- Pakar Transportasi Unanda Dr (Cand) Hasbi: Ide yang Sangat Cerdas
PALOPO --- Perang ide dan gagasan para bakal calon walikota sudah dimulai. Mereka mulai jual program guna meraih simpati rakyat. Salah satu ide dan gagasan banyak mendapat apresiasi dari berbagai kalangan adalah konsep revitalisasi pelabuhan tanjung Ringgit Palopo yang digaungkan Pasangan Calon (Paslon) Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin (TA).
Salah satunya datang dari Akademisi Universitas Andi Djemma (Unanda), Dr. (Cand) Ir. Hasbi, ST., MSP., IPM. Ia memberikan apresiasi kepada pasangan Calon Walikota Trisal-Akhmad.
Gagasan pengembangan transportasi laut khususnya revitalisasi Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo mengemuka sebagai salah satu agenda pembangunan yang menjadi prioritas pasangan kandidat Walikota Palopo, Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin, usungan partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Wacana itu terungkap dari penyampaian anggota DPR RI terpilih Partai Demokrat, Irjen Pol (P) Frederick Kalalembang, yang dilansir Harian Palopo Pos, Senin pagi. Disebutkan, mantan pejabat Bakamla itu mengungkapkan bahwa Trisal Tahir berlatar pengusaha perkapalan jasa pelayaran ke mancanegara, memiliki kapabilitas memajukan perekonomian Kota Palopo dengan pembenahan Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo.
"Kita tentu sangat apresiasi. Ide dan gagasan Paslon ini," ujar Dr. (Cand) Ir. Hasbi, ST., MSP., IPM.
Pakar Transportasi Kota Palopo itu mengatakan, sangat tepat jika pasangan Calon Walikota yang mengangkat gagasan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo. Menurutnya, gagasan itu menyentuh persoalan inti pengembangan ekonomi Kota Palopo yang sangat substansi dan strategis.
Hasbi mengemukakan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Ringgit meliputi dua hal, yang pertama, pengembangan fasilitas pelabuhan yang menunjang aktivitas bongkar muat barang dan pelayanan jasa kepelabuhanan.
Kedua, revitalisasi dalam hal peningkatan fungsi pelabuhan sebagai pengembangan sentra ekonomi utama kawasan. Adanya paradigma pengembangan dan refitalisasi transportasi laut Kota Palopo, akan meneguhkan posisi Palopo sebagai Kota Jasa perdagangan di kawasan ini bahkan Indonesia Timur.
Ahli Perencanaan Wilayah Perkotaan itu mengatakan Kota Palopo tak bisa mengabaikan Pelabuhan Tanjung Ringgit dengan kondisinya terus seperti sekarang ini, sebab urat nadi perekonomian Kota Palopo sesungguhnya bersandar pada keberadaan pelabuhan tersebut.
"Gagasan revitalisasi pelabuhan Tanjung Ringgit itu sangat cerdas dan dapat diketahui jika Trisal Tahir sangat mengerti letak substansi pengembangan perekonomian Kota Palopo," ungkap Akademisi Unanda ini.
Lebih lanjut Hasbi, dari sisi perencanaan Kota Palopo, sejak lama ia mendorongnya sebagai program strategis bagi Kota Palopo untuk bisa maju berkembang menjadi yang terdepan di kawasan Luwu Raya.
Dijelaskan, untuk ke depan, pengembangan kawasan sangat perlu dukungan Pemerintah Kota Palopo yang mampu melihat pembangunan sarana pelabuhan di Kota Palopo secara terintegrasi dengan kepentingan wilayah lainnya di interline Luwu Raya dan Tana Toraja.
"Revitalisasi itu secara ekonomi merupakan hal menguntungkan bagi Palopo dan sangat menunjang daerah interlinenya, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur," ungkap Hasbi yang juga Wakil Rektor 3 Unanda.
Dikatakannya, dampak positif dari gagasan Pengembangan Pelabuhan mengokohkan Kota Palopo sebagai wilayah Sentra bisnis atau Central Bisnis Distrik (CBD). Hal itu membutuhkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Palopo kedepannya.
"Apalagi jika sudah ada sinyal backup dari anggota DPR RI terpilih, Pak Jendral (Irjen Pol Purn Frederick Kalalembang-red), tentu akan lebih mudah terwujud," ungkapnya.
Revitalisasi Pelabuhan itu menurut Mantan Dekan FT Unanda ini merupakan sarana utama mendukung dan amat strategis sebagai daerah berstatus Kota.
"Dari sini Palopo bisa menghidupi dirinya mengakselerasi industri jasa tanpa sebagai sumber pendapatan mengurangi ketergantungan APBN. Outcomenya besar bagi Palopo sekaligus mengakselerasi wilayah interline," tambahnya.
Simpelnya kata dia, pelabuhan itu akan berfungsi sebagai pintu keluar hasil bumi dan pertanian, perkebunan sekaligus pintu masuk suplai bahan utama infrastruktur, logistic maupun industri tambang yang banyak berkembang di Luwu Raya.(*/ary)