PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah memperkuat posisinya sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pernyataan ini merujuk pada data yang disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan, Supendi, yang menyebutkan bahwa penyaluran KUR di wilayah Sulsel mencapai Rp10,16 triliun per Juli 2024, dengan pertumbuhan sebesar 44,04 persen.
"Peningkatan ini cukup signifikan, sekitar 44,04 persen secara year on year (yoy). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan perekonomian Indonesia," ujar Supendi di Makassar, Jumat.
Supendi mengungkapkan bahwa sektor usaha pertanian, perburuan, dan kehutanan menerima penyaluran sebesar Rp4,4 triliun, diikuti oleh sektor usaha perdagangan besar dan eceran sebesar Rp3,5 triliun.
Selanjutnya, sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya menerima Rp827,85 miliar; sektor industri pengolahan menerima Rp450,25 miliar; sektor perikanan menerima Rp400,70 miliar; dan sektor lainnya menerima Rp474,75 miliar.
Adapun bank yang menyalurkan KUR di wilayah tersebut antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan total penyaluran Rp8,3 triliun kepada 162.208 debitur, Bank Mandiri Rp974,3 miliar kepada 7.016 debitur, dan Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp228,99 miliar kepada 921 debitur.
Selain itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) menyalurkan Rp215,44 miliar kepada 1.388 debitur, Pegadaian Syariah sebesar Rp166,83 miliar untuk 1.386 debitur.
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar menyalurkan Rp157,56 miliar kepada 8.612 debitur, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp41,05 miliar untuk 182 debitur, serta bank-bank lainnya telah menyalurkan Rp26,30 miliar kepada 74 debitur.
"Total penyaluran KUR di wilayah ini telah mencapai Rp10,16 triliun, termasuk penyaluran untuk program ultra mikro (UMi) sebesar Rp181,12 miliar kepada 32.225 kreditur," jelasnya.(int)