Bendum Bara JP dan Mantan Kadisdik Luwu Angkat Bicara Kegaduhan Ijazah Paket C

  • Bagikan
  • Yudas Pasomba: Jangan Terpengaruh Isu Murahan dan Mengada-ada

PALOPO --- Ada dua lembaga yang menyelenggarakan ujian paket C setara ijazah SMA. Peserta didik bisa mengikuti ujian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan ikut program paket C setara SMA di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang dibawahi oleh dinas pendidikan di daerah.

Demikian diungkapkan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Drs H Amang Usman, MM, menanggapi polemik dan proses keluarnya ijazah paket C untuk peserta didik yang mengikuti ujian persamaan setara SMA.
Termasuk meluruskan informasi kegaduhan ijazah paket C salah seorang bakal calon walikota Palopo Trisal Tahir yang beredar di media sosial.

Menanggapi keabsahan ijazah paket C yang dikeluarkan PKBM dan SKB, Drs H Amang Usman, MM yang menjabat selama empat tahun sebagai kadis pendidikan Luwu
menegaskan bahwa tidak ada yang salah. "Itu benar, sah, dan diakui," tegas Amang Usman kepada tim Pejuang Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin (TA), di kediamannya, Kamis 12 September 2024, sore.

"Jadi sekali saya tegaskan ijazah paket C yang dikeluarkan oleh dua lembaga yang menyelenggarakan ujian paket C atau sederajat SMA, SKB yang di bawah naungan Disdik dan lembaga PKBM yang bergerak di swasta, sah dan bisa digunakan untuk kepentingan mendaftar dimana saja dan itu diakui," tambah Amang Usman.

Kalau mau tahu keabsahan ijazah paket C, imbuhnya, lihat nomor induk dan ijazah. Dan dicek langsung ke PKBM tempat dimana peserta didik mengikuti ujian. "Dan kalau di sana (PKBM atau SKB, red) mengakui siswanya atau alumninya apanya yang dipersoalkan," urai Amang dengan nada tinggi.

Selanjutnya, papar Amang Usman, lihat aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di kementerian. "Kalau itu dapodiknya ada, apalagi yang dipersoalkan!" tandasnya.

Karena berdasarkan data di dapodik jadi dasar mengeluarkan BOP (Bantuan Operasional) yang antarlain gaji guru, biaya pembelian pensil, pulpen, dll. "Setelah itu ikut ujian persamaan," urainya panjang lebar.

Soal ijazah paket C Trisal Tahir, Amang Usman menyebutkan dirinya sudah periksa ijazah di aplikasi dapodik dan keterangan kepala sekolah sudah ada tertera dan benar. "Ijazah paket C Pak Trisal ikut ujian persamaan di PKBM yang berlokasi di Jakarta," ungkapnya.

Sekali lagi, kata Amang Usman yang berupaya meluruskan informasi yang beredar supaya tidak menimbulkan kegaduhan, ia meminta semua pihak untuk melihat dan mengecek data dapodik di kementerian dan nomor ijazah dan sekolah yang mengeluarkan ijazah.

"Datanya pasti ada di sana. Saya sendiri sudah cek kebenarannya. Itu sah!" terangnya penuh semangat. "Kalau ujian lewat SKB yang tandatangan ijazah dinas pendidikan، Kalau PKBM ya kepala sekolah, karena dia yang tahu siswanya. Begitu mekanismenya," lanjut dia.

Di Luwu sendiri, lanjut dia, ada dua SKB. Yakni, SKB Belopa dan 1 SKB di Walmas. Kalau PKBM ada lima. "PKBM diawasi langsung oleh dinas pendidikan melalui kepala bidang PLS.
Dia yang mengontrol," tandasnya.

Jadi sekali lagi, imbuhnya, yang tandatangan ijazah kalau ujian paket C di PKBM, itu kepala sekolah. "Karena kepala sekolahnya yang mengetahui siswanya yang sekolah," tandas Amang penuh semangat.

BARA JP ANGKAT BICARA

Sementara itu, Bendahara Umum (Bendum) DPP Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara-JP), Yudas Pasomba, kakak sekaligus mentor calon Walikota (Cawalkot) Palopo, Trisal Tahir menyesalkan sejumlah pihak yang telah ‘menggoreng’ ijazah Trisal Tahir yang digunakan pendaftaran di KPU.

Yudas menyebut, penggunaan ijazah Paket C oleh Trisal Tahir sama sekali tidak masalah dan sesuai peraturan. Namun Yudas menilai ada pihak yang ‘menggoreng’ penggunaan ijazah tersebut menjadi isu murahan.

“Bertarunglah secara jantan, jangan menggoreng yang tidak melanggar aturan. Jangan membut isu murahan! Kan semua ada aturannya. Ijazah Paket C sah dalam pencalonan dan ijazah Trisal Tahir, tidak terbit beberapa bulan lalu,” ujar Yudas, seperti dilansir dari dari
Indonews.con, Kamis 12 September 2024.

Yudas juga meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dibuat pihak tak bertanggungjawab, sebab Trisal Tahir mencalonkan diri dengan tulus dan niat baik.

“Namun terpenting masyarakat jangan terpengaruh isu yang mengada-ada. Memang jika sebuah pohon tumbuh besar, maka angin bertiup semakin kencang. Begitu juga dengan Trisal Tahir, banyak orang sirik dan berusaha menjatuhkannya,” ungkap Yudas.

Kendati demikian, Yudas mengakui hal tersebut biasa dalam sebuah kontestasi. Dan hal lazim juga jika pihak-pihak berlawanan membuat isu murahan untuk memengaruhi masyarakat.(ary)

  • Bagikan

Exit mobile version