PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Dalam rangka memperkokoh visi sebagai perguruan tinggi (PT) yang unggul dalam integrasi keilmuan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Guru Besar Malaysia di Auditorium Phinisi IAIN, Senin 23 September 2024.
Kuliah umum ini membahas “Tinjauan Historis Implementasi Integrasi Keilmuan di Perguruan Tinggi: Studi Perbandingan Indonesia dan Malaysia." Dengan menghadirkan langsung Head of Dept of Islamic History and Civilization, Academy of Islamic Studies, University of Malaya, Malaysia, Prof Dr Mohd Roslan Mohd Nor.
Dalam paparannya, Prof Dr Mohd Roslan Mohd Nor menyampaikan bahwa, di era ini untuk bergerak ke depan, kita dituntut untuk bertindak lebih cepat.
"Dimana dengan adanya era disrupsi ini, penciptaan teknologi sangat laju sehingga tantangannya membuat kita tidak bisa bersantai ria, " ujarnya.
Karena, menurutnya, ada banyak pekerjaan yang memerlukan tindakan secepatnya. Memaksa setiap individu untuk bisa beradaptasi di dalamnya.
Selain itu Prof Roslan juga sempat menyinggung perkembangan dunia Islam di masa lalu hingga saat ini baik di Indonesia maupun di Malaysia.
Di masa lalu kita hidup dalam kehancuran ilmu pengetahuan, khususnya dengan meningkatnya paham sekularisme yang mengesampingkan antara politik dan agama.
"Pengetahuan akan Islam menjadi terkesampingkan dalam perkembangannya, apalagi saat itu dunia barat mendominasi, menjadi pusat perhatian dunia dan aktifnya kolonisasi di berbagai negara termasuk Indonesia dan Malaysia," terangnya.
Sementara itu membuka acara, Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg menyebutkan sebagai lembaga akademik, pihaknya berusaha memperluas jaringan silaturahim. Dimana, Beberapa waktu yang lalu, pihaknya bersama wakil direktur pascasarjana bersilaturahim di tempat Prof Roslan, yakni University Of Malaya, Malaysia.
"Salah satu yang kami sepakati secara lisan adalah hubungan silaturahim antara akademisi di IAIN Palopo dengan University of Malaya dengan menghadirkan Prof Moh Roslan di IAIN Palopo," ungkap Rektor.
Disampaikan pula Rektor, akan ada beberapa dosen di IAIN Palopo yang akan presentasi di akademik di University of Malaya sekaligus bersilaturahim dengan akademisi dari PT Kazakhstan.
“Jadi kedatangan Prof Roslan ke IAIN Palopo bukan sekedar datang tapi memfasilitasi kita untuk bersilaturahim dengan akademisi Universitas kazakhstan, InsyaAllah pada pekan pertama di bulan Oktober mendatang," sebut Rektor Abbas.
Diungkapkannya, kehadiran Prof Mohd Roslan, membahas tentang integrasi keilmuan, yang jadi pertanyaan ada apa dengan integrasi keilmuan? Kenapa harus membandingkan praktik atau implementasi dari integrasi keilmuan Malaysia dan Indonesia.
Menurut Rektor, di Indonesia integrasi keilmuan sudah dijalankan dalam beragam bentuk. Paling tidak sebagian pakar melihat bahwa dengan dibukanya program-program studi umum di lembaga pendidikan tinggi agama di anggap salah satu model integrasi keilmuan.
Ditambahkannya, untuk menambah kapasitas para dosen, pihaknya membuat program, untuk tahun depan, 40 orang dosen yang akan anik pangkat diberi kesempatan untuk presentasi paper di negeri jiran Malaysia dan Thailand.
Untuk diketahui kegiatan kuliah umum dihadiri Para Wakil Rektor, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Dekan dan Wakil dekan, Para Kabag, Kepala dan sekretaris Unit, para dosen, tenaga kependidikan serta Mahasiswa IAIN Palopo.
Pada acara ini pula dilakukan pemotongan nasi tumpeng, memperingati Milad ke-12 Program Pascasarjana IAIN Palopo. Dimana pemotongan nasi tumpeng dilakukan langsung Direktur pertama Pascasarjana, Dr Abbas Langaji yang saat ini merupakan Rektor IAIN Palopo.
Pemotongan tumpeng didampingi oleh Prof Dr Zuhri Abunawas yang juga pernah menjabat Direktur Pascasarjana tahun 2019 serta Direktur Pascasarjana saat ini, Dr Muhaemin dan Wakil Direktur Pascarjana, Dr Helmi kamal. (rls/idr)