Sasar 27.990 Anak, Pj Wali Kota Canangkan Vaksinasi Polio

  • Bagikan
Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani bersama Ketua TP PKK Palopo Hasnawati Asrul juga Kepala Dinas Kesehatan Palopo, Irsan Anugra SKM MM melakukan pencanangan imunisasi vaksin polio, Selasa 23 Juli 2024. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani bersama Ketua TP PKK Palopo Hasnawati Asrul juga Kepala Dinas Kesehatan Palopo, Irsan Anugra SKM MM melakukan pencanangan imunisasi vaksinasi polio untuk anak dari usia 0-7 tahun. Untuk tingkat Kota Palopo dilakukan pencanangannya di Kelurahan Pontap Kota Palopo, Selasa 23 Juli 2024.
Diketahui sampai saat ini kasus polio di Kota Palopo terbilang zero (nihil) kasus, namun untuk mengantisipasi terjadinya kasus baru maka imunisasi polio kembali digalakkan.

Pada pencanangan vaksin polio, Pj Wali Kota menekankan jika dampak dari penyakit polio sangat berbahaya. Lantaran menular dan menyebabkan kelumpuhan.
Untuk itu, Pj Wali Kota meminta Dinas Kesehatan betul-betul menyasar setiap anak di Kota Palopo usia 0-7 tahun mendapat vaksin polio.

"Pak Kadis perhatikan ki betul-betul, sasar semua anak di Kota Palopo. Pro aktif ki, kalau ada anak yang belum divaksin datangi ki pak kadis. Saya berharap tidak ada penderita polio di Palopo. Apalagi Kota Palopo menjadi Pilot Project dari Pemprov Sulsel untuk pencanangan vaksin polio. Laporkan ke saya kalau ada kendala ta'," kata Pj Wali Kota sambil menunggu video conference dengan Dinkes Pemprov Sulsel dan seluruh kabupaten/kota di Sulsel.

Di akhir sambutannya, Pj Wali Kota mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan ikut dalam mensukseskan vaksinasi polio ini.
Dilanjutkan dengan Pj Wali Kota ikut meneteskan cairan vaksin polio ke sejumlah anak dilanjutkan Ketua TP PKK, dan Kadinkes Palopo sebagai tanda dimulainya pencanangan imunisasi vaksin polio Kota Palopo.

Sementara itu, dari data Dinkes Palopo yang diperoleh Palopo Pos sebanyak 27.990 anak akan menjadi sasaran vaksin polio. Dimana data per puskesmas yakni, PKM Warsel sebanyak 2.896 jiwa, Sendana 1.120 jiwa, Wara 3.799 jiwa, Mungkajang 2.517 jiwa, Wara Utara Kota 2.450 jiwa, Wara Utara 3.127 jiwa, Bara Permai 2.260 jiwa, Maroanging 1.413 jiwa, Pontap 2.861 jiwa, Benteng 3.573 jiwa, Wara Barat 1.515 jiwa, dan Padang Lambe 459 jiwa.

Adapun laporan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo Irsan Anugrah S.KM MM pada acara tersebut, akhir-akhir ini ada Kejadian Luar Biasa (KLB), dimana sejak tahun 2022-2024, kasus polio ditemukan di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Hingga saat ini, status KLB tersebut belum dicabut dan masih dalam tahap pelaporan.

Ini adalah upaya responsif dan strategis agar vaksin Polio dilakukan secara massif dengan cakupan tinggi dan merata. Pelaksanaan PIN Polio tahap 2 dilakukan sebanyak 2 putaran.Putaran pertama di mulai tanggal 23 hingga 29 Juli 2024, dan putaran kedua 6 hingga 12 Agustus 2024.
Dan target yang diberikan 95%.usia 0-7 tahun mendapatkan tetes manis sebanyak 2 tetes. Dan akan dilaksanakan di sembilan kecamatan dan 48 kelurahan dan sebanyak 100 posyandu.

Kemudian kegiatan pin polio akan di laksanakan juga di sekolah-sekolah dasar,PAUD dan taman kanak-kanak. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) Dr dr Ishaq Iskandar melalui vidcon mengatakan bahaya polio harus selalu diwaspadai. Sebab itu dapat merusak tumbuh kembang anak.

Apalagi, dampaknya langsung menyerang pada kondisi fisik penderitanya, “Ini sangat berbahaya melihat banyak yang cacat yang terganggu kecerdasannya kesehatan mental nya dan seterusnya,” sebutnya.

Ishaq menjelaskan, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio adalah salah satu upaya untuk terus menekan angka penyebaran polio di Sulsel. Bahkan kata dia, Sulsel memiliki target 1.200 anak usia 0-7 tahun di 24 kabupaten dan kota yang harus dilayani polio.

Sementara itu, Kabid P2P Yusri Y mengatakan, Sulsel tidak masuk dalam daerah yang memiliki Kejadian Luar Biasa (KLB). Kata dia, di Indonesia yang masuk dalam kategori KLB adalah Aceh, Papua, dan Jawa dan beberapa daerah lainnya.
Ia juga menjelaskan, pihaknya juga melibatkan pihak TNI dan Polri untuk suksesi sadar vaksin polio yang dilakukan di Sulsel, sebab kata dia, itu juga memiliki dampak karena memiliki basis yang sangat dekat dengan masyarakat.

Ia mengatakan, hal itu juga berdasarkan pada kegiatan vaksinasi covid yang dilakukan pada masa pandemi lalu. Di mana, berdasarkan informasi yang dihimpun, Indonesia masih masuk dalam kategori Beresiko Polio. Rinciannya, sebanyak 32 Provinsi, dan 399 Kabupaten dan kota beresiko polio tipe 2.
Lebih jauh kata dia, pekan imunisasi nasional sendiri merupakan salah satu kegiatan yang akan dilakukan secara nasional berdasarkan perintah dari Kementerian Kesehatan, termasuk Sulsel.

Tak hanya itu, dirinya menyampaikan, Pemprov Sulsel juga telah mengeluarkan surat edaran terkait dengan suksesi pelaksanaan pekan imunisasi polio.
Imunisasi polio itu akan dilaksanakan dua putaran, yaitu putaran pertama 23-29 juli 2024. dan selanjutnya akan dilakukan putaran kedua pada tanggal 6-12 Agustus 2024 di seluruh Kabupaten dan Kota di Sulsel.(idr)

  • Bagikan

Exit mobile version