PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kasus stunting di Kota Palopo sudah mulai menurun. Dari angka 200 kasus, tersisa 108 anak saat ini. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo agar target zero stunting hingga akhir tahun 2024 bisa terwujud.
Upaya tersebut dengan menambah bapak dan bunda asuh anak yang menderita stunting yang berasal dari seluruh perangkat daerah, Forkopimda, pihak perbankan, dan juga perguruan tinggi.
Hal ini terungkap saat Pj Wali Kota Palopo, Drs. Firmanza DP, SH,.M.Si, bersama Pj Ketua PKK, Isnada Hikmah mengunjungi Posyandu Arwana Kelurahan Malatunrung dan Posyandu Rusa Kelurahan Mancani Kota Palopo, Selasa 8 Oktober 2024 lalu.
Pada kunjungan di Posyandu tersebut Pj Wali Kota memantau pelaksanaan kegiatan Posyandu, juga pelaksanaan layanan kepada anak yang mengalami stunting, dan memastikan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting sesuai instruksi dari Mendagri, dan Pj. Gubernur untuk mengatasi masalah stunting di Kota Palopo.
“Jadi sekarang ini berdasarkan data e_PPGBM (Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) ada 108 yang terindikasi stunting, oleh karena itu, tugas sudah kami bagi habis dengan seluruh Perangkat Daerah dengan Forkopimda dengan pihak Perbankan dengan pihak Perguruan Tinggi, untuk menjadi bapak dan bunda asuh," jelas Pj Wali Kota.
“Jadi kita juga sampaikan kepada Posyandu-Posyandu itu kita maksimalkan kinerjanya, untuk mengatasi masalah stanting tersebut. Jadi hari ini ada beberapa Posyandu yang kami kunjungi sekaligus juga kita berikan intervensi untuk mengatasi masalah stunting, kita kasih vitamin, kita kasih pemberian makanan tambahan, dan juga susu,” sebutnya.
Nampak hadir Kepala Dinas Kesehatan Irsan Anugrah S.KM.,MM, Camat Telluwanua Erick Ks, S.Sos , Kader PKK kecamatan dan kader Posyandu. (rhm)