Sang Pengabdi Tanpa Batas, Sosok Muhammad Fauzi Bagi Masyarakat Luwu Utara

  • Bagikan

Muhammad Fauzi

PALOPOPOS CO.ID, LUWU UTARA-- Di balik kesuksesan pria, ada wanita hebat yang mensupportnya selalu. Kata-kata itulah yang bisa disematkan kepada sosok Muhammad Fauzi, seorang anak, suami, dan ayah yang hebat. Selain itu pengabdiannya kepada masyarakat tanpa batas.

Legislator Partai Golkar, Muhammad Fauzi menyebutkan, ada dua perempuan hebat dalam perjalanan hidup dan kariernya. Pertama, sosok ibu yang merupakan sebuah stimulus atau motivasi saya dalam menjalani kerasnya kehidupan. Kedua, istri yang paling tahu perjuangan dirinya, baik di dunia politik maupun di bidang usaha.

Menurut Fauzi, generasi hebat tentu tidak akan terwujud begitu saja, akan tetapi melalui peran ibu yang hebat pula. Tidak ada yang bisa mengesampingkan peran ibu di keluarga hingga anak-anaknya sukses meniti karier yang cemerlang.

“Sosok ibu sangat menginspirasi kami sekeluarga. Selain ayah tentunya. Ibu sangat berperan setelah ayah saya meninggal. Perjuangannya sebagai ibu sekaligus ayah benar-benar kami rasakan,” kata Abang Fauzi–sapaan akrab Muhammad Fauzi.

Sepeninggal sang ayah saat masih berusia sepuluh tahun, tentu menjadi pukulan berat bagi Abang Fauzi bersama tujuh saudaranya. Mereka kemudian dibesarkan dari kegigihan serta sentuhan cinta yang tidak terbatas seorang ibu, Hasnah.

“Ibu hanya seorang ibu rumah tangga yang paripurna. Tapi, itu sudah lebih dari cukup buat kami bersaudara,” tegasnya.

Muhammad Daud Hasan, meninggal bertepatan dengan tanggal dan bulan saat Muhammad Fauzi dilahirkan ke dunia. Ayahnya berprofesi sebagai polisi dengan berbagai bintang jasa yang disematkan.

Muhammad Fauzi, lahir di Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, pada Senin, 6 September 1968. Dia tumbuh di lingkungan yang penuh kompleksitas. Tempat segala ragam masyarakat berinteraksi. Mulai dari urusan sajadah hingga haram jaddah.

“Setelah ayah meninggal, kami kebingungan. Hidup pada waktu itu sangat memprihatinkan. Apalagi home industri sepatu milik ayah di daerah Bogor harus dijual karena belum ada anaknya yang mampu melanjutkan. Uangnya dimasukkan di bank untuk kebutuhan hidup. Kami merangkai hidup seperti itu,” kenang Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulsel Periode 2022 – 2027 ini.

Lagi-lagi, peran ibu menjadi kekuatan Muhammad Fauzi ketika itu. Yang selalu ditanamkan kepada anaknya adalah Allah Maha Adil. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya.

“Kami selalu ditanamkan bahwa Allah itu Maha Adil. Dan terbukti, ada saja jalan ketika kita membutuhkan sesuatu. Itulah sentuhan mental yang ditunjukkan orangtua kepada kami anaknya,” katanya.

Muhammad Fauzi membeberkan pesan ibunya, bahwa pergunakan hidup dan waktu sebaik-baiknya. Selain itu, hormati perempuan.
“Karena itu, makanya saya sama perempuan agak takut. Saya sama istri saja tidak pernah pacaran. Hanya penjajakan. Pesan ibu, hormati perempuan karena kedepan dia akan menjadi ibu dari anak-anakmu,” sebutnya.

Fauzi mengatakan bahwa pendidikan dan agama menjadi titik berat sang ibu.”Paling tidak dari sektor pendidikan kami sebagian besar menyandang sarjana. Ibu akan marah besar jika anaknya tidak salat, mengaji atau bolos sekolah,” katanya.

Sebagai anak bungsu, Abang Fauzi mengaku paling dekat dengan sang ibu. Bahkan, sampai setelah dia menikah.

“Ibu memang senang tinggal bersama saya. Sebelum dia meninggal, pun dia meminta agar dikubur dekat dengan rumah tempat tinggal saya,” katanya lagi.

Selain sosok ibu, pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ini juga mengaku sangat terbantu dengan peran istrinya Indah Putri Indriani dalam pemahaman politik.

”Kebetulan saya dapat istri yang secara teori pemahaman politiknya jauh dari saya. Mungkin karena basicnya memang dosen politik. Makanya, bicara politik bagi kami bukan hal baru,” ungkapnya.

Indah Putri Indriani adalah Bupati Luwu Utara dua periode. Sebelum memutuskan terjun ke kancah politik Indonesia, Indah dikenal di kalangan akademis sebagai salah satu staf pengajar program Sarjana (S1), program ekstensi dan program pasca-sarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia (UI).

Di samping itu, Indah juga tercatat sebagai staf pengajar Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial pada dua universitas lain di Jakarta, Universitas Bung Karno dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Selain mengajar, nama Indah Indriani juga pernah tercatat sebagai salah seorang Tenaga Ahli untuk Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.

“Kami menyatukan visi dan misi dalam berumah tangga. Baik dalam dunia usaha maupun politik yang menjadi pilihan kami saat ini. Namun sebelumnya, ketika saya membuka usaha, istri menjadi dosen. Dan, pada akhirnya kami berdua masuk ke ranah politik,” ungkap Fauzi yang juga Wakil Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Luwu Utara ini.

Muhammad Fauzi terbilang punya karier cemerlang di dunia politik. Terbukti, dia sudah dua kali duduk di DPR RI. Periode pertama 2004-2009, Fauzi tercatat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Kala itu, dia bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB) besutan Yusri Ihza Mahendra.

Bersama Yusril, MS Kaban, dan Hamdan Zoelva, Fauzi menjadi generasi pertama PBB. Dia mengikuti proses berdirinya PBB serta dinamika partai. Abang Fauzi bahkan pernah menjabat Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang menggantikan Hamdan Zoelva.

Selanjutnya, periode 2019–2024, Fauzi melalui Partai Golkar kembali melenggang di Senayan mewakili daerah pemilihan (Dapil) Sulsel III yang meliputi Kabupaten Sidenreng Rappang, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara, dan Kota Palopo. Suami dari Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani tersebut terpilih setelah meraih 63.076 suara.

Soal kiprahnya di DPR RI, perlahan tapi pasti, berbagai janji politik yang pernah diucapkan pada saat kampanye Pileg 2019 lalu mulai diwujudkan, khususnya di Dapil Sulsel III. Pada tahun 2021, program yang direalisasikan oleh Fauzi mulai dari perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, bedah rumah hingga program bantuan modal usaha, operasional pesantren, desa wisata dan bantuan sembako untuk masyarakat dengan total nilai kurang lebih Rp100 miliar lebih.

Lokasi realisasi program yang dibawa oleh Muhammad Fauzi di Dapil Sulsel III meliputi Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Pinrang dan Kabupaten Sidrap. Selain perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, Muhammad Fauzi juga merealisasikan program padat karya revitalisadi drainase, pengembangan desa wisata hingga bantuan untuk BUMdes sampai pembagian sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Selama tahun 2021, untuk program padat karya revitalisasi drainase misalnya, itu tersebar di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Luwu Utara panjang drainase 900 meter dengan anggaran Rp750 juta.

Sementara itu di titik Rantepao-Palopo, panjang 1.050 meter dengan nggaran Rp1,5 miliar, di Belopa-Palopo ada 340 meter anggaran Rp400 juta.

Selain itu, program revitalisasi drainase ini juga ada di Kabupaten Enrekang, panjang drainase 1.900 meter anggarannya Rp2 miliar.

Sementara di Luwu Timur ada dua titik, pertama di Tarengge panjang drainase yang di kerjakan adalah 500 meter dengan anggaran Rp460 juta dan titik kedua di Tarengge-Kayulangi, panjang drainase 1.290 meter menggunakan anggaran sebesar Rp1,2 miliar.

Dari seluruh program yang terealisasi di Dapil Sulsel III juga ada beberapa program saat Muhammad Fauzi masih berstatus anggota Komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Sosial, BNPB, Kementerian Agama, Badan Pengelolaan Keuagan haji, KPAI, BAZNAS dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan anak.

“Seperti hunian tetap, operasional pesantren misalnya itu program waktu saya masih di Komisi VIII. April 2021 baru saya ditugaskan partai di Komisi V. Semua program yang terealisasi ini saya perjuangakan mulai tahun 2020 sampai 2021,” ungkapnya.

Berlanjut di tahun 2022, Muhammad Fauzi membawa sejumlah program dan bantuan. Diantaranya; uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi bagi seratus pekerja. Abang Fauzi berharap, kegiatan ini dapat menghasilkan tenaga kerja konstruksi yang andal dan siap pakai.

Kemudian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara. BSPS atau bedah rumah ini merupakan program aspirasi Fauzi yang tersebar di Dapil III Sulsel. Selanjutnya, bantuan rumah susun ke Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo senilai Rp7 miliar, serta bantuan Bumdes di Desa Dandang Rp50 Juta.

Untuk tahun 2023, Abang Fauzi telah menyiapkan sejumlah program dan bantuan yang akan dibawa ke Dapil Sulsel III. Seperti; tempat mandi, cuci, kakus (MCK) dan bus operasional untuk puluhan pesantren. Termasuk menyiapkan mobil bus untuk pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Luwu Utara.

“Ini semua tidak terlepas berkat doa masyarakat. Tentunya, saya berharap apa yang saya bawa ini bisa dirasakan oleh masyarakat. Tentunya, untuk mencapai tatanan hidup yang lebih baik,” harap Abang Fauzi.

Muhammad Fauzi pun menegaskan menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat adalah keharusan bagi setiap anggota Dewan.
”Suara masyarakat sangat penting sebagai kebutuhan nyata di masyarakat, sehingga setiap aspirasi harus diperjuangkan agar kesejahteraan masyarakat meningkat,” jelasnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Fauzi kembali menunjukkan Kerja Nyata di dapilnya. Kali ini, berkat aspirasinya dua pesantren di Luwu Utara
memiliki rusun.

Kedua pesantren tersebut yakni Pesantren Darul Arkam Muhammadiyah Balebo dan Pesantren As’adiyah Belawa Baru Malangke Luwu Utara.

Pesantren Darul Arkam Balebo saat ini mendidik sekitar 400 lebih santri. Rusun dua lantai senilai Rp3,6 miliar ini akan menambah kenyamanan dan fasilitas bagi para santri yang sementara menempuh pendidikan.
Suami Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani ini juga meyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang menampung aspirasi dari masyarakat lewat dirinya di Komisi V DPR RI.

“Selama ini sinergi Komisi V dengan PUPR sangat baik. Khususnya saya di Dapil yang kita tahu memang masih butuh banyak perhatian dari sisi infrastruktur,” kata Abang Fauzi.

Siap Bertarung di Pilkada Lutra 2024
Setelah berbagai spekulasi, akhirnya Muhammad Fauzi, anggota DPR RI dari Dapil Sulsel III, mengambil keputusan untuk maju sebagai bakal calon Bupati Luwu Utara (Lutra) dalam Pilkada 2024.

Keputusan ini diambil setelah adanya dorongan besar dari masyarakat dan mandat langsung dari DPP Partai Golkar.

Fauzi, yang akrab disapa Abang Fauzi, memutuskan untuk mendaftar di KPU sebagai bakal calon Bupati Lutra di detik-detik terakhir.

“Dengan mengucap Bismillah, saya akhirnya memutuskan untuk maju dalam Pilkada Lutra. Ini semua berkat desakan dari masyarakat dan perintah dari partai. Saya berharap bisa menjalani proses ini dengan baik dan meraih kemenangan yang diharapkan,” ujarnya.

Menurut Fauzi, awalnya dirinya dan keluarga telah memutuskan untuk melanjutkan pengabdiannya di DPR RI pada periode kedua. Fokusnya adalah membantu memenangkan calon yang diusung oleh Golkar.

Namun, situasi berubah ketika ratusan pesan dari berbagai tokoh masyarakat di hampir seluruh desa di Luwu Utara menginginkan dirinya maju di Pilkada.
“Semoga keputusan ini adalah pilihan yang terbaik bagi masyarakat Luwu Utara,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan bahwa kondisi internal Partai Golkar di Luwu Utara sempat tak menentu, terutama setelah beberapa simulasi pasangan calon tak menghasilkan keputusan final.

Situasi ini semakin rumit dengan mundurnya calon yang sebelumnya diusung Golkar untuk Pilkada.
“Kondisi inilah yang mendorong DPP Partai Golkar, melalui Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sekjen Sarmuji, untuk secara resmi menugaskan saya maju di Pilkada pada 27 Agustus lalu,” jelas Fauzi.

Sebagai suami dari Bupati Lutra saat ini, Indah Putri Indriani, Fauzi juga mengajak semua kandidat yang akan maju dalam Pilkada untuk menjaga etika dalam berkampanye, serta berkompetisi dengan cara yang santun dan demokratis.

Selama menjabat sebagai anggota DPR RI, Fauzi telah banyak menunjukkan kontribusi nyata melalui berbagai program aspirasi yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Bagi saya, yang paling penting adalah bagaimana terus melanjutkan pengabdian. Jabatan, apakah legislatif atau eksekutif, hanyalah alat untuk berbuat kebaikan. Yang utama adalah apa yang bisa kita lakukan untuk daerah dan masyarakat,” tutupnya.

Teka-teki terkait sikap Anggota DPR RI Dapil Sulsel III Muhammad Fauzi di Pilkada Lutra akhirnya terjawab. Abang Fauzi, sapaan akrabnya, memutuskan maju sebagai bakal calon bupati di saat-saat terakhir pendaftaran di KPU.(rachmi yusuf)

  • Bagikan

Exit mobile version