PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LUWU-- Banjir kembali melanda Kabupaten Luwu. Tepatnya di Kecamatan Larompong dan Kecamatan Suli, Selasa, 16 Juli 2024.
Banjir ini terjadi akibat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, sebanyak 347 terendam akibat bencana. Dan, beruntung tidak ada korban jiwa.
Salah seorang warga, Harianto, menyampaikan bahwa air mulai naik sekitar pukul 06.00 Wita. Terlihat, ketinggian air mencapai sekitar setengah meter.
Terdapat wilayah saat ini yang terkonfirmasi terendam banjir diantaranya kelurahan Suli, Lindajang, Riwang, Sampano dan Keppe, ini akibat aliran sungai yang sudah meluap ke pemukiman masyarakat.
”Banyak rumah warga yang sudah di masuki air dan bahkan banyak juga warga yang membutuhkan bantuan untuk di evakuasi,” ungkap Harianto salah seorang warga.
Harianto juga menyampaikan bahwa banjir yang terjadi ini sudah menjadi ke sekian kalinya dalam tahun ini. Kita masyarakat Kecematan Suli berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatiannya dalam menangani persoalan ini.
”Banjir di daerah kami ini terjadi bukan cuma baru sekali ini saja, tapi ini sudah menjadi ke sekian kalinya dalam tahun ini, kami masyarakat Kecamatan Suli berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk segera menangani persoalan ini,” ucapnya.
Dalam kondisi genting tersebut Tim Evakuasi dari BNPB, PMI dan para Relawan lainnya mulai turun tangan untuk membantu mengevakuasi Masyarakat setempat.
Kabid Kedaruratan BPBD Luwu Kariadi mengatakan, banjir bandang merendam Kecamatan Suli, Suli Barat, Larompong, dan Larompong Selatan. ”Banjir dan longsor menyebabkan akses Jalan Trans Sulawesi terputus,” kata Kariadi, Selasa (16/7/2024).
Akibat bencana tersebut, akses Jalan Trans Sulawesi terputus, sehingga ratusan kendaraan dari kedua arah tidak bisa melintas dan menyebabkan kemacetan cukup panjang. “Masih penanganan di lokasi, dibantu petugas gabungan,” ucapnya.
Sementara ribuan jiwa di sejumlah desa di keempat kecamatan kini terisolir akibat tingginya genangan banjir. Belum ada laporan korban jiwa, namun sejumlah rumah mengalami kerusakan. Pihak BPBD masih melakukan pendataan terhadap rumah terdampak.
”Kami belum bisa mendata jumlah rumah yang terdampak karena saat ini mereka belum mampu mengakses desa-desa terisolir,” ungkapnya.
Selain banjir, bencana tanah longsor ikut mengisolasi dua desa di Kecamatan Larompong. Pihak BPBD Luwu disiagakan di lokasi tersebut untuk membantu mengevakuasi warga yang hendak masuk dan keluar desa.
Sementara itu Bupati Luwu, Muhammad Saleh turun langsung melakukan pemantauan dan membantu terhadap korban banjir. "Kita sudah instruksikan kepada OPD terkait untuk segera bergerajk membantu warga," ujarnya. (irfan khaeruddin/ikhwan ibrahim)
Banjir Luwu 16 Juli 2024
Lokasi kejadian :
- Tanah Longsor,
- Kec. Larompong (Ds. Komba)
- Kec. Larompong selatan (Ds. Malewong)
- Banjir,
- Kec. Larompong (Kel. Larompong, Ds. Riwang, Ds. Rante belu, Ds. Buntu Matabing, Ds. Riwang selatan)
- Kec. Larompong selatan (Ds. Sampano, Ds. Temboe)
- Kec. Suli Barat (Kel. Lindajang, Ds. Buntu Barana)
- Kec. Suli (Kel. Suli, Ds. Lempopacci, Ds. Botta, Ds. Buntu Kunyi, Ds. Murante)
- Kec. Belopa ( Kel. Senga, Ds. Senga selatan)
Terdampak :
- Tanah longsor,
- akses mobilisasi Warga Ds. Komba dan sebagiannya terhambat akibat tanah longsor
- Banjir,
- Kec. Suli : 145 terendam
- Kec. Suli barat : 50 rumah terendam
- Kec. Larompong : 112 rumah terendam
- Kec. Larompong selatan : 25 unit rumah terendam
- Kec. Belopa : 15 unit rumah terendam
- Jumlah KK terdampak : 347 KK
- Terdampak lainnya :
- ruas jalan Nasional
- persawahan
- perkebunan
- fasilitas ibadah
- fasdik
- Kantor pemerintahan
- lahan tambak dll
- Taksiran kerugian :
- taksiran sementara -/+ Rp2 Miliar.
- Sumber: BPBD Luwu. (*)