BMKG: Siang Panas, Malam Hari Hujan Ciri Khas Masa Pancaroba

  • Bagikan
FOTO ILUSTRASI

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Beberapa hari terakhir ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Luwu Raya menyebutkan, sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan khususnya Luwu Raya, termasuk di Kota Palopo mengalami cuaca panas pada siang hari yang diikuti turunnya hujan pada sore hingga malam hari.

BMKG menjelaskan, kondisi ini merupakan salah satu ciri khas dari masa pancaroba alias peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.
Pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari, didahului udara hangat dan terik pada pagi hari hingga siang hari.

"Karakteristik hujan di masa periode peralihan cenderung tidak merata, dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam durasi singkat," ungkap prakirawan BMKG Luwu Raya, Annisa, Kamis 18 Oktober 2024.

Berdasarkan analisis terkini, BMKG memprediksikan, kondisi suhu panas masih bisa terjadi dalam sepekan ke depan pada siang hari, yang diikuti potensi turunnya hujan pada sore hingga malam hari, terutama di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Dimana suhu udara bisa mencapai 35°C, kelembapan udara 50 – 100%, kecepatan angin Timur Laut - Tenggara/5 – 35 km/jam.

Menurutnya, hujan pada musim peralihan ini bersifat lokal dan tidak merata, dengan intensitas yang bervariasi antara sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

Selama peralihan musim, kondisi atmosfer cenderung menjadi labil dibanding musim kemarau, sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif seperti Cumulonimbus (CB).

Awan-awan ini bisa memicu cuaca ekstrem, seperti petir, angin kencang, bahkan hujan es di wilayah dan pada kondisi tertentu.

"Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada menghadapi cuaca yang terik dan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Hujan dengan intensitas tinggi bisa terjadi kapan saja dan mungkin disertai petir serta angin kencang," tandasnya.

Waspada Penyakit Musim Pancaroba
Pancaroba merupakan pergantian atau transisi antara dua musim, yaitu antara kemarau dan penghujan. Pada musim pancaroba ini biasanya cuaca masih cenderung panas, akan tetapi sering terjadi hujan dan angin secara mendadak.

Musim pancaroba ditandai dengan perubahan cuaca yang sangat ekstrim, seperti hujan yang sangat lebat dan disertai dengan kilat. Tidak hanya itu, hembusan angin pada musim pancaroba ini juga sangat kencang.

Dampak terjadinya perubahan iklim yang ekstrim adalah perubahan suhu dan kelembaban udara yang sangat signifikan. Hal ini biasanya akan memicu munculnya berbagai jenis penyakit karena virus dan bakteri berkembang biak lebih cepat.

Kepala Bidang Pelayanan RSU St Madyang, dr Bidasari Jamil kepada Palopo Pos mengungkapkan jika kondisi badan tidak bugar, seseorang cenderung berisiko terpapar penyakit, baik akibat infeksi virus, bakteri, maupun jamur.

Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa penyakit yang seringkali dialami saat masa pancaroba. Penyakit yang muncul saat musim pancaroba tidak hanya menyerang anak-anak, namun orang dewasa. Orang mudah jatuh sakit karena pergantian cuaca yang mengubah tekanan, komposisi, serta suhu udara.

Adapun penyakit yang akan timbul, sebutnya yakni gejala ISPA dapat dikenali dengan demam, badan meriang, nyeri tenggorokan, batuk, dan pilek.

ISPA terjadi dikarenakan infeksi virus, dan dapat disembuhkan dengan cepat apabila Anda beristirahat dengan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
''Penyakit ini juga sering kali mendominasi pasien di berbagai RS, termasuk RSU ST Madyang,'' kata dr Sari, sapaan akrabnya.

Selain itu juga Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aides Aegypti. Genangan-genangan air yang ada pada musim pancaroba membuat para nyamuk ini berkembang biak dengan cepat.

''Waspada jika anak atau anggota keluarga Anda mengalami demam mendadak disertai dengan sakit kepala yang dirasakan sampai ke belakang bola mata, badan terasa lemah, mual dan muntah, dan pendarahan spontan. Untuk pertolongan pertama, berikan obat penurun demam dan perbanyak minum air putih untuk menjaga cairan tubuh,'' jelasnya.

Menurutnya, perubahan panas menjadi dingin atau sebaliknya dapat menyebabkan Anda dan anggota keluarga mengalami penyakit seperti asma dan alergi. Kondisi itu bisa dipicu oleh cuaca dingin atau debu yang dibawa oleh angin kencang.

''Untuk mencegah alergi dan asma ada baiknya menggunakan masker saat berada di luar ruangan agar terhindar dari debu. Bagi yang memiliki asma, jangan lupa untuk selalu membawa obat pengontrol asma,'' tuturnya.

Diare, merupakan penyakit yang sering muncul di saat musim pancaroba. Menurut dr Ana Adriana, diare bisa terjadi kapan saja, tapi kondisi ini sering diakibatkan oleh virus dan bakteri yang terbawa angin dan melekat pada makanan yang Anda dan keluarga santap. Makanan yang tidak bersih inilah yang dapat menimbulkan diare.

''Untuk itu Anda harus menjaga kebersihan diri serta mengetahui apa yang dikonsumsi. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan dan tidak makan di sembarang tempat. Lindungi diri Anda dari musim pancaroba dengan beristirahat yang cukup, olahraga teratur, menjaga kebersihan diri, dan melengkapi kebutuhan dengan mengonsumsi vitamin C,'' kata dokter yang bertugas di Puskesmas Wara Utara Kota ini.

Juga ada penyakit flu. Flu disebabkan virus influenza yang yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyebaran virus ini terjadi ketika orang menderita batuk dan flu, bersin atau berbicara, dan menularkan virus melalui udara.

Virus tersebut berpotensi masuk melalui mulut atau hidung dari orang di dekatnya. Flu juga dapat ditularkan dengan memegang permukaan atau benda yang memiliki virus flu di atasnya. Setelah itu, virus masuk ke tubuh ketika memegang mulut, mata, atau hidung.

''Gejala flu biasanya diawali demam tinggi. Tiba-tiba sakit kepala, batuk, menggigil, radang tenggorokan, hidung tersumbat, dan pilek,'' tuturnya.
Ia menganjurkan agar selalu membawa jaket atau payung saat bepergian, perbanyak minum air putih, penuhi kebutuhan asupan harian, konsumsi vitamin yang cukup, olahraga, dan istirahat yang cukup.(rhm)

  • Bagikan

Exit mobile version