Ratusan orang tua siswa baru SMKN 1 Luwu Timur mengikuti sosialisasi tata tertib siswa, Kamis 18 Juli 2024. --akmal--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI--- Ratusan orang tua siswa baru SMKN 1 Luwu Timur mengikuti sosialisasi tata tertib siswa sekolah tersebut.
Selain sosialisasi, pertemuan yang dilangsungkan di Aula SMKN 1 Luwu Timur, Kamis 18 Juli 2024 itu, juga di jadikan sebagai ajang silaturahmi antara orang tua siswa dengan pihak sekolah.
"Sehubungan dengan dimulainya tahun pelajaran baru 2024/2025, maka dipandang perlu mengadakan pertemuan bersama orang tua siswa, termasuk mendengar tata tertib siswa yang dibuat oleh sekolah agar orang tua dengan pihak sekolah bisa bekerja sama dalam mengasuh anak," ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Luwu Timur, Andy Camat S.Pd.
Ia mengatakan, orang tua siswa sangat berperan penting dalam menjaga dan mendidik anak di rumah karena memiliki waktu yang lebih banyak.
Dibanding di sekolah dimana waktunya hanya terbatas, yaitu mulai dari pukul 07.30 hingga pukul 15.00.
"Jadi kami tetap berharap kepada orang tua agar memantau dan menjaga anak anak kita, kami di sekolah tetap mendidik namun dengan waktu yang terbatas, ini dilakukan demi memperbaiki mutu pendidikan sebagaimana yang diprogramkan oleh pemerintah," terang Andy Camat.
Andy Camat menjelaskan, bahwa perlunya orang tua mendengarkan tata tertib peserta didik di sekolah ini, karena hal ini merupakan ketentuan yang bersifat mengikat dalam mengatur perilaku dan tindakan siswa baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Dan, tata tertib ini dibuat berlandaskan Pancasila, Undang-Undang 1945, dan Undang-Undang Republik Indonesia No: 20 tahun 2023 tenang sistem pendidikan nasional. Sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pembinaan karakter kepribadian dan kedisiplinan peserta didik.
"Untuk itu kita tetap memberikan sanksi kepada siswa bila melanggar tata tertib sesuai pelanggarannya. Mulai dari sanksi ringan seperti pembinaan dan teguran, namun bila sudah berulangkali melanggar dan masuk dalam kategori pelanggaran berat maka akan diberikan sanksi berat seperti dikembalikan ke orang tuanya," tutur Andy Camat.
Untuk diketahui bahwa di tahun pelajaran baru 2024/2025 ini, SMKN 1 Luwu Timur memiliki sebanyak 288 siswa baru atau delapan kelas.
Dengan memiliki sejumlah program studi yakni, Otomotif, yang terbagi atas tiga bidang yaitu alat berat, kendaraan ringat dan sepeda motor. Kemudian program studi Komputer dan jaringan, Pengelasan, serta Geologi pertambangan.
Dan untuk diketahui pula bahwa di tahun pelajaran baru ini,
SMKN 1 Luwu Timur adalah satu-satunya sekolah menengah (SMK dan SMA) yang berada di wilayah XII Dinas Pendidikan Pemprov Sulsel yang banyak menolak siswa baru.
Ini disebabkan karena kuota yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi hanya berjumlah 288 siswa saja.
"Kami satu satunya sekolah di wilayah 12 yang banyak menolak menerima siswa baru. Di wilayah 12 ini kurang lebih 60 sekolah yang meliputi Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara, dimana sekolah lainnya banyak kekurangan siswa. Ini kebanggan bagi kami, dan ini cambuk bagi kami untuk memperbaiki mutu pendidikan di sekolah ini," tutup Andy Camat. (akmal)