Suasana di lokasi saat terjadi teror
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kota Makassar yang menjadi Ibu Kota Provinsi Sulsel ternyata sangat tidak aman.
Peristiwa di mana keluarga korban mencari Harmansyah di kediamannya Jl Tamangapa Raya 3, Kecamatan Manggala, ternyata buntut dari pengepungan yang dialami anak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Dimana sang anak yang juga Anggota DPR RI terpilih dari Partai Gerindra yaitu Andi Amar sebelumnya dikepung bahkan diancam akan dibunuh oleh sekelompok geng motor usai acara debat HIPMI Sulsel di depan Swiss-Belhotel, Jl Ujung Pandang, Makassar, Minggu (1/9) malam.
Hal itu diungkapkan rekan Andi Amar yang juga Pengurus KNPI Sulsel, Harun Rasyid. Ia mengatakan, peristiwa dimana keluarga korban mencari Harmansyah yang sesungguhnya bukan pengurus dan bukan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel itu buntut dari pengepungan dan ancaman yang dialami anak Mentan.
Dari informasi yang ia dapatkan dan sekaligus melihat langsung peristiwa bahwa sekelompok geng motor yang melakukan pengepungan dan ancaman tersebut adalah orang-orang yang diduga suruhan Harmansyah.
Bahkan Harmansyah terlihat memberikan instruksi secara langsung kepada pasukan geng motor itu di lokasi kejadian.
Bahkan lebih parah lagi, kata dia, karena ada dugaan peristiwa yang dialami Andi Amar dibekingi oleh oknum aparat dari kepolisian.
"Tentu kita sangat menyesalkan ini, karena anak menteri pun diteror dan diancam bagaimana dengan rakyat biasa, peristiwanya terjadi hanya beberapa meter dari kantor Polrestabes Pelabuhan Kota Makassar" kata Harun dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9).
Mantan Presiden BEM Ilmu Pendidikan UNM dan mantan calon Ketua Umum HMI Cabang Makassar itu lanjut mengatakan, semua peristiwa yang terjadi tidak terlepas dari kegiatan pemilihan calon Ketua HIPMI Sulsel yang tahapannya masih berlangsung hingga saat ini.
Andi Amar menjadi salah satu calon kuat yang digadang-gadang akan memimpin HIPMI Sulsel periode 2024-2027 menggantikan Andi Rahmat Manggabarani.
Di sisi lain, ada pihak yang tidak senang dengan situasi tersebut. Hingga terjadilah pengepungan dan pengancaman oleh sekelompok geng motor usai debat calon kemarin.
"Dalam peristiwa itu, mereka (sekelompok geng motor) juga membakar petasan melempar ke arah Andi Amar dengan tujuan mengintimidasi Andi Amar," ungkapnya.
Ditambahkan Harun, selama ini Andi Amar selalu meminta teman-temannya untuk sabar bila menghadapi masalah. “Andi Amar itu ustad, lulusan pesantren Gontor. Dia selalu minta kami sabar, walau kita tahu ini adalah settingan oknum polisi,” katanya. (*/Pp)