PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Airlangga Hartarto yang tiba-tiba secara mengejutkan mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golkar, terus memunculkan spekulasi di kalangan politisi dan masyarakat.
Menurut Pegiat media sosial (Medsos), Jhon Sitorus, hitung-hitungannya di balik langkah yang diputuskan Airlangga.
"Tiba-tiba saja Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari kursi Ketum Golkar. Hanya ada 2 kemungkinan," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (11/8/2024).
Pertama, Airlangga mungkin digantikan oleh oleh Presiden Jokowi atau Gibran Rakabuming Raka, dengan mengesampingkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
"Ketumnya diganti oleh Jokowi atau Gibran dengan melabrak AD/ART (aturan internal kepartaian)," sebutnya.
Alternatif lainnya adalah campur tangan dari "kaki tangan" atau orang-orang dekat Jokowi dalam partai tersebut.
Menurut Jhon, langkah ini mungkin bertujuan untuk menjaga kekuatan politik keluarga Jokowi, termasuk Gibran, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution, agar tetap berpengaruh.
"Perlu menjaga bargaining politik agar Gibran, Kaesang dan Bobby tidak menciut serta mengimbangi kekuatan Gerindra yang bisa saja melakukan manuver politik," sentilnya.
Golkar, sebagai salah satu partai besar, dianggap sebagai kunci untuk menyeimbangkan kekuatan dengan Gerindra yang berpotensi melakukan manuver politik dalam Koalisi Indonesia Maju.
"Cara ini hanya dengan bisa dilakukan dengan mengendalikan sebuah partai besar, yaitu Golkar. Hanya partai Golkar yang jadi saingan berat Gerindra di Koalisi Indonesia Maju," tandasnya.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Partai Golkar hari ini, Minggu, (11/8/2024).
Dalam pengunduran dirinya secara resmi, dia menyampaikan bahwa Partai Golkar akan terus melangkah ke depan dan memberi kontribusi positif bagi tanah air yang dicintai.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan permohonan maaf atas kesalahan dan kekurangannya selama memimpin Golkar.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia, terima kasih atas dukungan dan kepercayaannya selama ini kepada partai Golkar sebagai pembawa harapan bagi kemajuan bersama," ucap Airlangga.
"Sebagai pribadinya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan atau kesalahan yang saya lakukan selama ini,” sambung dia.
Airlangga kembali menegaskan bahwa dengan kebersamaan uang erat, Indonesia akan menjadi negeri uang semakin membanggakan.
“Sekali lagi terimakasih atas bantuan, kerjasama, serta persahabatan kepada semua pihak," tambahnya.
Di akhir pernyataannya itu dia mengutip satu bait dalam Himne Partai berlambang pohon beringin itu.
"Sebagai penutup, perkenankan saya untuk mengutip satu bait dalam himne partai Golkar. Hiduplah Golongan Karya. Semoga Tuhan selalu melindunginya,” kuncinya. (fjr/pp)