Astaga! Tergoda Masuk Akpol, Gonzalo Rugi Rp4,9 M Gara-gara Diiming-iming yang Mengaku Istri Siri Politisi Terkenal

  • Bagikan

Nenek dan Tante Gonzalo, Hj Rosdiana dan Hj Sherly

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kabar tak sedap datang dari keluarga Gonzalo Algazali, pemuda berusia 19 tahun yang tertipu saat mencoba masuk Akademi Kepolisian (Akpol) melalui jalur khusus dengan membayar Rp 4,9 miliar kepada calo, kembali bersuara.

Setelah tantenya bernama Hj Sherly (41), ini neneknya bernama Rosdiana yang memberikan penjelasan terkait perkara yang menimpa keluarganya.

Dikatakan Rosdiana, mereka tidak memiliki hubungan dengan pelaku Andi Fatmasari Rahman (AFR) sebelumnya.

"Saya tidak kenal, pelaku (AFR) datang sendiri di sini (kafe saya) pura-pura mau makan bakso terus tawarkan Gonzalo masuk Akpol," kata Rosdiana kepada awak media saat ditemui di Kafe Bakso Mercon BBC Makassar Jalan Monginsidi, kemarin.

Diungkapkan Rosdiana, AFR terus meyakinkan keluarganya hingga tidak segan-segan menjual nama anggota DPR RI fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni.

"Dia mengaku dekat sama Pak Sahroni, dua bulan saya kenal dia (AFR) bilang saya sudah nikah siri dengan Pak Sahroni," ucapnya.

Dibeberkan Rosdiana, AFR saat itu juga menyebut bahwa ada jatah Sahroni satu orang melalui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigfit Prabowo.

"Jadi kami percaya, katanya dia (AFR) juga sudah bilang sama Pak Sahroni dan amanmi (Gonzalo pasti lulus Akpol)," Rosdiana menuturkan. Karena termakan iming-iming AFR, keluarga crazy rich Makassar melalui neneknya itu dan memberikan uang Rp 4,9 miliar secara bertahap sesuai dengan permintaan pelaku.

Singkatnya, Gonzalo sempat diajak ke Jakarta dan Semarang dengan alasan mengikuti pelatihan sebelum pengumuman final Akpol.

Sialnya, selama kurang lebih sebulan di sana, Gonzalo rupanya hanya dijadikan alat memeras uang oleh pelaku.

"Selama di Semarang minta lagi Rp 1 miliar dia datang sama sopirnya ambil uang dalam koper merah di Hertasning (rumah Gonzalo). Katanya untuk tambahan uang kuota khusus," terangnya.

Bukan hanya itu, kata Rosdiana, pelaku kembali meminta uang Rp 2 miliar. Hanya saja, Rosdiana mengaku bersedia berikan uang tersebut jika Gonzalo sudah dinyatakan lulus Akpol.

"Totalnya Rp 4,9 miliar dengan 3 emas batangan masing-masing 10 gram dan kalung dibikin kado katanya buat hadiah pernikahan anak Kapolri. Saya belikan di Jakarta harganya Rp100 juta. Padahal bukan acara kapolri," cetusnya.

Sebelumnya diberitakan, setelah heboh anak anggota DPRD Kepulauan Selayar tertipu calo penerimaan anggota Polri, kini mencuat lagi anak Owner Kosmetik dan Klinik Kecantikan, Citra Insani, menjadi korban penipuan serupa.

Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, terduga pelaku yang dilaporkan bernama Andi Fatmasari Rahman (AFR).

Laporan tersebut dilayangkan nenek korban bernama Hj Rosdiana dengan nomor: LP/B/1642/IX/2024/SPKT/Polrestabes Makassar/Polda Sulawesi Selatan, pada 4 September 2024.

Kabarnya, terduga pelaku menawarkan bahwa cucu korban, Gonzalo Algazali, dapat diterima masuk Akademi Kepolisian (AKPOL) melalui jalur khusus.

Tanpa pikir panjang, pemuda yang pernah diisukan dekat dengan Selebgram Fuji Utami Putri terjerumus masuk ke dalam janji manis terduga pelaku.

Karena sudah percaya dengan iming-iming terduga pelaku, korban memberikan sejumlah uang. Baik secara tunai maupun transfer ke nomor rekening terduga pelaku.

Sejak terjadi perjanjian di Jalan Kompleks Perumahan Gubernuran, Tidung, Rappocini, Kota Makassar (31/7/2024) lalu, hingga saat ini korban tidak lulus masuk Akademi Kepolisian (AKPOL).

Karena merasa dirugikan, nenek Gonzalo pun melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Makassar untuk proses hukum lebih lanjut.

Tante Gonzalo, bernama Hj Sherly (41), saat dikonfirmasi menegaskan bahwa tindakan Andi Fatmasari Rahman sangat merugikan keluarganya.

Saat dikonfirmasi, Sherly menegaskan bahwa tindakan Andi Fatmasari sangat merugikan keluarganya, dengan total kerugian mencapai Rp4,9 miliar, termasuk emas batangan.

Menurut Sherly, kejadian bermula ketika Andi Fatmasari datang ke cafe milik ibu Gonzalo, mengaku bisa membantu Gonzalo masuk Akpol.

"Itu awalnya dia bilang Gonzalo mau masuk akpol, dia bilang bisa membantu, ia berkata saya bisa bantu Gonzalo masuk Akpol, dia tawarkan jasanya," ujar Sherly, Selasa (15/10/2024) malam.

Dia memperkenalkan dirinya sebagai istri sirih dari salah seorang politisi ternama, dan meyakinkan keluarga Gonzalo dengan berbagai cerita, termasuk klaim adanya hubungan dengan Kapolri.

Sherly menjelaskan bahwa mereka mempercayai Andi Fatmasari karena dia menunjukkan gaya hidup yang terlihat mewah, seperti rumah di Tanjung dan mobil mewah.

"Kita percaya karena dia kasih liat rumahnya di Tanjung sama di Boulevard sama mobilnya, jadi kita percaya bilang dia orang berada, tidak mungkin dibodoh-bodohi," ucapnya.

Namun, kenyataannya, Gonzalo tidak lulus seleksi di Makassar. Meskipun begitu, Andi

Fatmasari tetap berjanji bisa memasukkan Gonzalo melalui kuota khusus dan membawanya ke Semarang.

Tambahnya, saat di Semarang, pikiran keluarga Gonzalo telah masuk pendidikan. Namun nyatanya, ia hanya dibohongi oleh terduga pelaku.

"Terus berbohong juga, sebelum Gonzalo ke sana, nabilang dipertemukan Gonzalo dengan Kapolri makan siang," tukasnya.

Diungkapkan Sherly, Gonzalo dipaksa berbohong kepada keluarganya bahwa dia telah bertemu dan makan bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

"Padahal ternyata ini anak diancamki, kalau dia tidak iyakan, makan sama pak Kapolri tidak diuruski, jadi Gonzalo takutki," ungkapnya.

"Akhirnya Gonzalo jatuhmi (tidak lolos) di Makassar. Pas Jatuh Gozalo di Makassar, kita

menyerahmi. Tali dia bilang ada kuota khusus yang diberikan untuk Gonzalo. Jadi di bawalah Gonzalo ke Jakarta, di Semarang," Sherly menuturkan.

Setelah berkali-kali meminta uang tambahan, termasuk Rp2 miliar dan Rp1 miliar tunai, keluarga Gonzalo akhirnya sadar bahwa mereka telah ditipu.

"Sebelum ini dikasih uang Rp1 M, kita kasih uang Rp750 juta diluar itu. Ini banyak nama nabawa bawa. Saat Gonzalo pulang, terbongkar semua cerita, karena Gonzalo juga ceritakan yang sebenarnya. Dia tidak seperti ini, tidak dipertemukan Kapolri, TRnya tidak ada," bebernya.

Andi Fatmasari bahkan berjanji untuk mengembalikan uang, namun sampai saat ini belum ada itikad baik untuk membayar kembali.

"Akhirnya ini Sari berjanji untuk kembalikan uang, satu hari mau tiba janjinya, dia bilang tidak ada uang, Akhirnya sampai sekarang, kita lapor karena tidak ada itikad baiknya untuk mengembalikan," tandasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan, pihaknya telah mengamankan terduga pelaku setelah melakukan serangkaian penyelidikan.

"Tanggal 29 September kemarin, ditangkap di rumahnya di Bone," kata Devi, Selasa malam. Ditegaskan Devi, atas perbuatan tidak benarnya, terduga pelaku dijerat Pasal 378 KUHPidana.

"Kita jerat pasal 378 KUHPidana," tandas Devi. Sekadar diketahui, Pasal 378 KUHPidana merupakan Pasal tentang penipuan, terjadi ketika seseorang dengan sengaja menggunakan nama palsu, martabat palsu, tipu muslihat, atau rangkaian kebohongan untuk menggerakkan orang lain agar menyerahkan barang atau menghapuskan utang. (fajar/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version