Ketua Bawaslu Palopo, Khaerana.
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,PALOPO-- Masih ingat dengan vidio beredar diduga Kepala UPT KB Kecamatan Bara yang intervensi penerima PKH melalui pendamping.
Kasus tersebut semula ditindak cepat oleh Panwascam Bara. Dan kini telah ditangani Bawaslu.
Perkembangan terbaru dari kasus tersebut, Bawaslu Palopo telah mengirim dokumen pemeriksaan Kepala UPT KB tersebut ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Seperti disampaikan Ketua Bawaslu Palopo, Khaerana saat dikonfirmasi via whatsapp, Ahad, 20 Oktober 2024.
"Sudah diteruskan ke BKN,"singkat Khaerana saat dikonfirmasi.
Dikonfirmasi lebih, mengapa dugaan pelanggaran netralitas ASN oleh Kepala UPT KB Kecamatan Bara itu tidak diteruskan ke penyidik Gakkumdu, Khaerana belum memberikan respon.
Dilansir dari berita sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Palopo mulai mengkaji kembali berkas hasil pemeriksaan Panwascam Bara atas dugaan ketidak netralan Kepalan UPTD KB Kecamatan Bara.
Kepala UPT KB Kecamatan Bara, Dodi, diduga mengintimidasi penerima PKH melalui pendamping.
Vidio yang diterima Palopo Pos (telah diblur) itu berdurasi 2 menit 13 detik.
Dalam rekaman, terdengar suara diduga Dodi menekan warga untuk memilih Paslon nomor urut 02, Farid Kasim Judas- Nurhaenih.
"Yang merasa dalam lingkaran, sudah kita sampiakan bahwa pimpinan kita akan maju kedepan. Dan yang masih ada di luar tabe, kutanya memang ki' jangan sampai bulan 12 tidak ada ki' mohon maaf. Karena ada foto ta' dengan salah satu kandidat lain. Yang mau merekam silahkan, kutegaskan memang miki' ini,"ucap suara yang diduga Dodi kepada warga.
Pada durasi ke 43 detik, disinggung juga soal kader KB yang menurutnya susah paya perjuangkan masyarakat penerima manfaat.
"Kita lama diperjuangkan ini kader KB, kita lama diperjuangkan kader KB. Kemarin saya sudah sampaikan bahwa saya ini siap, saya ini FKJ ces, berani ka', saya FKJ. Tapi diluar dari FKJ mohon maaf, kutanya memang ki' itu. Tapi lebih bagus kalau jujur ki' tabe pak kalau saya tidak bisa mendukung karena keluargaku. Itu hanya pesan terakhir dari saya, karena kita memasuki masa tenang dimasa pemilu. Cuman pesanku ji itu kita tetap di dalam kebersamaan, kalau ada di luar dari itu, mohon maaf untuk apa mau saya bantu kalau tidak mau bantu saya,"kata suara pria dalam rekaman diduga Dodi sembari menutup pertemuan dengan warga yang belum diketahui lokasinya.
Sementara itu, Dodi yang dikonfirmasi via telephone terkait dugaan tersebut, mengaku belum siap menjawab pertanyaan yang diajukan melalui sambungan telepon.
"Kalau bisa kita ketemu dulu biar saya jawab langsung. Karena baru tiba ka' di rumah pulang kerja. Bisa kah kita ketemu besok," ucap Dodi dengan logat daerah.
Selain upaya konfirmasi via telepon, Palopo Pos juga sempat mengirim vidio yang diduga suara Kepala UPT KB Kecamatan Bara itu, sembari meminta tanggapan atau komentarnya.
Akan tetapi, sampai berita ini dirilis beberapa kali, Dodi belum memberi respon.(Riawan)