Warga Bone Domisili di Luminda Ditemukan Tewas Gantung Diri di Jemuran Pakaian

  • Bagikan

Nampak tali nilon yang digunakan almarhum gantung diri masih terpasang di Bambu. Dan personil kepolisian jajaran Polres Palopo sedang lakukan pengecekan di TKP. --ist--

PALOPOPOS CO ID, PALOPO-- Peristiwa bunuh diri kembali terjadi di Kota Palopo. Tepatnya di RT03/RW03 Kelurahan Luminda, Kecamatan Wara Utara, Kamis, 22 Agustus 2024.

Peristiwa yang terjadi sekira pukul 09.00 Wita itu, sontak membuat warga sekitar geger dan berkerumin di lokasi kejadian.

Identitas almarhum diketahui bernama Adrian (25) alamat Cappabulu, Desa Lamakarasang, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone.

Informasi diperoleh dari warga yang ada di lokasi kejadian, almarhum bekerja sebagai buruh bangunan mengikuti kakaknya bekerja disalah satu proyek sekolah di Kota Palopo.

Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin yang dikonfirmasi melalui Kasi Humas, AKP Supriadi menjelaskan bahwa sekira pukul 08.00 Wita, almarhum dan kakaknya yang bernama Sunardi (45) masih bersama dan sarapan sekaligus minum kopi.

Setelah selesai sarapan dan minum kopi, kakak almarhum kemudian pergi berangkat kerja sebagai buruh bangunan disalah satu proyek sekolah di Kota Palopo.

"Selang beberapa saat, saksi (Sunardi) ke rumah rekan kerjanya di Salobulo namun, yang bersangkutan tidak ada di rumah. Sehingga saksi kembali ke rumahnya dengan maksud ingin mengajak almarhum ikut bersamanya untuk kerja. Akan tetapi, saat saksi tiba di rumah, dia tidak melihat adiknya sehingga mencari di belakang rumah dan mendapati korban sudah tergantung pada jemuran bambu menggunakan tali nilon warna biru. Melihat kondisi adiknya dengan posisi seperti itu, spontan berteriak meminta pertolongan dan bersama saudara serta tetangganya kemudian menurunkan jenazah almarhum dari jeratan tali,"jelas Supriadi.

Dari lokasi kejadian, mash kata Supriadi, jenazah almarhum kemudian dibawa ke RS. Bintang Laut oleh saudaranya dibantu warga sekitar.

"Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak keluarga korban, dimana pihaknya menerima atas kejadian tersebut dengan alasan bahwa selama ini sejak tahun 2016 korban mengalami depresi dan rutin melakukan kontrol pada dokter ahli Jiwa. Jenazah almarhum juga rencananya akan segera dibawa ke kampung halamannya di Bone,"lanjutnya.(Riawan)

  • Bagikan