Disebut-sebut Bakal Lawan Kotak Kosong, Fatmawati Rusdi: Janganlah, Hitungannya Danny PDIP, IAS Golkar, AIA Gerindra

  • Bagikan

Fatmawati Rusdi.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pertarungan maju pada pemilihan gubernur Sulsel, 27 November 2024, maki menghangat.

Isu-isu merebak, justru, akan melahirkan kotak kosong.

Perhitungan itu terjadi usai Partai NasDem dan Partai Demokrat mengusung pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi pada Pilgub 2024 mendatang.

Rekomendasi Partai Demokrat menjadi sinyal kontestasi Pilgub Sulsel hanya menghadirkan satu pasangan calon saja (ASS-Fatma) untuk melawan kotak kosong. Meskipun itu, tidak mustahil.

Dari sisi kekuatan dan finansial. Tentu saja, "king maker" pasangan Andi Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi, sangat sulit tertandingi kubu lawan. Khususnya dalam hal kekuatan fulus atau finansial yang dipakai memuluskan lobi-lobi kendaraan politik.

Hal ini, kaitan perkembangan pilgub Sulsel, hampir dipastikan Sudirman-Fatma lawan kotak kosong. Mengingat Danny Pomanto baru dapat Partai PDIP 6 kursi, PPP 8 kursi dan Hanura 1. Baru 15 kursi. Belum cukup 17 syarat usungan.

Ketua Badan Daerah Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BDPOKK) DPD Demokrat Sulsel, Muhammad Aslan menyatakan, dalam proses Demokrasi di beberapa daerah terjadi calon vs kotak kosong. Ia menilai bahwa ini adalah bagian dari dinamika berdemokrasi.

"Kolom kosong juga bagian dari demokrasi, demokrat punya pengalaman memenangkan paslon vs kolom kosong di pilkada kab/kota dan pernah juga menjadi bagian kemenangan kolom kosong," kata dia Minggu, (21/7/2024).

Terpisah, Bakal Calon Wagub Sulsel sekaligus Wakil Bendahara Umum DPP NasDem, Fatmawati Rusdi menyebut figur yang akan maju tentunya punya hitung-hitungan tersendiri.

“Calon lain pasti punya partai. Hitungannya Danny PDIP, IAS Golkar, AIA Gerindra. Mereka punya hitungan maju selaku kader partai meyakinkan partai, komunikasi politik,” kata Fatma.

Soal dirinya dengan dengan ASS, dia mengaku tidak pernah mendaftar di partai lain. Hal itu kata dia salah satu bukti bahwa tak ada skenario kotak kosong.

“Saya tidak daftar di partai lain. Jadi, tidak ada skenario kotak kosong. Janganlah. Nasdem dan Demokrat 24 kursi. Masih ada poros lain. Tiket dulu diamankan. Saya tidak mau urusi figur lain,” tandas Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini. (fjr/pp/uce)

  • Bagikan