Pemilihan Walikota; Berkata Baik Atau Diam

  • Bagikan

Oleh : Nurdin (Dosen IAIN Palopo)

Pesta demokrasi khususnya pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palopo sudah di depan mata, meski tahapannya telah berlangsung dari beberapa bulan lalu dan Alhamdulillah, bahwa sampai detik ini situasi terbilang aman dan terkendali.

Menjelang hari pencoblosan yang tinggal menghitung hari, ramai perdebatan di media sosial utamanya di grup WhatsApp (WA) terkait dengan siapa yang paling layak menjadi sosok pemimpin di masa yang akan datang, memimpin kota dengan julukan Kota Idaman ini.

Komentar-komentar dalam perdebatan itu, ada yang menyejukkan dengan hanya memaparkan visi dan misi idolanya tanpa menyindir calon lainnya, tetapi juga tidak dipungkiri ada yang berkomentar miring, bahkan kalau boleh dibilang rada-rada menghina pasangan calon yang lain.

Sebenarnya, gatal juga jari ini ingin meramaikan perdebatan-perdebatan di media sosial itu, tetapi sebagai abdi negara sadar betul dengan berbagai macam peraturan yang tidak memberi ruang untuk mengomentari perdebatan seperti itu.

Selain karena berbagai macam peraturan yang membatasinya, juga teringat akan nasihat guru saya melalui sebuah tulisannya dengan mengingatkan dua hal : Pertama ; potongan hadis Nabi Saw, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah dia berkata dengan perkataan yang baik atau (lebih baik) diam"

Nasihat kedua : beliau meminta agar senantiasa tidak mencela orang lain. Dan, mewanti-wanti agar tidak mencela seseorang hanya karena perbedaan pendapat pada satu, dua, atau beberapa hal apalagi sampai menghinanya.

Beliau mengingatkan, bahwa seseorang tidak akan menjadi mulai karena merendahkan orang lain, bahkan boleh jadi sebaliknya, seseorang yang terbiasa menghina orang justru akan hina karena menghinakan orang lain.

Hakikatnya, bahwa di saat Anda menghina atau mencela orang lain, sesungguhnya tidak menjelaskan siapa yang Anda hina atau siapa yang Anda cela, tetapi tanpa Anda sadari telah menjelaskan siapa diri Anda yang sebenarnya.

Sehingga ketika Anda menghina atau mencela pasangan calon lainnya, boleh jadi Anda lebih hina darinya. Dan, biasanya orang yang senang menghina orang lain tidak bisa berbuat banyak, apalagi diharapkan untuk memperbaiki suatu wilayah, sebab bisanya hanyalah mencela.

Bukankah semakin intelek seseorang akan semakin terukur komentar dan responnya atas segala sesuatu ? Bukankah semakin alim seseorang, maka dia akan semakin arif memahami dan merespon atas segala perbedaan ?

Untuk itu, menjelang pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palopo yang tahapannya sudah berlangsung ini, kita sebagai masyarakat yang baik. Mari senantiasa menjaga kondusifitas kota yang sama-sama kita cintai ini dengan senantiasa menjunjung tinggi budaya tana Luwu; sipakatau, sipakainge dan sipakalabbi.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version