ilustrasi perempuan yang bau badan (Freepik)
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kasus bau badan terkadang menjadi problem tersendiri seseorang. Bisa membuat seseorang tidak percaya diri karena seringkali membuat mereka dihindari orang lain.
Meski beberapa kali 'menghindarinya' dengan cara misalnya mandi, namun bau badan tidak hilang-hilang. Bau badan sendiri ternyata berasal dari bakteri yang hidup di bagian tubuh yang berkeringat, seperti ketiak dan lipatan lainnya.
Seperti dilansir JawaPos.com, meskipun keringat tidak berbau, namun bakteri memecah protein tertentu dalam keringat menjadi asam yang menyebabkan bau.
Berikut adalah 7 penyebab bau badan tidak enak yang dialami oleh beberapa orang yang sering dianggap aib.
- Kelenjar Apokrin
Keringat dapat menyebabkan bau badan tergantung pada kelenjar yang melepaskannya, dan salah satu yang membuat bau badan jika keringat berasal dari kelenjar apokrin.
Kelenjar apokrin melepaskan keringat dari folikel rambut yang terdapat di ketiak, selangkangan, dan area kemaluan.
Keringat dari kelenjar ini, yang diproduksi saat kepanasan atau stres, mengandung lemak dan senyawa lain yang berbau saat diurai oleh bakteri.
- Kelenjar Ekrin
Kelenjar ekrin terdapat di seluruh kulit dan mengeluarkan keringat melalui saluran untuk mengatur suhu tubuh.
Keringat ini tidak mengandung lemak dan senyawa lain yang dapat berbau saat diurai oleh bakteri.
- Jenis Kelamin
Pria dewasa cenderung memiliki bau badan yang kuat karena mereka memiliki lebih banyak bulu tubuh dan lebih banyak kelenjar apokrin.
Meskipun wanita umumnya tidak mudah mengalami bau badan, faktor yang sama yang memengaruhi bau badan pada pria juga dapat menyebabkan wanita mengalaminya.
- Gaya Hidup
Senyum sempurna dalam 5 menit. Veneer ini 300 kali lebih baik dari rahang palsu!
Kebersihan yang baik dapat membantu mencegah atau membatasi bau badan, tetapi ada faktor gaya hidup lain yang menyebabkan bau badan meskipun kebersihan sudah baik.
Yaitu pertambahan berat badan yang menyebabkan kulit membentuk lebih banyak lipatan yang menahan keringat dan bakteri.
Serta stres yang dapat meningkatkan detak jantung dan mengirimkan sinyal ke kelenjar keringat guna membantu mengatur suhu tubuh dan menyeimbangkan cairan tubuh.
- Makanan
Ada beberapa makanan mengandung sulfur yang menyebabkan bau badan dan keluar melalui kelenjar ekrin.
Antara lain bawang putih, brokoli, kubis, kembang kol, makanan pedas, kafein, alkohol, rempah seperti jinten dan bubuk kari, dan MSG.
- Penyakit
Kondisi medis juga bisa menyebabkan bau badan tidak sedap dan dalam beberapa kasus dapat menjadi tanda kondisi serius.
Beberapa penyakit itu adalah diabetes, tiroid yang terlalu aktif, artritis gout, infeksi kulit, dan beberapa kondisi genetik.
- Perubahan Hormon
Perubahan hormon juga dapat menyebabkan perubahan atau peningkatan bau badan, yaitu ketika pubertas, hamil, dan menopause.
Selama masa pubertas, lonjakan hormon membuat kelenjar keringat lebih aktif, memungkinkan jenis keringat yang menyebabkan bau badan.
Kemudian, perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan suhu tubuh ibu hamil dan dapat membuat tubuh merasa lebih panas daripada yang sebenarnya.
Begitu pula saat menopause yang juga dapat menyebabkan peningkatan keringat karena perubahan kadar hormon yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. (*/jp)