Dinilai Mandul, Masyarakat Peduli Demokrasi Soroti Bawaslu Luwu Utara

  • Bagikan

Panglima masyarakat Peduli Demokrasi Luwu Utara Hamidun Paturusi

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Panglima masyarakat Peduli Demokrasi Luwu Utara Hamidun Paturusi menilai Bawaslu Luwu Utara mandul dalam melaksanakan fungsinya sebagai Lembaga Pengawas Pemilu.

“Bawaslu itu digaji negara untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pilkada yang jujur dan berkeadilan, kalau ada indikasi pelanggaran mestinya bawaslu terlibat aktif menjadikan temuan bukan menunggu laporan masyarakat,” ujar Hamidun Minggu (06/10/24).

Pria berambut panjang ini menambahkan, wajar saja kalau masyarakat menilai bawaslu Luwu Utara mandul karena sudah banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terkesan tidak netral tapi sama sekali tidak ditindak Bawaslu.

“Bawaslu Luwu Utara memang mandul, sudah banyak indikasi pelanggaran selama tahapan pilkada Luwu Utara tapi terkesan ada pembiaran,” ungkapnya

“Sebagai contoh beredarnya screenshot penyalahgunaan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) oleh oknum kepala sekolah untuk salah satu calon, foto oknum kepala sekolah yang mengacungkan jari sebagai tanda dukungan kepada salah satu calon, dan oknum ASN yang terlibat aktif pada saat deklarasi salah satu calon,” lanjut Hamidun.

Hamidun berharap Pimpinan Bawaslu Luwu Utara punya urat malu dan beban moril sebagai Lembaga yang dibiayai oleh uang negara.

“Kita berharap pimpinan Bawaslu Luwu Utara mengaktifkan urat malunya dan punya beban moril sebagai pertanggung jawaban terhadap masyarakat, jangan hanya memakan gaji buta tapi tak melaksanakan tugas dengan bersungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab,” katanya

Selain itu Hamidun juga berharap kepada semua lapisan masyarakat yang sumber pendapatannya berasal dari uang negara agar tetap netral dalam pelaksanaan Pilkada Luwu Utara.

“Kita juga berharap, ASN, TNI/Polri, Kepala Desa, Aparat Desa, Tenaga honorer dan kita semua yang merasa digaji oleh negara untuk tetap netral agar pelaksanaan Pilkada Luwu Utara bisa berjalan dengan jujur dan berkeadilan,'' pungkas Panglima Masyarakat Peduli Demokrasi. (junaidi Rasyid)

  • Bagikan