PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BULUKUMBA – Dialog Tanpa Baper seri ke-4 yang digelar Koalisi Kecil didukung Radar Selatan dan Bicarabaik.id di Warkop Bundaran Kota Bulukumba, Kamis malam 7 Oktober menghadirkan juru bicara pasangan calon nomor urut 2 Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf.
Hadir dalam diskusi ini juru bicara HB Jilid 2 (HB2) yakni Zulkifli Saiye dan Akhmad Rivandi, bersama pengamat politik yang juga akademisi Dr Muhammad Asbar dan Zainal Arifin. Sementara Direktur Radar Selatan Sunarti Sain menjadi moderator dialog yang dihadiri sejumlah perwakilan komunitas yang ada di Kabupaten Bulukumba.
Jubir HB2 Zulkifli Saiye mengawali dialog dengan memaparkan visi misi paslon nomor urut 2 di Pilkada Kabupaten Bulukumba.
“Harapan Baru Jilid 2 punya visi misi yang besar yakni terwujudnya Kabupaten Bulukumba yang maju dan mandiri berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan,” ujar Zulkifli.
Ia juga menambahkan, Andi Utta dan Edy Manaf memiliki harapan besar bagaimana Bulukumba ke depan pembangunannya semakin baik dan maju. “Semakin mandiri dan dua kali lebih baik,” terangnya.
Pasangan ini menurut Zulkifli sudah punya fondasi yang kuat dalam meletakkan standar pembangunan yang sesungguhnya. “Fondasi inilah yang akan menguatkan struktur pemerintahan. Baik infrastuktur maupun non infrastruktur.”
Dijelaskan Zulkifli, periode pemerintahan selama lima tahun hanya dilalui pasangan Andi Utta dan Edy Manaf efektif selama 3,5 tahun. “Tapi luar biasanya karena masa 3,5 tahun itu, oleh Andi Utta dan Edy Manaf bisa menyelesaikan 85 persen RPJMD. Ini tidak pernah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya,” tegasnya.
Karenanya Zulkifli optimis dengan empat misi yang sudah ditetapkan HB2 yakni, pertama menciptakan SDM yang sehat, cerdas, dan berbudaya melalui transformasi digital, kedua perekonomian daerah yang berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan, ketiga, pembangunan sarana dan prasarana yang berkualitas dan berkelanjutan, dan keempat peningkatan investasi berbasis sektor unggulan.
“Semua itu akan mampu membawa Bulukumba menjadi kabupaten yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.
Menyoal visi misi HB2 , Dr Asbar menilai apa yang tertulis di dalam visi misi Harapan Baru jilid 2 tidak memuat secara utuh dan jelas apa-apa saja keberpihakan paslon ini.
“Saya melihat ada beberapa kali disebutkan narasi keberlanjutan. Saya mau komentari dulu untuk dua paslon yang ada saat ini. Mohon maaf kalau ini diterima atau tidak. Mohon jangan baper,” kata Asbar disambut applaus peserta diskusi.
Menurut Asbar, nomor urut dua pengusungnya banyak tapi visi misinya sedikit. Sedangkan nomor urut 1 visi misinya banyak tapi pengusungnya sedikit.
“Nah dengan visi misi yang sangat sedikit seperti yang saya lihat dan baca melalui website KPU, sangat wajar jika jubir harus bekerja keras untuk menjelaskan kepada masyarakat detail program strategis seperti apa yang ditawarkan,” tutur Asbar.
Asbar menilai visi misi pasangan calon itu harus jelas dan bisa dijabarkan secara utuh. Mengapa? Karena visi misi merupakan kerangka berpikir yang bisa langsung dinilai oleh masyarakat.
Sebenarnya kata Asbar, paslon petahana ini punya banyak keunggulan yang bisa dieksplor. “Petahana ini kan sudah bekerja. Sudah memperlihatkan hasil kerjanya selama tiga tahun lebih ini. Seharusnya hasil kerja selama ini lebih banyak dieksplor untuk meraih dukungan lebih,” katanya.
Hal lain yang diamati Dr Asbar adalah soal keberpihakan pada milenial dan Gen Z. “Di visi misi tidak tampak program sepertti apa yang akan akan dilakukan,” tambahnya.
Visi HB 2 yang berbicara soal Bulukumba Maju pun dalam program kerjanya hanya berputar pada layanan dasar. “Kalau bicaranya hanya layanan dasar maka pikiran majunya ada di mana,” ujar Asbar.
Menurut Asbar, Andi Utta pada Pilkada sebelumnya sempat menyebut soal konsep smart city. “Kenapa konsep ini malah tidak kelihatan sekarang di visi misi HB2,” tanyanya.
Dialog Tanpa Baper #4 kali ini menjadi lebih menarik karena dihadiri langsung calon wakil bupati Bulukumba dari paslon nomor urut 2, Andi Edy Manaf. Meski datang terlambat karena baru saja menyelesaikan kampanye di Gantarang, Andi Edy Manaf ikut menyimak jalannya diskusi dan menyatakan salut kepada penyelenggara yang sudah menghadirkan ruang-ruang dialog secara terbuka.
Andi Edy Manaf juga sempat berbicara menyampaikan harapannya agar Pilkada Bulukumba 2024 bisa berjalan dengan damai dan riang gembira.
Atensi Pada Milenial dan SDM Pemerintahan
Pada sesi tanya jawab yang berlangsung alot sejumlah peserta mempertanyakan konsen paslon HB2 dalam peningkatan sumber daya manusia. Ersal dari pelaku event organizer mengaku tertarik mengikuti diskusi ini karena ingin tahu lebih jauh apa yang akan dilakukan paslon jika terpilih memimpin Bulukumba lima tahun ke depan.
“Saya hanya warga biasa yang kebetulan tertarik dengan diskusi seperti ini. Kamis lalu saya juga ikuti dan hari ini kembali mampir. Saya hanya ingin menitip harapan agar ke depan pemerintah bisa lebih memperhatikan pembangunan SDM,” ujarnya.
Ersal memberikan contoh ketika ia harus berhubungan dengan orang-orang di pemerintahan dan bertemu dengan mereka yang sama sekali tidak bisa memberikan pelayanan yang baik. “Jangankan beri pelayanan maksimal, soal etika komunikasi saja masih gagap. Bagaimana kita mau bicara soal transformasi,” ujarnya.
Sementara Imbang Persada Sair menyebut forum dialog seperti ini menjadi peluang atau cara kita mengkalibrasi gagasan-gagasan agar arah pembangunan kita lebih jelas dan konsisten.
Ilham Ashari selaku Ketua HIPMI Bulukumba juga ikut angkat suara. Ilham menyebut apa yang dilakukan Andi Utta dan Edy Manaf selama 3,5 tahun ini sudah sangat bagus. “Saya selaku pengusaha melihat banyak sekali perubahan positif yang terjadi di kota kita. Salah hal yang kita rasakan adalah munculnya ruang publik baru yakni Pantai Merpati di mana perputaran ekonomi berlangsung setiap hari. Ini luar biasa menurut saya,” ujarnya.
Hanya saja kata Ilham ke depan HB2 perlu memberikan atensi yang lebih besar kepada milenial terutama mereka yang sudah membuka jalan untuk kemajuan Bulukumba. (*/rls)