Puluhan Pelajar-Mahasiswa Workshop Penulisan Berita/Artikel Sejarah Budaya Tana Luwu

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BOTING-- Komunitas Arung Sejarah Sawerigading menggelar Workshop Menulis Berita/Artikel Literasi Sejarah Budaya Tana Luwu yang dijadwalkan di Warkop Kampoeng Pisang (Kampis), Jl. Andi Masjaya, Palopo, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Workshop ini mengangkat tema "Penguatan Literasi Sejarah Budaya Generasi Muda Tana Luwu Menuju Indonesia Emas 2045". Program ini diinisiasi Komunitas Sawerigading bekerja sama Badan Bahasa Kemendikbud-Ristek.

Peserta workshop sekira 50 orang. Terdiri pelajar dan mahasiswa di Palopo, seperti SMAN 1, SMAN 3, SMKN, mahasiswa IAIN, dan lainnya. Menghadirkan wartawan senior Harian Palopo Pos, Ikhwan Ibrahim yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Luwu Raya sebagai narasumber.


Ketua Komunitas Arung Sejarah Sawerigading atau Komunitas Sawerigading, Idwar Anwar SS MHum dalam pengantarnya mengatakan, Indonesia saat ini mengalami dekadensi Intelligence Quotient (IQ) atau tingkat kecerdasan. Levelnya berada pada angka 78, hampir setara dengan IQ simpanse. IQ normal manusia rata-rata 100-120.

Hal itu sejalan dengan rendahnya literasi Indonesia. Dari 1.000 orang, satu orang yang suka membaca atau literasi. Terlebih lagi literasi sejarah budaya, sangat jauh lebih rendah. Usia produktif (17-50 tahun) saat ini, lebih suka bersosial media.

''Sekarang ini media luar biasa. Facebook saja sudah bisa menghasilkan duit. Bagaimana kita menggunakan medis sosial untuk literasi agar bisa menghasilkan uang. Saya pernah aktif berliterasi lewat yutube dan dapat Rp50 juta,'' ungkap Idwar.

Bonus demografi yang terjadi saat ini, harus dimanfaatkan dengan baik. Bagaimana literasi bisa memberi konstribusi dalam mengurangi dekadensi IQ yang sangat rendah guna mewujudkan Indonesia Emas 2024. ''Tahun 2024 yang menentukan, apakah Indonesia maju atau tidak,'' jelasnya.

Melalui Workshop Menulis Berita/Artikel Literasi Sejarah Budaya Tana Luwu, diharapkan 20 persen dari peserta, muncul penulis sejarah budaya yang menghasilkan karya berita/artikel.

Setelah pengantar dari Idwar, dilanjutkan dengan pemaparan materi "Menulis Berita Sejarah Budaya". Yang dilanjutkan dengan workshop penulisan Sejarah Perlawanan Rakyat 23 Januari 1946 oleh peserta dalam waktu satu jam. Workshop diakhiri dengan foto bersama panitia, narasumber, dan peserta. (ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version