Bantuan Rumah Korban Bencana di Luwu Dipertanyakan, Ribuan Warga Ingin Bangun Rumahnya Kembali

  • Bagikan
Nampak rumah warga di Desa Kaili kecamatan Suli Barat yang mengalami rusak berat akibat banjir bandang awal Mei lalu. Pasca tanggap darurat warga menanti bantuan stimulan untuk membangun kembali rumahnya. --ft: istimewa

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA-- Bencana banjir bandang dan tanah longsor awal Mei lalu, hampir tiga bulan telah berlalu. Ada ribuan warga Luwu yang menjadi korban bencana dan ratusan diantaranya rumahnya diterjang banjir. Saat ini mereka mempertanyakan bantuan stimulan karena mereka ingin membangun rumahnya kembali.

Koordinator Forum Pemuda Pemantau Kinerja Eksekutif dan Legislatif (FP2KEL) Kabupaten Luwu, Ismail Ishak, kepada Harian Palopo Pos, Minggu, 28 Juli 2024 mengungkapkan, saat ini ada ratusan korban bencana Luwu yang masih mengungsi di rumah keluarganya lantaran rumah mereka masih dalam kondisi yang rusak berat akibat diterjang bencana banjir bandang awal Mei lalu.

"Warga yang rumahnya rusak akibat diterjang bencana banjir awal Mei lalu banyak yang mempertanyakan kapan mereka mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Luwu untuk kembali membangun rumahnya. Saat ini sudah hampir tiga bulan namun bantuan stimulan yang dijanjikan Pemkab Luwu belum juga turun," ungkap Ismail.

Ismail mengatakan, sejatinya Pemerintah Kabupaten Luwu dapat memberikan bantuan kepada para korban bencana untuk dua kategori yaitu, bantuan stimulan perbaikan rumah senilai Rp60 juta dan bantuan dana tunggu hunian yang diterima setiap bulan hingga rumahnya selesai dibangun kembali. Namun bantuan tersebut belum diterima para korban.

"Saat ini masa tanggap darurat sudah lewat, bahkan sekarang hampur tiga bulan. Tetapi sampai hari ini belum ada bantuan stimulan perbaikan rumah dan bantuan dana tunggu hunian. Para korban bencana sangat mengharapkan hal itu demi membangun kembali rumahnya," kata Ismail.

Untuk diketahui awal Mei lalu Kabupaten Luwu diterjang bencana banjir dan longsor. Akibatnya ada 4.563 unit rumah di Luwu yang terdampak banjir dan longsor. Dari jumlah tersebut dilakukan assesment dimana teridentifikasi ada 131 unit rumah yang mengalami rusak berat, sebanyak 51 unit rumah mengalami rusak sedang dan 133 unit rumah mengalami rusak ringan.

Pihak Pemkab Luwu dan BNPB menjanjikan pasca tanggap darurat, mereka akan mendapatkan bantuan stimulan pembangunan kembali rumah mereka dimana untuk yang rusak berat mendapatkan bantuan sebesar Rp60 juta, untuk yang rusak sedang mendapatkan bantuan Rp30 juta dan yang rusak ringan mendapat stimulan Rp15 juta. Pula mereka juga akan mendapatkan bantuan dana tunggu hunian. Namun pasca tanggap darurat berlalu, hingga saat ini para korban belum mendapatkan bantuan tersebut. (andrie islamuddin)

  • Bagikan

Exit mobile version