Plh Kepala Dinas Kominfo SP Pemprov Sulsel Sultan Rakib mewakili Pj Gubernur Sulsel Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh foto bersama disela-sela di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Radio Republik Indonesia (RRI) di Balai RRI Jl Riburane Makassar, Rabu 11 September 2024.
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Plh Kepala Dinas Kominfo SP Pemprov Sulsel Sultan Rakib mewakili Pj Gubernur Sulsel Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 Radio Republik Indonesia (RRI) di Balai RRI Jl Riburane Makassar, Rabu 11 September 2024.
Dalam sambutannya, Sultan Rakib menyampaikan apresiasi Pemprov Sulsel atas adaptifnya RRI melakukan transformasi digital dalam proses penyajian informasi kepada masyarakat.
“Jika dulu kita mendengar RRI maka yang terbayang adalah radio yang hanya kita bisa dengar. Tapi kan sekarang RRI bukan saja radio, sudah digital dengan semua platform RRI hadir dengan RRI digital-nya. Luar biasa,” ujar Sultan Rakib.
Adaptif RRI ini juga sama dengan adaptifnya pemerintahan di Pemprov Sulsel. Menurut Sultan, saat ini Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Prof Zudan ARif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulsel, digital signature atau tanda tangan elektronik sudah diterapkan untuk surat-surat rutin kedinasan.
“Mulai kami meninggalkan tanda tangan cap basah. Semua tingkatan jabatan di OPD sudah memakai tanda tangan elektronik. Kapanpun dimanapun. Ini sesuai arahan bapak Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan,” ujar Sultan.
Sebagai indikator konkretnya, pengguna atau user tanda tangan elektronik di Pemprov Sulsel saat ini sudah mencapai 1.621. Sebelumnya, hanya 332 user.
“Setelah Prof Zudan perintahkan pakai TTE maka semua pejabat dalam tingkatan di OPD sudah menggunakan itu. Digital Signature,” ujar Sultan.
“Jadi surat surat itu tak perlu lagi lama ditunggu hanya karena pejabatnya keluar daerah dan lain sebagainya,” ujar Sultan.
Penggunaan digital signature secara massif ini secara manfaat dirasakan ASN baik staf maupun pejabat. Karena mereka dimudahkan dalam proses persuratan dinas, tak terbatas ruang dan waktu. “Sedangkan dampaknya? Itu berdampak kepada masyrakat. Tak perlu lagi masyarakat menunggu surat yang berhari hari belum terbit hanya karena pejabat yang harusnya tanda tangan ada di luar kota,” beber Sultan.
Sultan menyebutkan bahwa, semangat pemerintahan digital ini dilakukan Prof Zudan dengan menekankan pada kesadaran kolektif ASN lingkup Pemprov Sulsel. “Jadi Prof Zudan bilang digitalisasi pemerintahan itu kebutuhan bukan pilihan. Maka ditumbuhkanlah kesadaran kolektif. Bermanfaat bagi seluruh ASN karena digital signature itu lebih mudah dan lebih aman karena nir sangkal, dan dampaknya berdampak di masyarakat,” ujar Sultan. (rls/PP)