Strategi Humas Dalam Pembentukan Citra Perguruan Tinggi Swasta

  • Bagikan

Oleh: Nunung Misran, S.AN.,M.I.Kom
(Program Studi, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Pascasarjana Universitas Fajar Makassar, Kota, Indonesia)

Abstract
The purpose of this research is to examine and obtain an overview of the Role and Strategy of Public Relations in shaping the image of higher education. Study at Andi Djemma University Palopo. This research uses a case study with a qualitative descriptive approach by conducting an interview study, while the theory used is symbolic interaction and information organisation. The results showed that the Public Relations of Andi Djemma University Palopo tried to carry out its duties as a mediator to bridge the relationship between college elements. Building the image of the university uses mass media to build relationships with internal and external parties. The strategies used in building the image of higher education are utilising technology, increasing the capacity of human resources and providing educational information to the public in the field of Tri Dharma Perguruan Tinggi (Three Pillars of Higher Education).
Keywords: Public Relation’s Strategy, Image , Private Higher Education

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memperoleh gambaran mengenai Peran dan Strategi Humas dalam pembentukan citra perguruan tinggi. Studi pada perguruan tinggi Universitas Andi Djemma Palopo. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan studi wawancara, sedangkan teori yang digunakan adalah interaksi simbolik dan organisasi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas Universitas Andi Djemma Palopo berupaya menjalankan tugasnya sebagai mediator untuk menjembatani hubungan antar elemen perguruan tinggi. Pembangunan citra perguruan tinggi menggunakan media massa untuk membangun hubungan dengan pihak internal dan pihak eksternal. Strategi yang digunkan dalam membangun citra perguruan tinggi yakni memanfaatkan teknologi, meningkatkan kapasitas SDM dan memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kata kunci: Strategi Perguruan Tinggi, Citra, Perguruan Tinggi Swasta

PENDAHULUAN
Istilah Public Relations atau dalam istilah Indonesia adalah Hubungan Masyarakat, Humas sekarang ini sudah semakin dikenal, berbeda dengan tahun tujuh puluhan bahkan pada masa delapan puluhan pun banyak masyarakat kita yang belum mengenal istilah tersebut. Pada waktu itu masih banyak orang yang masih meragukan dan mempertanyakan fungsi dan kegunaan public Relations. Pada masa sekarang, masyarakat kita sudah dapat memahami dan mengerti tentang peran dan fungsi Humas. Instansi-instansi pemerintah, perusahaan,, badan-badan, oraganisasi, lembaga, termasuk juga lembaga pendidikan sudah menyadari betul betapa pentingnya Public Relations, walaupun mungkin posisi dan fungsinya tampak masih dalam taraf yang belum memuaskan. Keadaaan ini dikarenakan peranan dan kedudukan Public Relations belum diterapkan sebagaimana mestinya, bahkan masih dianggap sebagai badan yang menghabiskan anggaran, yang seharusnya mendatangkan banyak keuntungan.
Hubungan baik sebenarnya perlu dijalin bukan hanya oleh personil bidang Humas, akan tetapi seluruh manajer, karyawan, kepala, ataupun guru baik dalam lingkungan instansi ataupun di luar instansi, dalam arti dengan masyarakat luas. Maka setiap unsur dalam organisasi atau lembaga sangat membutuhkan pengetahuan Public Relations, walaupun unsur-unsur tersebut bukan atau tidak akan menjadi Public Relations officer secara formal. (Yulianita, 2003: 2)
Kegiatan hubungan dengan masyarakat atau sering disebut Humas, pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap lembaga, baik lembaga kedinasan, lembaga swasta, lembaga sosial, maupun lembaga pendidikan. Hal itu itu terjadi karena dalam kehidupan ini, manusia, selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk social, atau makhluk bermasyarakat. Jadi dimanapun manusia berada, akan selalu berhubungan dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun masyarakat luas. Hubungan dengan masyarakat ditujukan untuk memperoleh keuntungan dan kemudahan bagi kedua belah pihak.
Kegiatan Humas di perguruan Tinggi meskipun tidak dianggap sebagai panglima, namun dalam realitanya untuk saat ini dianggap penting peranannya, terutama dalam membangun hubungan dan membentuk citra postiif lembaga. Hampir setiap Perguruan Tinggi saat ini berkompetisi untuk menunjukan eksistennya, dengan menampilkan berbagai kelebihan- kelebihan untuk meningkatkan nilai tawar kepada masyarakat. Selama ini, institusi perguruan tinggi dicitrakan sebagai institusi pendidikan yang mengutamakan dan mengembangkan kajian keilmuan secara mendalam karena mentabukan hal-hal yang bersentuhan dengan pertimbangan ekonomis praktis. Akibatnya ruang gerak menjadi sangat elite dan eksklusif. Primarni, A. (2017).
Perguruan Tinggi sebenarnya bukan hanya bergerak dalam bidang ilmu, lebih dari itu, Perguruan Tinggi saat ini menjadi lembaga profit dan ilmu menjadi produk yang diperjual belikan. Pada tataran ini, citra sebuah perguruan tinggi menjadi satu hal yang penting dan menjadi satu pertimbangan konsumen, masyarakat memutuskan Perguruan Tinggi mana yang akan dipilih. Citra atau image menjadi satu hal yang sangat penting untuk dijual kepada calon konsumen. Seperti yang dijelaska Kotler (1997:208), citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek. Keyakinan terhadap suatu obyek ini dapat dimiliki oleh seseorang apabila ada transfer pesan yang tepat. Dengan kata lain, cara menyampaikan suatu pesan tentang suatu obyek akan menghasilkan efek yang positif, dan menimbulkan citra yang positif dibenak calon konsumen apabila penyampaian pesan itu menggunakan kemasan yang tepat dan efektif.
Kajian tentang citra Perguruan Tinggi, pernah diteliti oleh beberapa orang diantaranya adalah penelitian Fanggidae, P. Y., & Juniarto, A. (2023). melakukan penelitian dengan Judul, Kajian Peran Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah, metode penelitiannya kualitatif. Hasil dari penelitannya menjelaskan bahwa, pelaksanaan program PR, hanya beberapa perguruan tinggi swasta saja yang memberi perhatian pada publik internal, dalam hal ini mahasiswa, pengajar maupun staff non-akademik.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang pernah dilakukan, maka fokus penelitian ini adalah bagaimanakah peran Humas dalam meningkatkan citra Perguruan Tinggi Studi pada Universitas Andi Djemma Palopo.

TINJAUAN PUSTAKA

  1. Hubungan Masyarakat (Humas)
    Hubungan masyarakat (humas) sebenarnya sudah dikenal dan dipraktikkan orang sejak berabad-abad yang lalu. Namun humas sebagai suatu ilmu pengetahuan tersendiri yang dipelajari dan dipraktikan secara serius ternyata masih berusia sangat muda. Saat ini, tidak ada organisasi yang tidak membutuhkan humas,. Dengan demikian, humas adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, baik yang bersifat komersial atau bertujuan mencari keuntungan maupun perusahaan nonkomersial yang tidak mencari keuntungan.
    Menurut Frank Jefkins (dalam Morissan, 2008:8) memberikan batasan humas, yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar anta suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya, humas pada intinya senantiasa berkenan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif.
  2. Citra (image)
    Secara garis besar citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu Riauan, M. A. I. (2015). Sedangkan Rahadhini, M. D. (2010) mengemukakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu aktifitas. Pengertian citra (image) adalah nilai kepercayaan yang konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses, yang cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dari abstrak.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Penelitian ini memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, 1993:89). Penelitian ini menjelaskan mengenai fenomena yang terjadi mengenai bagaimana peran dan strategi Humas dalam membentuk citra Perguruan tinggi Dimana objek peneltian adalah Universitas Andi Djemma Palopo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Kajian ini menggunakan teori interaksi simbolik, yang memfokuskan diri pada hakekat interaksi, dan pola-pola dinamis dari tindakan sosial dan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah interaksi dengan simbol-simbol. Manusia berinteraksi dengan yang lain dengan cara menyampaikan simbol-simbol, dan yang lain memberi makna atas simbol-simbol tersebut. Kedua adalah teori komunikasi organisasi yang fokus utamanya adalah pada pertukaran informasi yang terjadi dalam organisasi dan bagaimana anggota mengambil langkah untuk memahaminya

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Peran Humas Perguruan Tinggi
    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Universitas Andi Djemma Palopo, dapat dijelaskan bahwa peran PR di perguruan tinggi selalu bertujuan untuk meningkatkan citra lembaganya. Humas di perguruan tinggi sadar bahwa mereka harus selalu berusaha untuk menjaga citra perguruan tinggi yang mereka wakili supaya tetap mendapat kepercayaan masyarakat pengguna. Kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi yang memliki PR ini, sebagai upaya untuk membentuk citra dengan mengidentifikasikan citra seperti yang diinginkan masyarakat. Proses pembentukan citra ini pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu terhadap perguruan tinggi.
    Tindankan yang di lakukan Humas dapat dijelaskan sebagai berikut; Humas UNANDA merupakan humas Perguruan tinggi yang lebih berfokus pada peningkatan komunikasi antara pejabat lembaga dengan Dosen dan Pegawai maupun di kalangan mahasiswa. Bila terjadi masalah di kalangan pegawai terutama dalam hal pelanggaran aturan, maka Humas akan berupaya menjembatani dengan jalan musyawarah dan koordinasi dengan jajaran atasannya.
    Berikut hasil wawancara Bersama dengan kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian bapak Salam Amirullah, SH., MH :

“Humas di Univeritas Andi Djemma, mempunyai peran strategis dalam membangun komunikasi antar Lembaga. Jika terjadi kesalahpahaman antar tenaga kependidikan atau staf, dan juga staf terhadapa pimpinan disemua unit kerja, maka Humas biasanya menjadi mediator dan mengkoordinasikan dengan unit terkait untuk ditindaklanjuti susai dengan prosedur yang ada di Universitas Andi Djemma. Selain itu, fungsi humas juga memberikan informasi yang terkait segala aktifitas yang dilakukan oleh semua unit-unit kerja dan bahkan kegiatan kemahasiswaan”

Dari hasil wawancara tersebut sejalan dengan salah satu tugas PR yang berperan sebagai Peran Manajerial, menurut Dozier and Broom, (1986) tugas tersebut dantaranya adalah sebagai Expert prescriber, yaitu peran PR yang diakui sebagai ahli sehingga dipercaya untuk memberikan solusi bagi setiap masalah. Seorang praktisi PR berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship).
Humas Universitas Andi Djemma berperan juga dalam membangun komunikasi antara pejabat lembaga dengan Dosen dan Pegawai hingga ke level mahasiswa. Membangun hubungan antar pihak lembaga dengan publik eksternal itu juga merupakan program yang terus diupayakan. Humas Unanda sering mengadakan kerjasama dengan pihak luar, selain untuk mempromosikan lembaga, juga untuk mendapatkan keuntungan- keuntungan bagi kemajuan Universitas Andi Djemma.

  1. Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pergruan Tinggi
    Berdasar penelitian yang telah dilakukan di Universitas Andi Djemma Palopo hampir seirama terhadap pentingnya peran PR dalam menciptakan citra perguruan tinggi. Institusi perguruan tinggi masih dicitrakan sebagai institusi pendidikan yang mengutamakan social obligation dan yang mengembangkan kajian keilmuan secara mendalam. Bahkan masyarakat akademis dan masyarakat luas masih mentabukan hal-hal yang bersentuhan dengan pertimbangan ekonomis praktis. Terkadang sesuatu hal dikatakan tabu apabila orientasi pendidikan tinggi lebih kepada finansial, bukan pada keilmuan. Pendapat yang sempit ini tentu membatasi ruang gerak institusi pendidikan tinggi menjadi sangat elite dan eksklusif (Muktiyo, Widodo, 2002:8).
    Kondisi persaingan yang sangat ketat ini, citra positif tentang perguruan tinggi menjadi hal yang sangat penting untuk dibangun di tengah masyarakat. Kualitas yang lebih dari perguruan tinggi lain akan menjadi market dan memiliki daya tawar tersendiri di hadapan masyarakat. Membangun image bukan dengan pendekatan massa, tetapi dengan pendekatan yang lebih manusiawi, Public Relations melalui fungsi dan karyanya merupakan satu jawaban untuk kebutuhan ini. Pandangan ini seperti yang dikatakan oleh Al Rise dalam Buchori, A. (2019). bahwa, fenomena PR pada saat ini merupakan suatu hal yang masuk nalar karena kehadiran PR sangat dibutuhkan disetiap organisasi dan insitusi pada saat ini, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan tinggi.
    Berdasarkan data dalam penelitian ini, Universitas Andi Djemma Palopo menggunakan media massa untuk membangun hubungan dengan pihak internal dan pihak eksternal. Media massa banyak digunakan oleh perguruan tinggi tersebut sebagai satu strategi untuk mempublikasikan perguruan tinggi tersebut supaya disukai oleh masyarakat.
    Berikut hasil wawancara bersama dengan Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Inovasi Universitas Andi Djemma Palopo, bapak Dr. Abdul Rahman Nur, SH., MH.
    “Sejauh ini Universitas Andi Djemma telah melakukan kerjasama di beberapa intansi pemerintah maupun swasta, baik yang berbasis ragional maupun nasional dan international. Sakira Humas UNANDA sejauh ini sudah menjalankan fungsinya dengan sangat baik, salah satu hal kongkrit yang dilakukan oleh Bagian Humas adalah melakukan publikasi informasi dan kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Andi Djemma telah dipublikasikan ke layak public dengan menggunakan pendekatan media massa, website dan social media, tak lain bertujuan untuk menyampaikan infromasi positif kepada public baik itu berupa feature article, caption photo, news release, press conference, special event dll. “

Berdasaran hasil wawancara, Universitas Andi Djemma merupakan perguruan tinggi yang bagus di mata eksternal, karena pihak kampus sering melakukan beberapa kegiatan yang menyertakan pihak ekternal dan ini sangat membantu menaikan citra untuk Universitas Andi Djemma, karena akan membangun ikatan-ikatan emosional yang berujung kepada ikatan kepentingan. Hal tersebut sejalan dengan analisis yang dinyatakan oleh seorang konselor PR dikutip dari Cutlip dalam Herdiana, D. (2016) dijelaskan bahwa, PR adalah tugasnya bos, yakni membangun dan menjaga ikatan yang kuat dengan kelompok- kelompok penting yang dibutuhkan oleh organisasi agar ia dapat bertumbuh kembang.“. Jadi aktor yang menjadi pelaku PR, maka fokusnya adalah memfasilitasi atau membantu penyesuaian dan pemeliharaan dalam sistem sosial yang memberi kebutuhan sosial dan fisik.
Menurut (Marston Dalam Kasali 1994:6) Public Relations adalah seni untuk membuat perusahaan anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen serta para penyalurnya. Seni untuk membuat perusahaan yang kita wakili itu dapat disukai oleh pihak internal dan eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan media, baik media cetak maupun media elektronik.
Berdasarkan data dalam penelitian ini, Universitas Andi Djemma menggunakan media massa untuk membangun hubungan dengan pihak internal dan pihak eksternal. Media massa banyak digunakan oleh perguruan tinggi tersebut sebagai satu strategi untuk mempublikasikan perguruan tinggi tersebut supaya disukai oleh masyarakat.
Berikut hasil wawancara bersama dengan salah satu staf bagian humas Universitas Andi Djemma Palopo yakni ibu Andi Meegi Senna, S.IP., M.SI.
“Setiap ada kegiatan yang dilakukan oleh Universitas, kami selalu mempublikasikan memalui website unanda.ac.id dan beberapa akun media social. Karena kami sudah bekerjasama dengan media partner, maka biasanya rilis yang kami buat langsung di muat di beberpa media partener baik media online maupun media surat kabar. Hal tesebut dilakukan sebagai ajang promosi Unanda dalam penrimaan mahasiswa setiap tahunnya. Selain mengunakan sosial media, Uiversitas Andi Djemma juga secara intens melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah SMA dan instansi lain yang bertujuan untuk melaklukan promise secara langsung kepada calon mahasiswa S1 dan S2”

Promosi menjadi satu penekanan prioritas tertuama dalam penerimaan mahasiswa baru. Universitas Andi Djemma memiliki segmen pasar yang jelas yakni Masyarakat Luwu Raya dan sekitarnya, bahkan setiap tahun jumlah mahasiswa di Universitas Andi Djemma mengalami peningkatan, hal tersebut tidak terlepas dalam peran humas dalam melakukan publikasi pencitaraan positif secara massif.
Surat kabar, majalah, dan flatform social media seperti Youtube, Facebook, Instagram, Whatsapp dan Tiktok merupakan media massa yang banyak digunakan oleh Universitas Andi Djemma. Semua ini dilakukan karena kerja sama dengan media akan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi, dan efek publisitas yang tinggi ini akan menimbulkan pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik dalam waktu yang relatif singkat Dasih, I. G. A. R. P. (2018)..
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang publikasikan melaui dilakukan oleh ke tiga perguruan tinggi tersebut. sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi itu lebih menekankan pada komunikasi satu arah atau sekedar memberikan informasi. Sedangkan strategi komunikasi dua arah hanya dilakukan dalam pelaksanaan roadshow ke sekolah-sekolah.
Dengan menggunakan strategi two way communication lebih memungkinkan terjadinya interaksi kedua belah pihak dan akan lebih meningkatkan pemahaman publik terhadap lembaga, sehingga akan muncul saling pengertian diantara keseluruhan publik yang berkepentingan terhadap institusi atau lembaga (Soemirat & Ardianto, 2003:13 ).

  1. Strategi Humas Dalam Membentuk Citra Pergruan Tinggi
    Citra perguruan tinggi terbentuk karena diupayakan dan tidak datang dengan sendirinya. Humas merupakan salah satu element yang berfungsi untuk menciptakan citra lembaga, tidak hanya menciptakan akan tetapi juga mempertahankan citra tersebut. Seorang PR harus memiliki strategi dan banyak kiat dalam membangun citra lembaga. Menurut Tedjo strategi adalah kerangka atau cara yang mengintegrasikan tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan dan tindakan atau program organisasi. Mulani (2017). Ada beberapa strategi yang dilakukan perguruan tinggi Islam yaitu; strategi publisitas, kerjasama, pameran dan sponsorship.
    Kegiatan publisitas Humas Unisba dilakukan dengan strategi membangun kerjasama dengan media massa. Humas Unisba menilai bahwa, media massa merupakan corong yang efektif dalam melakukan publisitas terkait dengan berbagai peristiwa di Unisba, publisitas tersebut disajikan dalam berbagai bentuk seperti; feature article, caption photo, new release, press conference, special even, maupun dalam bentuk lain.
    Humas Andi Djemma juga melakukan kerjasama dengan media cetak maupun media elektronik. Media massa secara informal biasanya diundang untuk meliput kegiatan Universitas Andi Djemma Palopo sehingga dapat dipublish di media massa. Humas UNANDA juga menargetkan untuk tampil setiap minggu sekali di media cetak. Media massa yang bekerjasama dengan UNANDA cukup banyak, seperti: Palopopos, Seruya, Kompas, Tribun Timur, Ritme.com, teraskata. Indeks media, palopo info, ideatimes, ratona tv.
    Selain itu Humas Unanda kerap melakukan terobosan dengan strategi-strategi barunya dalam hal publisitas. Seperti yang dijelaskan oleh Wakil Rektor 1 Universitas Andi Djemma bapak Dr. Ir. Sukriming Sappareng, SP., M.P.
    “Strategi terbaru yang dilakukan Universitas Andi Djemma dalam melakukan publikasi yakni bekerjasama dengan provider dalam hal ini telkomsel untuk melakukan publikasi secara acak kepada kelayak publik. ”
    Strategi tersebut sebeanrnya masih belum banyak digunakan oleh Universitas lain, strategi tersebut menjadi inovasi baru dalam suatu strategi publisitas di Perguruan tinggi. Humas Unanda dalam melakukan publisitasnya menggunakan akun media social yang juga cukup lengkap, seperti facebook, twitter, line, path dan website, sehingga dapat mempermudah dalam menyampaikan pemberitaan tentang kegiatan Unisba. Humas Unisba meyakini bahwa “marketing is conversation” sehingga penggunaan media social diyakini sangat penting dan vital.
    Humas UNANDA dalam kegiatan publisitas lembaganya melakukan pendekatan dengan media masssa dengan maksud agar mendapat dukungan, dalam menyampaikan informasi tentang Uninus, dalam bentuk feature article, caption photo, news release, press conference, special event dll. Dalam melakukan publikasi hendaknya dipikirkan pula strategi dan menggunakan taktik rekayasa untuk menarik perhatian audience, sehingga akan menciptakan publisitas yang menguntungkan. Putra, D. K. S. (2019).
    Bagi Humas Universitas Andi Djemma, Media merupakan sarana untuk menyampaikan berbagai pesan perguruan tinggi, adapun mengenai isi pesan tetap harus akurat dan melakukan edukasi kepada masyarakat. Sebagai mana yang dijelaskan pada wawancara langsung dengan Rektor Universitas Andi Djemma yakni bapak Dr. Ir. Annas Boceng, M.Si.
    “Humas Unanda dalam penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan Universitas sumber harus vaktual dan edukatif, karena publikasi, senjata humas yang paling ampuh adalah publikasi, dalam penyampaian-penyampaian dalam baik media massa cetak atau elektronik, jadi publikasi yang menjadi peran utama dari keberhasilan humas itu dari segi publikasi baik publikasi itu ke media cetak atau media elektronik dan dijalin kerjasama dengan media-media minimal dengan media intern kita didalam kampus. Humas di Unanda juga sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai yang dapat mengedukasi masyarkat seperti misalnya hasil-hasil peneletian dan program pengabdian kepada masyarakat harus tersampaikan kepada masyarkat sebagai bentuk kontribusi Unanda dalam Pembangunan daerah dan bangsa”

Pembentukan citra bagi perguruan tinggi sudah menjadi kepentingan yang tidak bisa ditawar lagi. Setiap perguruan tinggi hendaknya menempatkan bidang Humas pada jajaran yang setaraf dengan bidang-bidang lain, serta diberi wewenang lebih luas dalam masalah publikasi, kerjasama ataupun sponsorship, begitu juga personal yang diposisikan di bidang Humas harus betul-betul memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Humas, sehingga seluruh pekerjaan Humas dilakukan secara professional dan akuntabel.
Program dalam suatu pengembangan Humas harus pro aktif dan mampu mengantisipasikan perubahan-perubahan yang ada atau terjadi dengan cepat, baik di bidang teknologi, informasi, ekonomi, hukum maupun politik internasional dan nasional. Sentral humas bertujuan yang hendak dicapai secara strategis, tidak hanya berfungsi sebagai “peta” yang menunjukkan arah lokasi, melainkan juga menunjukkan “bagaimana” operasional atau konsep dan strategi komunikasinya. Strategi dalam suatu komunikasi Humas merupakan satu perpaduan antara communication planning (perencanaan komunikasi) dan management communication (komunikasi manajemen). Tujuan sentral public relations ini adalah mengacu kepada kepentingan pencapaian sasaran (target) tersendiri atau tujuan untuk menciptakan suatu citra dan reputasi postitif pada suatu lembaga. Pembentukan, atau pemeliharaan dan peningkatan citra dan reputasi positif harus didukung oleh kebijakan dan komitmen pimpinan puncak. Kemampuan buntuk erkomunikasi, baik melalui lisan maupun tulisan adalah salah satu penyampaian media pesan, ide, dan gagasan program kerja, dan sekaligus membentuk opini atau menguasai suatu pendapat umum sesuai dengan yang diinginkan komunikator (Soetjipto et.al., 2014).
Dalam konteks ini memahami peran public relations di perguruann tinggi, maka dibutuhkan suatu pemahaman terhadap karakteristik perguruan tinggi. Adapun misi yang adadi perguruan tinggi berpijak pada kerangka tiga pilar (Tri Dharma Perguruan Tinggi), yaitu pendidikan, atau penelitian dan pengabdian pada Masyarakat. Sulistyaningtyas, I. D. (2007).

PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, di Universitas Andi Djemma, dapat dijelaskan bahwa peran PR selalu bertujuan untuk meningkatkan citra lembaganya. Humas di perguruan tinggi sadar bahwa mereka harus selalu berusaha untuk menjaga citra perguruan tinggi yang mereka wakili supaya tetap mendapat kepercayaan masyarakat pengguna. Humas perguruan tinggi berupaya menjalankan tugasnya sebagai mediator untuk menjembatani hubungan antar unsur perguruan tinggi,
Dalam membangun citra pergruan tinggi, perguran tinggi sebaiknya menggunakan media massa untuk membangun hubungan dengan pihak internal dan pihak eksternal. Media massa banyak digunakan oleh perguruan tinggi tersebut sebagai satu strategi untuk mempublikasikan perguruan tinggi tersebut supaya disukai oleh masyarakat.
Pembentukan citra bagi perguruan tinggi sudah menjadi kepentingan yang tidak bisa ditawar lagi. Setiap perguruan tinggi hendaknya menempatkan bidang Humas pada jajaran yang setara dengan bidang-bidang lain, serta diberi wewenang lebih luas dalam masalah publikasi, kerjasama ataupun sponsorship, begitu juga personal yang diposisikan di bidang Humas harus betul-betul memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Humas, sehingga seluruh pekerjaan Humas dilakukan secara professional dan akuntabel
Srategi dalam membangun citra perguruan tinggi harus tetap menjaga nilai-nilai ilmiah sebagai landasan utamanya. Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menyerap informasi. Program dalam suatu pengembangan Humas harus pro aktif dan mampu mengantisipasikan perubahan-perubahan yang ada atau terjadi dengan cepat, baik di bidang teknologi, informasi, ekonomi, hukum maupun politik internasional dan nasional.(*)

*(penulis adalah Kepala bagian Humas dan Protokol Universitas Andi Djemma)

  • Bagikan

Exit mobile version