Pengakuan Mengagetkan Kembali Dilontarkan Kepala BP2MI Benny Rhamdani, Sebut Ada 1.914 Pekerja Indonesia Bekerja Jadi Operator Judi Online dan Scamming di Kamboja

  • Bagikan
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani (kiri) berjalan saat akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin, 29 Juli 2024. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Lagi, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani membuat kejutan soal judi online. Usai membeberkan tokoh besar asal Indonesia yang jadi tokoh judi online, kini kembali mengungkap hal lain tapi masih terkait judi online. Yakni, banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) sempat bekerja di bisnis judi online di Kamboja.

Sedangkan jumlah PMI yang berangkat ke Kamboja berdasarkan data Direktorat Jenderal Imigrasi berjumlah 89.440 orang.

"Sebanyak 89.440 pekerja migran Indonesia tercatat bekerja di Kamboja berdasarkan data imigrasi," kata Benny, Senin, 29 Juli 2024.

Dari jumlah tersebut, terdapat 1.914 pekerja yang sudah kembali ke Indonesia dan sempat terlibat di bisnis judi dan scamming online di Kamboja. Adapun lokasi bisnis judi online yang jadi tempat pekerja asal Indonesia itu bekerja tak diungkapkan oleh Benny.

"Sekarang berapa yang sudah di pulangkan ke Indonesia karena bekerja di judi online dan scamming online? Kurang lebih 1.914 dari Kamboja itu," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala BP2MI Benny Rhamdani pada acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia wilayah Sumatera Utara di Medan, Sumatera Utara, Selasa (23/7). Dia menyebut sosok berinisial T sebagai aktor pengendali praktik judi online di Indonesia dari Kamboja dan juga praktik penipuan daring (scamming online).

Sebagaimana disaksikan melalui akun YouTube BP2MI RI, Benny pada kesempatan itu mengatakan bahwa eksistensi aktor berinisial T tersebut sudah dia sampaikan dalam sebuah rapat terbatas di Istana Kepresidenan di hadapan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, dan sejumlah menteri beberapa waktu lalu.

"Sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis online di Kamboja dan aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T saja paling depan. Dan ini saya sebut di depan Presiden. Boleh ditanyakan ke Pak Menkopolhukam, Pak Mahfud MD saat itu,” kata Benny.

Menurut Benny, kala itu Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit kaget mendengar nama tersebut dan rapat terbatas menjadi agak heboh.

”Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri mungkin tidak bisa disentuh hukum,” ujar Benny. (jawapos/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version