Baru Sebulan Bekerja, Warga Mamasa Sulbar
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Seorang karyawan Rumah Makan (RM) Mie Jempol di Jl. KH. M. Kasyim, Kelurahan Salobulo, Kecamatan Wara Utara Kota Palopo ditemukan tewas gantung diri, Rabu, 14 Agustus 2024.
Identitas karyawan tersebut diketahui bernama Aldianus (23) warga alamat Ka'da, Desa Orobua, Kecamatan Sesena Padang, Kabuy Mamasa, Prov. Sulbar.
Mayat almarhum ditemukan sekira pukul 13.00 Wita oleh orang teman kerjanya.
Informasi penemuan mayat karyawan rumah makan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.
Pihak kepolisian dari jajaran Polres Palopo bersama tim Inafis yang tiba di lokasi kemudian langsung mensterilkan lokasi.
Setelah serangkaian proses pemeriksaan dilakukan dan pengambilan sidik almarhum dilakukan. Jenazah kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Terkait peristiwa itu, Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin yang dikonfirmasi melalui Kasi Humas, AKP Supriadi mengatakan saat ini jajaran masih melakukan penyelidikan. Sementara jenazah almarhum dititip di kamar jenazah RS. Sawerigading sembari menunggu pihak keluarganya.
Adapun kronologis penemuan korban pertama kali ditemukan oleh saksi-saksi (teman kerja almarhum) diantara Juniarto (28) sebagai koki, Uchi (25) sebagai Kasir. Berdasarkan keterangan saksi Juniarto, dijelaskan pada pukul 09.00 Wita korban masih bersama karyawan lainnya membersihkan ikan dan melakukan aktivitas seperti biasanya.
Kemudian, pukul 12.20 Wita saksi mencari korban. Setelah memeriksa beberapa tempat seperti kamar mandi yang mana di depan pintu kamar mandi terdapat sandal korban sehingga saksi mengira korban berada di dalam. Karena menunggu beberapa lama namun korban tidak muncul sehingga saksi berinisiatif memeriksa pintu samping dan menemukan korban dalam keadaan tergantung menggunakan seutas tali Nilon warna biru tepatnya pada besi jemuran pakaian.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan keterangan saksi lain, korban bekerja di RM. Mie Jempol belum genap satu bulan.
"Selama korban kerja di rumah makan itu, saksi tidak pernah mendengarkan ada keluh kesah dari pribadi almarhum. Apalagi Terkait pekerjaan," lanjutnya.
Almarhum bekerja di rumah makan itu atas panggilan temannya bernama Juniarto, masih kata Supriadi, karena korban sangat ingin bekerja dan butuh pekerjaan tersebut.
"Karyawan di rumah makan itu difasilitasi kamar. Dan yang tinggal di rumah makan itu ada lima orang karyawan diantaranya Juniorto, Rannu, Yonas, Virda dan almarhum," tutupnya.(ria/idr)