Empat Kali Maju Pilkada Luwu Utara, Arsyad Kasmar Tak Bosan, Justru Makin Termotivasi, karena Ingin Lakukan Ini

  • Bagikan
Arsyad Kasmar. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- Tiga kali maju dan tiga kali kalah di Pilkada Luwu Utara (Lutra), serta rela mengorbankan aset senilai ratusan miliar, tak membuat H Arsyad Kasmar menyerah dalam berjuang untuk mengabdikan diri lewat jalan Pilkada.

Pilkada Lutra 2024 tahun ini, Arsyad kembali memutuskan maju bertarung untuk kali keempat. Keputusan itu diambil di detik-detik terakhir pendaftaran di KPU Luwu Utara.
Alasannya cuma satu, ia ingin berbuat lebih banyak untuk kampung halamannya.

Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) ini mengaku, tidak akan bosan berjuang untuk pengabdian kepada masyarakat banyak.

“Alasan saya maju mencalonkan diri setelah tiga kali kalah, saya maju lagi, dan saya tidak bosan-bosan, saya maju lagi ke empat kalinya, karena saya cinta daerah ini, daerah saya Luwu Utara. Saya sayangi daerah ini, dan daerah ini adalah tempat kelahiran saya. Saya maju bukan hanya untuk turut terlibat dalam Pilkada, tetapi saya mau berbuat untuk kampung kelahiran saya sebelum kembali ke alam sana,” beber Arsyad.

Diketahui, Arsyad Kasmar kali ini berpasangan dengan Muhammad Fajar. Paslon ini telah resmi mendaftarkan diri di KPU Luwu Utara sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara (Lutra) 2024.

Paslon Arsyad-Fajar ini diusung dua partai politik, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dengan peraih kursi 6, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Kursi 3.

Ichwal Kurniawan, salah satu orang dekat Arsyad Kasmar menceritakan ketulusan Arsyad untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Lutra lewat jalan politik.

Puluhan persen saham di perusahaan yang dia bangun, rela dikorbankan untuk biaya politik dalam pertarungan di Pilkada Lutra. Nilainya bisa menghasilkan ratusan miliar hingga triliunan, jika saham itu tidak dijual.

“Saat ada orang yang melepas kursi amanah suara yang dititipkan rakyat untuk mengamankan aset, Pak Arsyad rela melepas aset untuk kepentingan rakyat,” tandasnya.
Ihwal menyebut, politik Pilkada telah memiskinkan Arsyad Kasmar.

Ia pun menuliskan sejumlah saham dijual untuk bertarung di Pilkada. Dalam akun Facebook miliknya, ia merincikan saham yang dijual untuk pertarungan pilkada. Pada 2005, modal 50% sahamnya di IUP PT Kasmar Tiar Raya dijual. Pada 2010, 30% saham IUP di PT Kasmar Tiar Raya kembali dijual, jadi sudah terjual 80% atau tersisa 20%. Pada 2015, kembali melepas habis sahamnya di PT Kasmar Tiar Raya, + melepas jetty TDS di Totallang ke Koperasi Indonesia, yang dipegang oleh orang Medan. Tahun 2019, Arsyad melepas saham 50% di PT Lawaki Tiar Raya + PT Kasmar Poleang Raya 10%. Dan pada 2024 tahun ini, kembali maju Pilkada dengan melepas saham PT Kasmar Poleang Raya, yang bergerak di bidang silica 30%, dan melepas saham PT Lawaki Tiar Raya 20%.

“Kalau ada yang bilang, beliau setiap kalah kembali ke Jakarta, yah karena dia mencari uang di luar untuk dibawa ke daerahnya, di Lutra. Itu fakta,” tandas Ihwal.

Ia mengaku, dirinya pernah berdebat panjang, sampai dimarah berkali-kali, karena dirinya orang yang melarang melepas aset hanya untuk politik.

Sebab lahan IUP yang harusnya menghasilkan dana ratusan milyar, bahkan triliunan, dilepas begitu saja tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya kepada dirinya.

“Tapi lagi lagi, beliau menjawab jika semua itu dilakukan untuk jalan pengabdian kepada masyarakat Lutra,” tandasnya.(idris prasetiawan)

  • Bagikan