Akademisi Universitas Hasanuddin Prof Dr Armin Arsyad
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Polemik arah dukungan partai berlambang Kakbah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di ajang pilkada gubernur Sulsel apakah ke Dhanny Pomanto - Azhar Arsyad atau Andi Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) masih bergulir.
Kendari demikian, akademisi dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Armin Arsyad mengatakan bahwa PPP itu tidak bisa dipisahkan dari pasangan Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi atau Andalan Hati. Pasalnya, Saat Pemilu Legislatif 2014 lalu, Fatmawati berhasil tembus Senayan sebagai legislator PPP asal Dapil III Sulsel.
“Partai PPP pasti tak bisa kemana mana. Antara ibu Fatmawati dan PPP punya kedekatan spesial, dan keduanya saling memiliki hubungan yang baik sampai sekarang,” ujar Prof Armin, Sabtu malam (10/8/2024) di Makassar.
Dia mengatakan, sejak dulu PPP adalah partai yang memiliki basis jelas. Dan ketika diperhadapkan dengan eksistensi realitas politik di pilgub Sulsel, maka secara psikologi dan secara struktur dapat dipastikan bahwa PPP akan merapat dan mendukung pasangan Andalan Hati di Sulsel.
“Ini analisis saya ya. Dari dulu PPP itu yakin akan pilihannya ke Andalan Hati. Bukan partai yang pragmatis. Bukan juga karena mau kotak kosong. Ini secara struktur dari pimpinan dan konstituen dan secara psikologi PPP itu menginginkan pasangan dimana Fatmawati berada,” beber Prof Armin Arsyad.
jika PPP ke pasangan Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi, maka hampir pasti pilgub Sulsel hanya satu pasangan dan itu akan berhadapan dengan kolom atau kotak kosong.
Nah, persoalan kotak kosong bukan sesuatu yang tabuh dalam demokrasi. Karena based nya adalah partai politik sebagai penentu kendaraan pasangan calon, maka itu hal wajar. Karena partai menginginkan pasangan yang sama atas aspirasi masyarakat pula. (*/uce)