- Prinsip Ahmad Gazali Melayani dan Menghargai Waktu
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA -- Ahmad Gazali, SE resmi dilantik Ketua DPRD Luwu periode 2024-2029 usai diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Luwu Andi Adha SH dalam rapat paripurna yang digelar lembaga legislatif DPRD Luwu, Senin (14/10) pekan lalu. Sebelumnya, sejak awal September lalu Ahmad Gazali adalah Ketua DPRD Luwu sementara dari fraksi Nasdem.
Ahmad Gazali adalah putra asli Luwu, kelahiran Senga-Belopa, 23 Desember 1976, ia adalah anak kedua dari 6 bersaudara dari Ayahanda H Andi Baso Hidayat, BA (alm) dan ibunda Dra Hj Marhati Haning (almrh). Meskipun 4 saudaranya berhasil meniti karir di jalur birokrasi dan 1 orang menjadi pengusaha, namun lain halnya dengan Ahmad Gazali, ia menjadi generasi penerus rekam jejak ayahanda tercinta sebagai politisi menjadi wakil rakyat DPRD Luwu.
Kendati Ahmad Gazali terpilih menjadi Ketua DPRD Luwu, namun alumni SMAN 371 Belopa (sekarang SMAN 1 Luwu) ini mengaku, mendiang kedua orang tuanya sama sekali tidak pernah menyiapkan putranya menjadi sosok politisi yang berkiprah di lembaga legislatif DPRD Luwu.
"Almarhum Ayahanda saya memang meniti karir sebagai wakil rakyat DPRD Luwu beberapa periode, namun beliau tidak pernah kepikiran mempersiapkan anak-anaknya mengikuti rekam jejaknya menjadi wakil rakyat. Kedua orang tua hanya meminta kami menepuh pendidikan setinggi-tingginya, karena mereka sadar dengan pendidikan yang memadai, kelak masa depan bisa diraih," ungkap Ahmad Gazali.
Apa yang disampaikan almarhum Ayahandanya memang benar adanya. Usai menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 1 Luwu, Ahmad Gazali langsung melanjutkan studi Diploma II di Balai Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata Ujung Pandang dengan mengambil jurusan Manajemen Makanan dan Minuman pada tahun 1994.
"Waktu itu saya memilih jadi karyawan sebuh hotel dan berlayar ke luar negeri makanya saya menempuh studi D2 mengambil jurusan Manajemen Makanan dan Minuman. Setelah selesai saya langsung menjadi buruh migran pada industri kapal pesiar diluar negeri, bahkan saya pernah bekerja mencuci piring di kapal pesiar.
Setelah bekerja lebih dari 2 tahun sebagai crew pariwisata di kapal pesiar di perusahaan luar negeri, saya memilih melanjutkan pendidikan Akademi Pariwisata Makassar dengan mengambil jurusan Manajemen Perhotelan, dan saya sempat bekerja sebagai karyawan di Hotel Sedona Makassar bagian food product," ungkap Ahmad Gazali.
Ahmad Gazali juga sempat bekerja PT Kalla Inti Karsa sebagai Supervisor, namun jiwa pelautnya membuatnya berhenti dan memilih mengadu nasib di Jakarta dimana ia mendaftar sebagai buruh migran di kapal pesiar sebuah perusahaan luar negeri pada tahun 2002-2004. Tetapi takdir berkata lain, perusahaan tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan dan ia terdampar di Kota Marsaille Perancis. Merasa tidak ada harapan, ia kemudian memilih kembali ke kampung halaman di Belopa.
"Saat di kampung halaman, saya kembali mendaftar di perusahaan kapal pesiar Italia, dan saya menjadi crew bidang perhotelan sejak 2007 hingga tahun 2012. Karena saya merasa punya ilmu yang cukup dibidang perhotelan, saya melamar sebagai konsultan pada salah satu hotel di Medan dan bekerja disana, lalu kembali lagi ke Makassar tahun 2013 sebagai tenaga konsultan. Saya juga pernah di Wakatobi Kendari Sulawesi Tenggara" Tutur sosok yang fasih berbahasa inggris dan Italia ini.
Pada tahun 2015, alumni SDN 21 Taddette-Belopa ini oleh pihak keluarga disarankan agar dirinya kembali ke Belopa, membantu membangun hotel (saat ini Hotel Borneo Belopa). Setelah Hotel Borneo beroperasi, berbekal pengalaman sebagai tenaga konsultan hotel, Ahmad Gazali pindah kembali ke Kendari, kemudian berpindah bekerja di Hotel SwissBell Singkawang, lalu pindah ke Ibukota Jakarta pada tahun 2019 hingga tahun 2020.
"Melihat saya bekerja dengan berpindah-pindah kota di Indonesia, lalu keluarga meminta saya pulang kampung dengan alasan saya diminta mengurusi aset-aset milik keluarga termasuk Hotel Borneo, karena saudara-saudara saya lebih memilih jalur birokrasi. Saat di kampung halaman inilah saya tergoda masuk di dunia politik dimana sebagai bendahara Partai Golkar Luwu yang saat itu Ketuanya dijabat Andi Hatta Marakarma. Ditahun 2022, saya pindah ke Partai NasDem sebagai Dewan Pakar" Tutur Komisaris PT. Oumar Dwi Selaras ini.
Karena sudah menjadi Pengurus Partai NasDem Luwu, pada perhelatan Pemilu legislatif Februari 2024, Ahmad Gazali mencoba peruntungannya maju menjadi Calon Anggota Legislatif di daerah pemilihan Luwu 1 yang memperebutkan 5 kursi. Walhasil Ahmad Gazali berhasil lolos bahkan menjadi legislator dengan raihan suara terbanyak ketiga se-Kabupaten Luwu setelah Andi Mammang dan H Basaruddin.
Ahmad Gazali berhasil meraih 3.981 suara dan menyabet 1 kursi dari 6 kursi yang diraih Partai NasDem Luwu. Apa yang membuat Ahmad Gazali berhasil menggeggam Ketua DPRD Luwu? Komisarir CV. Bangun Persada Teknik ini membocorkan prinsip hidupnya, dimana ia ingin berpinsip berjuang gigih, selalu melayani dan harus menghargai waktu.
"Untuk sesuatu yang kita inginkan. Berjuanglah dengan sekuat tenaga. Prinsip saya, jika jatuh 5 kali, maka saya harus bangkit 7 kali. Saat ini saya menjadi Ketua DPRD Luwu. Tentu saya harus punya kompetensi. Saya sangat bersyukur diberi nikmat gampang beradaptasi.
Sebagai sosok yang pernah bekerja sebagai buruh migran dan karyawan hotel, saya dituntut bisa melayani tamu hotel dengan berbagai karakter dan bekerja dengan orang luar negeri kita dituntut displin dan menghargai waktu. Bekal ini saya anggap cukup dan insya Allah saya mampu beradaptasi dengan tugas-tugas kami sebagai Ketua DPRD Luwu," kata Gazali.
Alumni SMPN 1 Belopa tahun 1991 ini menambahkan, dirinya juga bersyukur, ia memiliki kakak dan adik-adik yang sangat inspiratif serta kuat memberi motivasi, terutama Kakak sulungnya, A Muzakkir Hidayat M.Si (saat ini sebagai Pjs. Walikota Balikpapan) yang menjadi panutan dan sudah dianggapnya sebagai orang tua bagi Gazali dan adik-adiknya yang tiada henti memberi nasehat tentang arti penting makna kekeluargaan.
Yang juga menjadi bagian penting menjadi motivator dalam hidup Ahmad Gazali, tentunya adalah pendamping hidupnya sang istri tercinta, Andi Nurfitriani, SE, dimana ia tiada henti mengingatkan agar menuntaskan pekerjaan yang telah dimulai, dan harus mementingkan orang banyak dalam menjalani kehidupan.
"Yang tidak kalah pentingnya, saya bersama istri saya berprinsip, jangan pernah meninggalkan suatu usaha yang membuat kita besar dan mandiri. Alhamdulillah meskipun saya kini menjabat Ketua DPRD Luwu, saat ini kami masih menggeluti bisnis catering kami di Makassar. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, sebelum menjadi Ketua DPRD Luwu, saya pernah menikmati gaji puluhan juta rupiah sebagai tenaga migran dan karyawan hotel, tetapi saya juga pernah menikmati pulang ke kampung halaman menjadi pengangguran tanpa gaji sepeserpun," tandas Ahmad Gazali. (and/idr)