Oleh : Nurdin (Dosen IAIN Palopo)
Ada sebuah kisah menarik untuk dijadikan sebagai bahan perenungan dan pelajaran, di mana sikap mental atau adab (attitude) sangat memengaruhi kesuksesan seseorang dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam pergaulan sehari-hari maupun di dalam dunia kerja.
Sehingga meskipun Anda memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni berada di atas rata-rata, tetapi attitude Anda kurang bagus, akan tersingkir dari dunia pergaulan bahkan dunia kerja. Seperti dikisahkan oleh Dr. Yuhefisar melalui blognya.
Yuhefisar berkisah tentang seorang wanita Indonesia yang berangkat ke Prancis untuk kuliah. Selama di Prancis, ia harus menggunakan kendaraan umum untuk bepergian. Dan, dengan kepintarannya, ia berhasil mencurangi sistem transportasi di sana.
Sistem transportasi yang dicurangi oleh wanita Indonesia itu, membuatnya tidak perlu membayar tiket pergi pulang kuliah selama berada di Prancis. Empat tahun berlalu, mahasiswi ini akhirnya lulus di salah satu perguruan tinggi ternama di negeri itu dengan predikat yang memuaskan.
Lulus dengan predikat yang memuaskan itulah, sehingga ia begitu percaya diri untuk melamar kerja ke berbagai perusahaan besar. Namun, hasilnya bagaimana ? Pada awalnya, perusahaan-perusahaan yang membaca aplikasi kerjanya menyambutnya dengan hangat. Namun, dalam proses seleksi, ia tidak pernah lolos. Selalu gagal.
Penolakan-penolakan terus terjadi berulang kali. Ini yang membuat mahasiswi itu marah, mulai menyalahkan pihak yang berada di luar dirinya dengan berpikir bahwa semua perusahaan di Prancis ternyata rasis terhadap warga negara asing.
Akan tetapi, apa yang sebenarnya terjadi ? Setiap wawancara oleh manager perusahaan, selalu mengapresiasi nilai dan prestasi yang dicapai. "Tetapi, mengapa saya selalu ditolak ? Katanya. "Jadi begini, setelah kami memeriksa data base, Anda pernah terkena sanksi tidak membayar tiket kendaraan umum" Jawab sang manager.
Mahasiswi itu mengakuinya, "Tapi kan itu hanyalah persoalan kecil" Katanya. "Perkara kecil ? Kami merasa itu bukanlah persoalan sepele, Nona. Ketika Anda bersikap curang untuk kepentingan sendiri itu mencerminkan bahwa Anda tipe orang tidak mau menaati peraturan" Jawab manager.
"Anda tidak bisa dipercaya. Jadi, bagaimana saya bisa percaya jika Anda tidak akan melakukan kecurangan di perusahaan kami ?" Lanjut sang manager itu. Saat itulah, mahasiswi tersebut merasa sangat tertampar. Ia tidak mengira bahwa attitude-nya berpengaruh besar terhadap kariernya.
Dari kisah di atas, memberi gambaran bahwa nilai yang bagus tidak menjamin kesuksesan seseorang, nyatanya sikap mental, moral, adab atau attitude lebih kuat memengaruhi hasil. Meski nilai bagus, attitude berada di atas segalanya.
Ketika dihadapkan pada dua pilihan ; Attitude buruk tetapi memiliki skill yang bagus, atau attitude-nya bagus tetapi skill-nya lemah, mereka akan memilih calon yang kedua sebab skill yang lemah bisa di asah selama attitude-nya bagus.
Attitude yang buruk dapat melemahkan skill seseorang sebab biasanya, dengan attitude yang buruk dapat berdampak buruk pula pada lingkungan kerjanya. Untuk itu, jangan pernah meremehkan hal-hal kecil utamanya mengenai sikap mental atau attitude. Oleh karena, dalam dunia kerja, kerikil kecil lah yang biasanya membuat orang terjatuh, bukan batu yang besar. (*)