Dr Saldy Mansyur SE, Ak, MM, CWM. --ist--
PALOPOPOS CO.ID, MALILI--- Setiap hasil penilitian yang dilakukan oleh para akademisi untuk mencapai gelarnya, dipastikan bakal berdampak positif dan akan memberikan pengaruh serta manfaat besar pada bidang disiplin ilmu itu sendiri.
Misalnya dalam penelitian Disertasi yang dilakukan oleh Dr Saldy Mansyur SE, Ak, MM, CWM untuk mencapai gelar doktornya di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar belum lama ini. Dalam hasil penelitiannya itu dapat memberikan gambaran serta masukan untuk dilakukan oleh para dunia usaha ke depan.
Disertasi itu berjudul
"The Effects Of Industrial Policy, Strucrural Transportion, And Economic Growth on Strategic Competitiveness Via Dynamic Capalities In Industrial Zone".
Wakil Bupati Luwu Timur, Sulsel, periode 2005-2010 itu melakukan penelitian Daya Saing pada
tiga kawasan industri, yakni kawasan industri KIMA Makassar, KBN Jakarta, SIER Surabaya dan satu dikawasan industri QINZHAU China.
Kata Saldy Mansyur, yang juga Mantan Komisaris Utama KIMA dan Mantan Ketua REI Sulsel ini, bahwa di kawasan industri QINZHAU China ini seluas 13.000 hektar dan terpadu.
Dimana kawasan industri ini merupakan pilot free trade zone, dengan port semua pake robot no people, lokasinya terletak di mulut naga ALKI 2 (dua) jelasnya. Untuk diketahui, dalam pendidikan itu, Saldy Mansyur berhasil menyelesaikan Doktotoralnya dalam waktu singkat, yaitu hanya dua tahun lebih dengan nilai IPK 4 (Empat).
Kata Komisaris Utama PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) yang bergerak di Bidang Mining ini, Sabtu 7 September 2024 bahwa, pada penelitiannya itu melihat pengaruh kebijakan industri, transformasi struktural dan pertumbuhan ekonomi terhadap daya saing melalui kapabilitas dinamis, kawasan industri pelat merah yang sudah berumur diatas 30 tahun.
"Untuk itu sudah perlu dilakukan transformasi kawasan untuk mempertahankan daya saing global yang sangat competitive sehingga mampu memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kita," Jelas Saldy.
Lanjut, Komisaris di beberapa induk usaha di Jakarta ini mengatakan, tapi semua ini tidak bisa jalan sendiri melainkan pemerintah harus terlibat, mulai pemerintah daerah, pusat dan kementerian perindustrian serta DPRD dan DPR RI.
Menurutnya, kalau menciptakan daya saing global harus one vision seperti yang kami lihat langsung di China pada kawasan industri Qinzhau yang merupakan pilot free trade zone dan sudah koloborasi dengan beberapa negara yang berada di ALKI 2.
"Jadi kawasan industri kita sebaiknya mempunyai inovasi terus menerus, dengan SDM yang kuat dan mampu mengikuti perubahan Global dengan keterlibatan Pemerintah dan DPRD sehingga one vision," terang Saldy Mansyur. (akmal)