkatan kualitas lingkungan.
Investasi yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek melalui program Kedaireka, investasi dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo akan bermanfaat pada aspek ekonomi dan lingkungan. Kebermanfaatan ini menunjukkan bahwa hasil dari program ini akan lebih besar dibandingkan dengan investasi yang dikeluarkan.
Selain itu, program kampung sayur ini akan dikelola berkelanjutan yang membuat investasi pada tahun ini akan dinikmati sempai tahun-tahun berikutnya. Kelurahan Rampoang sudah menyiapkan berbagi lokasi pengabdian masyarakat buat akademisi yang ingin melakukan pengabdian masyarakat, ada lokasi kampung olah sampah, ada lokasi kampung sehat dan lorong ramah anak. Semoga kedepenanya kelurahan rampoang bisa di tempati oleh akademisi untuk pengabdian masyarakat.
Adapun Anggota TIM sekaligus Ketua Prodi PWK (Wahyu Hidayat, S.T., MSi): Secara teknis pelaksanaan kampung sayur ini akan Mereplikasikan Konsep
- Vertikultur / vertical farming
- Hidroponik
- Wall GardeningTanaman Dinding
- Sumur sebagai sumber air
- Tabulampot
- Aquaponik
- Green House
- Penataan Kawasan Kampung Sayur
- Booth Jualan Hasil Pertanian
- Pangkalan Kompose
Hadir Juga Emil Nugraha Salam, S.STP., MM (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo), Aldi Mustafa Hamid, ST (Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Palopo), Muhammad Natsir Mandawari, SP, MP (Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo), ST.Hasdianah, S.P (Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bara), Abdul Malik, S.T ( Direktur Yayasan Bumi Sawerigading Kota Palopo), dan Emming (Ketua Kelompok Wanita Tani Janur). (rls/idr)