* Tembus Enam Publikasi Internasional
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TAIWAN-- Harmita Sari, dosen di Universitas Muhammadiyah Palopo (UMPalopo), menyelesaikan program doktoral (Doctor of Philosophy alias Ph.D.) program of Education, Departement of Education and Human Potentials Development” di National Dong Hwa University, Taiwan, Rabu, 25 September 2024 lalu.
Ia berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 2,5 tahun, ia meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.0 selama studi.
Kepada Palopo Pos melalui telpon, Kamis (26/9) lalu, Harmita yang masih berada di Taiwan mengatakan, dalam prosesnya, Harmita telah mempublikasikan enam jurnal internasional, yang mana tiga di antaranya terindeks Scopus dan Web of Science. Hal tersebut diberi apresiasi tinggi oleh pihak National Dong Hwa University dengan membebaskan Harmita dari ujian kualifikasi.
Menurut Harmita, kuliah di luar negeri menghadirkan berbagai tantangan besar seperti metode pembelajaran yang cepat, tuntutan kerja keras, dan disiplin tinggi. Selain itu, ketahanan mental adalah yang utama.
''Mental yang kuat harus dimiliki seseorang yang mau melanjutkan studi di luar negeri mengingat jarak yang jauh dari orang-orang terdekat dan banyaknya perbedaan besar yang akan dihadapi sebut saja perbedaan iklim, budaya, pola belajar, dan bahasa,'' tuturnya.
Harmita juga menegaskan bahwa mental yang kuat sangat memengaruhi seseorang dalam menyikapi segala tantangan dan gangguan yang datang. Gangguan yang Harmita maksudkan dalam hal ini dalam pengaruh-pengaruh eksternal yang dapat mengalihkan fokus mahasiswa terhadap perkuliahan seperti pekerjaan paruh waktu dan sebagainya.
Tentu sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak sedikit mahasiswa di dalam maupun di luar negeri yang terlambat menyelesaikan studi bahkan sampai berhenti karena terbuai oleh pengaruh eksternal. Hal ini tentu ia sampaikan dengan dasar yang kuat karena ia pun tak menampik bahwa tak jarang ia nyaris memutuskan untuk menyerah kala mental yang ia miliki melamah.
Hal tersebut membuat Harmita harus berkali-kali pula memotivasi diri dengan mengingat tujuan awal yang menjadi alasannya untuk terus berjuang. Namun, pengalaman tersebut telah memperkaya wawasan dan keterampilannya di bidang pendidikan. Harmita berharap pengetahuan yang ia peroleh bisa memberikan kontribusi lebih besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia dan tentunya ia mulai dari Universitas Muhammadiyah Palopo.
Dengan pencapaian ini, Harmita menjadi inspirasi bagi akademisi dan mahasiswa lainnya untuk mengejar pendidikan tinggi dan berprestasi di kancah internasional. Ia meyakini bahwa konsistensi dan komitmen untuk belajar setiap hari adalah kewajiban. "Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu," sambung Harmita.
Selama studi, Harmita juga mendapat kesempatan menjadi asisten riset selama satu tahun, mendampingi profesor dalam meneliti dan mempublikasikan hasil penelitian. Kegemarannya menulis menjadi semangat bagi Harmita untuk aktif dalam penelitian, dengan fokus pada teknologi pembelajaran, sosiolinguistik, kesehatan mental, literasi, serta isu sosial dan budaya. Ia berharap setiap siswa memiliki semangat, disiplin, dan kerja keras untuk mencapai cita-cita mereka. (ikh)