PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui partisipasinya dalam BNI Investor Daily Summit 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), 8 - 9 Oktober 2024.
Partisipasi ini merupakan tahun ketiga dukungan BNI sebagai sponsor utama di salah satu forum ekonomi dan investasi terbesar di Indonesia tersebut.
Mengusung tema “Accelerating Resilient Growth”, BNI Investor Daily Summit 2024 menggaungkan optimisme di tengah berbagai tantangan global melalui kolaborasi lintas sektor seperti kementerian, institusi, lembaga keuangan, pengusaha, hingga investor.
Adapun acara ini dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hadir juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Roslan Roeslani, jajaran Direksi dan Komisaris BNI, jajaran Direksi dan Komisaris B Universe, serta sejumlah tokoh ekonomi nasional dan internasional.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga optimisme di tengah tantangan perlambatan ekonomi global, meningkatnya tensi geopolitik, dan dampak perubahan iklim yang harus dihadapi ke depan.
"Ketidakpastian ekonomi dunia semakin terasa. Oleh karena itu, optimisme sangat penting. Jangan sampai kita terjebak dalam rasa pesimisme akibat ketidakpastian global, tensi geopolitik, dan faktor lainnya," ujar Presiden Joko Widodo.
Menurut Presiden, Indonesia memiliki modal besar dengan pertumbuhan ekonomi yang terus terjaga di atas 5%, inflasi yang terkendali, serta keyakinan konsumen yang tetap berada di tingkat optimis, didukung tren peningkatan spending index.
Presiden juga menyoroti potensi Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara Asia yang diproyeksikan akan menjadi kekuatan super ekonomi dunia bersama India dan China. Oleh karena itu, dia menegaskan, Indonesia harus berani menempuh jalan sendiri, jangan sekadar mengikuti tren global yang kadang membawa Indonesia masuk ke kompetisi yang sulit.
"Kita memiliki core competence dan kekuatan sendiri. Jika kita fokus pada perencanaan dan strategi taktis yang matang, saya yakin Abad Asia dan Indonesia sebagai super power ekonomi benar-benar dapat terwujud," tegas Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, partisipasi dalam acara ini meneguhkan peran strategis BNI dalam membantu merumuskan strategi ekonomi yang tangguh.
“BNI Investor Daily Summit 2024 menjadi ajang penting bagi berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama menghadapi tantangan ekonomi global. Kami berharap acara ini menghasilkan solusi konkret yang dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Royke.
Royke menjelaskan, meskipun pandemi telah berakhir dan tingkat suku bunga tinggi telah berlalu, perekonomian global masih menghadapi tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity). Konflik di beberapa wilayah seperti Rusia-Ukraina dan Timur Tengah turut mempengaruhi kondisi ekonomi dunia.
Meski demikian, BNI tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus menguat karena memiliki fondasi ekonomi yang kuat, didukung oleh stabilitas politik yang baik.
"Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di antara negara-negara G-20 setelah India, dan hal ini merupakan cerminan dari kebijakan fiskal yang disiplin serta koordinasi kebijakan yang baik," ungkap Royke.
Dia pun percaya tantangan struktural yang harus dihadapi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, reformasi pendidikan, serta optimalisasi sektor industri manufaktur akan dapat diatasi melalui kolaborasi lintas sektor.
"Melalui BNI Investor Daily Summit 2024, kami berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi para investor dan pelaku usaha untuk melihat lebih jelas arah pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Kami juga siap untuk terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi," kata Royke.
Royke juga berharap, acara ini dapat menciptakan sinergi baru antara berbagai pemangku kepentingan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan, serta membantu Indonesia keluar dari jebakan middle income pada tahun 2045.
"Dengan semangat optimisme, BNI akan terus proaktif dalam menghadapi tantangan global dan memastikan kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi yang lebih inklusif di Indonesia," tutup Royke. (rls/idr)