PALOPOPOS CO.ID, MAKASSAR-- Pilkada Serentak 27 November 2024 tersisa 43 hari lagi. Khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel) akan ada 12 Kabupaten/Kota yang akan menggelar Pilkada termasuk Provinsi Sulsel. Hal ini mengambil perhatian para Konsultan Politik khususnya mereka yang terjun di lembaga survey politik.
Dalam diskusi yang terselenggara atas kolaborasi PT Duta Politika Indonesia dan Lembaga Kerja Penelitian Publik (LKPP), di Lapak Abangda, Jalan Hertasning Kota Makassar, Selasa siang (15/10/2024), mencuat sejumlah isu terkait Pilkada 2024, khususnya di Sulsel.
CEO PT Duta Politika Indonesia, Dedi Alamsyah Mannaroi
menuturkan dari kabupaten/kota di Sulsel ada beberapa yang berada di zona merah termasuk Toraja Utara, Gowa, Bone, Makassar, Sidrap, Gowa, Takalar, Luwu Timur, dan Palopo.
" Ada beberapa Kabupaten/Kota yang berada di zona merah termasuk Toraja Utara, Gowa, Bone, Makassar, Sidrap, Gowa, Takalar, Luwu Timur, dan Palopo. Pragmatisme juga dimungkinkan sangat tinggi. Kerawanan Pilkada juga bisa terjadi jika APH tidak netral," tutur Dedi Alamsyah.
Sementara, Direktur Lembaga Kerja Penelitian Publik (LKPP)
Andi Sri Wulandani mengatakan,Dialektika gagasan menjelang Pilkada Serentak sangat dibutuhkan agar setiap orang tidak hanya menjadi penonton di kontestasi Pilkada 27 November 2024 mendatang.
"Apalagi momentum ini hanya 5 tahun sekali. Semua berhak menjadi subjek demokrasi, ditambah lagi partisipasi perempuan sangat tinggi ada 19 Cakada perempuan yang ikut kontestasi dalam Pilkada di Sulsel," kata Andi Sri Wulandani.
Dalam diskusi mengusung Tema" Membaca Peluang dan Tantangan Calon Kepala Daerah di Sulsel", bertindak selaku moderator dari jurnalis, Alamsyah. Dan dihadiri sejumlah jurnalis, tokoh pemuda dan aktivis pegiat demokrasi, juga di warnai sesi tanya jawab, oleh audiens ke pembicara. (rls)