PENULIS: DR. SYAHIRUDDIN SYAH, M.SI
(Pengamat Kebijakan Publik
Universitas Andi Djemma Palopo)
Visi misi dan program kerja pasangan calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Palopo telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palopo.
Berbagai terobosan akan dilakukan para Paslon untuk membangun Kota Palopo ke depan. Mulai mengembangkan sumber daya manusia, perekonomian, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, termasuk mengembangkan pariwisata.
Melihat program para Paslon, semuanya begitu 'menawan'. Meski begitu, seyogyanya dalam membuat visi misi dan program tentu juga harus berpedoman pada RT/RW, RPJMD periode sebelumnya, RPJPD, RPJPP, RPJMN, dan konsisten menjalankan.
Adapun program yang sangat perlu dilakukan khusus Kota Palopo adalah bagaimana pemerintah mencanangkan program Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau. Ini dalam rangka perbaikan lingkungan daratan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Dan, juga pelestarian lingkungan perairan dan ekosistem perikanan dan kelautan. Sehingga keduanya saling menghubungkan dalam peningkatan ekonomi masyarakat baik di bidang pangan dan palawija, hortikultura, keseimbangan di bidang maritim, kelautan, dan perikanan.
Tentunya, hal ini membutuhkan beberapa strategi untuk menuju ke sana dengan berbagai dimensi. Yakni menumbuhkembangkan UMKM /UKM dan menghidupkan makanan-makanan khas Palopo.
Palopo sebagai kota jasa, maka yang perlu mendapat perhatian adalah menggali dan menggenjot potensi objek wisata bernilai sejarah, dan objek-objek wisata lainnya termasuk kesenian budaya Luwu. Ini dalam rangka mengembangkan pariwisata Palopo. Sehingga Palopo ke depan menjadi potensi bagi wisatawan mancanegara. Dan, tentunya, banyak dihidupkan, antara lain menghidupkan usaha kuliner, kerajinan tangan, hotel dan penginapan.
Ini dapat diwujudkan bilamana pemimpin kita Palopo ke depan konsisten dan berkomitmen untuk mau memprogramkan dan menjalankannya dengan melibatkan para stake holder dan kelompok Hybrid lainnya tanpa melihat latar belakang keberadaan termasuk rival politiknya pada saat percaturan politik demokrasi pilkada.
Sehingga, pemimpin ke depan akan mendapat dukungan maksimal dari masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena, di dalam perencanaan pembangunan mereka merasa terlibat dalam proses pembangunan. Dan tidak lagi terjadi kontroversi didalam implementasi pembangunan yang akan dilaksanakan. (***)