PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAMKESNEWS – BPJS Kesehatan terus memperkuat komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan yang efektif dan efisien kepada peserta JKN melalui penerapan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK). Sebagai salah satu program unggulan, KBK dirancang untuk meningkatkan mutu pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yaitu puskesmas.
Dalam upaya meningkatkan kualitas mutu layanan kesehatan khususnya di puskesmas, BPJS Kesehatan Cabang Palopo bersama Dinas Kesehatan Kota Palopo menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) Triwulan III Tahun 2024, Jumat (11/10).
Pertemuan ini menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa pelaksanaan program KBK dapat berjalan sesuai dengan tujuan, yakni memberikan layanan kesehatan yang efektif dan efisien kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu sorotan utama dalam pertemuan ini adalah penggunaan anggaran yang berasal dari pemerintah daerah untuk mendukung optimalisasi layanan di FKTP.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan juga akan turut memantau layanan kesehatan yang diberikan FKTP khususnya di wilayah Kota Palopo, sehingga program kesehatan yang didukung oleh pemerintah ini dapat dilakukan secara efektif dan efisien dalam pembiayaannya.
“Bahwa tujuan KBK ini untuk melaksanakan pengendalian biaya di fasilitas kesehatan. Jadi kalau kita tidak bisa lakukan kontrol, kita tidak bisa memenuhi indikator-indikator yang diberikan, sehingga akan membebani negara dalam hal pembiayaan kesehatan,” katanya.
Selanjutnya, dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh perwakilan puskesmas se-Kota Palopo, Irsan juga menambahkan bahwa pengendalian biaya pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. BPJS Kesehatan tidak dapat membiayai pelayanan kesehatan hanya dengan mengandalkan iuran yang diterima. Oleh karena itu diperlukannya kontribusi oleh seluruh pihak terkait dalam pengendalian biaya kesehatan, mulai dari tingkat puskesmas dengan mengendalikan angka rujukan kasus yang dapat diselesaikan lebih awal.
Selain itu, Irsan juga menyampaikan apresiasinya kepada FKTP yang berhasil menekan angka rujukan sehingga terjadinya penurunan angka rujukan di beberapa puskesmas.
“Saya apresiasi untuk empat puskesmas yang kalo kita lihat periode Agustus sampai dengan September angka rujukannya menurun yaitu Puskesmas Wara, Puskesmas Wara Utara Kota, Puskesmas Wara Selatan dan Puskesmas Mungkajang,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, BPJS Kesehatan juga memaparkan penilaian kinerja FKTP berdasarkan indikator-indikator tertentu seperti aksesibilitas, mutu pelayanan, dan kepuasan pasien. Hasil dari monitoring dan evaluasi ini digunakan untuk menyesuaikan besaran kapitasi yang diterima oleh FKTP, sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja dan pelayanan yang lebih baik.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palopo, Dahniar Hasyim Dahlan juga menambahkan harapannya kepada Dinas Kesehatan dan FKTP bahwa dalam menjaga efektivitas Program JKN diperlukan dukungan dari Dinas Kesehatan maupun dari FKTP.
“Selain optimalisasi pada peningkatan capaian KBK di FKTP, kami juga berharap kepada FKTP dapat mengoptimalkan pemanfaatan antrean online dengan Aplikasi Mobile JKN, lalu optimalisasi pada capaian kepatuhan di FKTP dan juga meningkatkan capaian skrining riwayat kesehatan pada Aplikasi Mobile JKN. Selain itu kami juga berharap dukungan dari Dinas Kesehatan dalam melengkapi sarana prasarana di puskesmas. Hal tersebut memerlukan perhatian khusus karena menjadi salah satu penyebab tingginya rate rujukan,” ucap Dahniar.
Senada dengan Irsan, Dahniar pun juga memberikan apresiasi dan terima kasihnya kepada seluruh FKTP di Kota Palopo yang sudah ikut serta dalam meningkatkan Program JKN. Tantangan demi tantangan dihadapi bersama, namun dengan adanya kolaborasi antara BPJS Kesehatan, Pemerintah serta FKTP, Program KBK ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. (sy/ra)