- Minta Kapolres dan Bawaslu Lakukan Lidik
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID RANTEPAO -- Dilansir dari https://toraja.tribunnews.com/yang memberitakan tentang beredarnya rekaman oknum ASN di lingkup Pemda Toraja Utara untuk mengajak kepala lembang, lurah hingga camat dan warga untuk coblos calon Bupati Torut Yohanis Bassang di Pilkada Toraja Utara 2024.
Dalam rekaman berdurasi 49 menit yang diterima Tribun Toraja, Kamis (5/9/2024), oknum ASN tersebut mengarahkan untuk mengumpulkan nomor KTP hingga KK dan memilih Yohanis.
Diduga oknum ASN tersebut ialah Kabag Umum Toraja Utara, Jisan Pakilaran.
Suara yang berbicara dalam rekaman menggunakan bahasa Toraja.
Beberapa inti pembicaraan yaitu: "Pokoknya minta tolong data semua di masing-masing warga di Kecamatan Sadan, nanti kita bergerak."
"Catat no KTP KK dan nama - nama." "Nanti semoga juga ada bantuan bibit, tracktor, dan lainnya."
"Pokoknya coblos Ombas - MRT"
Membaca berita tersebut, Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IKatNus) Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang angkat bicara.
"Dengan berita yang beredar, saya (JFK) minta Polres Toraja Utara dilidik, check kebenarannya dan kalau terbukti segera diproses. Kita harus demokrasi netral bukan zamannya lagi mengintimidasi ASN dan rakyat pun tahu apa yang dilakukan selama ini jadi biarkan saja masyarakat yang memilih," kata JFK Anggota DPR RI Terpilih Periode 2024-2029 yang juga mantan Deputi Kebijakan Bakamla RI dan mantan Direktur Polairud Polda Sulsel ini.
Lanjut JFK, termasuk saat pemilihan, iapun mengimbau jangan mau suara dibeli dengan uang dan kalau tertangkap maka pidana hukumannya baik pemberi dan penerima. "Jadi mari kita memilih calon Bupati yang benar-benar mau mementingkan masyarakat tidak hanya menguntungkan kelompoknya saja. Kita tahu Toraja Utara ini adalah kota pariwisata tapi kita sayangkan tidak masuk 10 Besar Destinasi Pariwisata Indonesia, padahal era tahun 90-an orang hanya mengenal Toraja dan Bali padahal saat itu lapang terbang tidak seperti sekarang," ungkap JFK saat dihubungi Palopo Pos, Kamis malam 5 September 2024.
JFK pun yakin Polri dan Bawaslu akan bergerak dan sangat menyayangkan kalau tertangkap juga tidak mengajarkan masyarakat kita dan kalau pemimpin sudah dengan cara memberi pasti akan mencari penggantinya jadi kapan mau membangun daerah.
Diberbagai media juga Kapolres Toraja Utara berulang kali mengimbau untuk tidak ada money politik dalam pilkada karena risikonya adalah pidana.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Toraja Utara, Brikken Linde Bonting, membenarkan perihal rekaman tersebut.
"Ia memang ada laporan semalam (tentang arahan ASN) dan sementara lagi diselidiki," ucapnya, Kamis (5/9/2024) siang.
Brikken mengatakan bahwa pagi tadi, tim dari Bawaslu Toraja Utara bersama Panwascam Sa'dan melakukan penelusuran terkait laporan tersebut.
"Rekan-rekan Bawaslu Kabupaten bersama bersama Panwascam Sadan turun untuk tindaklanjuti, kita melakukan penelusuran," tuturnya.
"Kita hormati proses penelusuran dan kerja Bawaslu Kabupaten dan Panwascam yang sedang berlangsung. Apapun hasilnya kita akan tindaklanjuti sesuai mekanisme, tata cara, dan prosedur yang berlaku," jelasnya.(int/idr)