Prof Andis: Perguruan Tinggi Pilar Utama Mendukung Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Bahasa

  • Bagikan

MAKASSAR --- Pada konteks internasionalisasi bahasa Indonesia, perguruan tinggi menjadi pilar utama yang mendukung diplomasi Budaya Indonesia melalui bahasa .

Ke depan internasionalisasi bahasa Indonesia semakin kuat dengan dukungan dari perguruan tinggi melalui inovasi dan kolaborasi global.

Demikian penegasan Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Prof Dr Andi Syukri Syamsuri, M.Hum saat jadi nara sumber pada Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) 2024, Rabu 9 Oktober 2024 di Hotel Four Point by Sheraton Makassar.

Makalah yang disajikan berjudul, Peran Perguruan Tinggi dalam Penginternasionalan Bahasa Indonesia Melalui Pengajaran BIPA.

Diskusi Kelompok Terpumpun ini dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulsel dengan mengusung tema Merajut Jejaring ke-BIPA-an di Sulsel dan Sulbar.

Dijelaskan, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat sentral dalam pengembangan dan penyebaran bahasa Indonesia untuk penutur asing.

Sebagai pusat pendidikan dan riset PT tidak hanya mengajarkan bahasa tetapi juga bertanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum yang inovatif mempersiapkan tenaga pengajar yang terampil dan menjalin kolaborasi global.

Upaya internasionalisasi bahasa BIPA berperan penting dalam memperkenalkan bahasa Indonesia di kancah internasional sebagai bahasa pengantar ilmu pengetahuan komunikasi antar budaya dan diplomasi.

Pengajaran BIPA tandas Prof Andis, pada tingkat internasional menjadi semakin penting karena adanya peningkatan minat dari masyarakat global untuk belajar bahasa Indonesia.

BIPA merupakan program atau kegiatan yang dirancang khusus untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada. orang asing yang tidak memiliki latar belakang bahasa Indonesia.

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengembangkan kemampuan peserta dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.

Program BIPA ditawarkan dalam berbagai level mulai dari pemula hingga mahir dengan tujuan menyesuaikan kebutuhan belajar peserta yang berbeda beda baik untuk tujuan akademisi profesional atau sekedar minat pribadi

Tantangan dalam internasionalisasi program BIPA yakni kekurangan sumber daya manusia terampil, keterbatasan dana program BIPA serta perbedaan budaya belajar

Unismuh punya pengalaman program BIPA termasuk kerjasama internasional dalam Pembekalan BIPA selama 6 bulan mahasiswa asal Thailand Sudan dan Kenya bakal kuliah full time di Unismuh Program Darmasiswa dari Kemendikbud

Tampil selaku nara sumber lainnya dalam acara sehari itu Dr Ery Iswary, M.Hum dengan materi, Peran Organisasi ke-BIPA-an dalam meningkatkan mutu pengajar BIPA.

Pemateri ketiga, Dewi Pridayanti, S.Sos, M.Adm, SDA dengan judul makalah Kebijakan Penginternasionalan Bahasa Indonesia.***

  • Bagikan

Exit mobile version